Tragedi Mina Dinilai Bukan karena Kelebihan Kapasitas
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, semua peristiwa atau musibah yang terjadi di Arab Saudi, seperti di Mina, semua korban biasanya langsung diurus otoritas haji Arab Saudi.
Karena itu diakui Saleh, pihak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPHI) sedang berusaha menghubungi otoritas Saudi untuk melakukan proses identifikasi.
"Kalau ada kejadian seperti ini, biasanya Pemerintah Saudi terlebih dahulu melakukan proses identifikasi sendiri. Misi-misi haji dari berbagai negara tidak bisa langsung mengambil tindakan. Semua menunggu koordinasi otoritas haji saudi," ujar Saleh saat dihubungi wartawan, Kamis (24/9/2015).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu yakin, tragedi tersebut bukan disebabkan oleh over capacity. Sebab tahun lalu jumlah jamaah yang menunaikan ibadah haji sama dengan tahun ini.
Bahkan lanjut dia, pada empat tahun lalu, jumlah jamaah lebih besar dengan kuota penuh setiap negara. Namun, kejadian seperti ini tidak terjadi.
UPDATE: Korban Tewas Tragedi Mina Jadi 717
source: http://international.sindonews.com/read/1047806/43/update-korban-tewas-tragedi-mina-jadi-717-1443100204UPDATE: Korban Tewas Tragedi Mina Jadi 717
"Sekarang, setiap negara kan kuotanya dikurangi 20 persen. Secara logis, ini bukan over capacity. Ada faktor lain yang masih kita gali informasinya," ucap Saleh.
Dia menduga, para jamaah haji berdesak-desakan untuk segera melakukan pelontaran jumroh Aqabah untuk menghindari panas matahari pada siang dan sore hari.
Karena jumlahnya yang begitu banyak, terjadi saling berdesakan antara satu dengan yang lain. Ini mungkin yang mengakibatkan para jamaah panik dan saling dorong.
"Pada waktu wukuf kemarin, cuaca memang sangat panas. Di atas 50-55 derajat celcius. Tentu cuaca ekstrem seperti diupayakan untuk dihindari. Mungkin, banyak jamaah yang berusaha melontar jumroh pada pagi hari," jelas Saleh.
Pilihan:
Setiap Malam Jumat Diduga Gayus Nongol di Perumahan Mewah
Alasan Gayus Tak Dipindah ke Lapas Nusakambangan
Karena itu diakui Saleh, pihak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPHI) sedang berusaha menghubungi otoritas Saudi untuk melakukan proses identifikasi.
"Kalau ada kejadian seperti ini, biasanya Pemerintah Saudi terlebih dahulu melakukan proses identifikasi sendiri. Misi-misi haji dari berbagai negara tidak bisa langsung mengambil tindakan. Semua menunggu koordinasi otoritas haji saudi," ujar Saleh saat dihubungi wartawan, Kamis (24/9/2015).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu yakin, tragedi tersebut bukan disebabkan oleh over capacity. Sebab tahun lalu jumlah jamaah yang menunaikan ibadah haji sama dengan tahun ini.
Bahkan lanjut dia, pada empat tahun lalu, jumlah jamaah lebih besar dengan kuota penuh setiap negara. Namun, kejadian seperti ini tidak terjadi.
UPDATE: Korban Tewas Tragedi Mina Jadi 717
source: http://international.sindonews.com/read/1047806/43/update-korban-tewas-tragedi-mina-jadi-717-1443100204UPDATE: Korban Tewas Tragedi Mina Jadi 717
"Sekarang, setiap negara kan kuotanya dikurangi 20 persen. Secara logis, ini bukan over capacity. Ada faktor lain yang masih kita gali informasinya," ucap Saleh.
Dia menduga, para jamaah haji berdesak-desakan untuk segera melakukan pelontaran jumroh Aqabah untuk menghindari panas matahari pada siang dan sore hari.
Karena jumlahnya yang begitu banyak, terjadi saling berdesakan antara satu dengan yang lain. Ini mungkin yang mengakibatkan para jamaah panik dan saling dorong.
"Pada waktu wukuf kemarin, cuaca memang sangat panas. Di atas 50-55 derajat celcius. Tentu cuaca ekstrem seperti diupayakan untuk dihindari. Mungkin, banyak jamaah yang berusaha melontar jumroh pada pagi hari," jelas Saleh.
Pilihan:
Setiap Malam Jumat Diduga Gayus Nongol di Perumahan Mewah
Alasan Gayus Tak Dipindah ke Lapas Nusakambangan
(maf)