Layanan Bus Shalawat Berhenti Sementara
A
A
A
MEKKAH - Menjelang puncak haji di Padang Arafah yang berlangsung Rabu (23/9), layanan bus Shalawat dari pemondokan ke Masjidilharam dihentikan sementara mulai Minggu (20/9) atau 6 Dzulhijah.
Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Subhan Cholid mengatakan, bus Shalawat yang dioperasikan oleh Saptco dan Rawahel akan melayani jamaah hingga Sabtu (19/9) pagi dan berhenti beroperasi ketika salat zuhur. ”Tidak ada layanan bus Shalawat bagi jamaah yang salat zuhur di Masjidilharam,” ujarnya.
Jamaah diimbau tidak memaksakan diri ke Masjidilharam dengan berjalan kaki atau naik taksi. Jamaah disarankan untuk istirahat guna mempersiapkan stamina menjelang prosesi haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina). Selama layanan bus berwarna merah dan hijau tersebut dihentikan, jamaah disarankan untuk melakukan salat wajib dan sunah di masjid maupun musala terdekat dengan pemondokan.
Menurut Subhan, penghentian layanan bus Shalawat merupakan kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi lantaran semua bus diistirahatkan untuk persiapan transportasi pada prosesi puncak ibadah haji di Arafah. Selain itu, sebagian akses ke Masjidilharam mulai ditutup. Rencananya, bus Shalawat akan kembali beroperasi kembali seusai puncak haji, yakni pada Senin (28/9).
Sementara, Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin mencoba layanan bus Shalawat warna hijau pada Selasa (15/9) siang. Dia naik bus Shalawat Nomor 7 dari Syisyah 1 menuju pemberhentian terakhir di Terminal Syieb Amir yang berjarak sekitar 200 meter dari Masjidilharam.
Sunu hastoro f
Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Subhan Cholid mengatakan, bus Shalawat yang dioperasikan oleh Saptco dan Rawahel akan melayani jamaah hingga Sabtu (19/9) pagi dan berhenti beroperasi ketika salat zuhur. ”Tidak ada layanan bus Shalawat bagi jamaah yang salat zuhur di Masjidilharam,” ujarnya.
Jamaah diimbau tidak memaksakan diri ke Masjidilharam dengan berjalan kaki atau naik taksi. Jamaah disarankan untuk istirahat guna mempersiapkan stamina menjelang prosesi haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina). Selama layanan bus berwarna merah dan hijau tersebut dihentikan, jamaah disarankan untuk melakukan salat wajib dan sunah di masjid maupun musala terdekat dengan pemondokan.
Menurut Subhan, penghentian layanan bus Shalawat merupakan kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi lantaran semua bus diistirahatkan untuk persiapan transportasi pada prosesi puncak ibadah haji di Arafah. Selain itu, sebagian akses ke Masjidilharam mulai ditutup. Rencananya, bus Shalawat akan kembali beroperasi kembali seusai puncak haji, yakni pada Senin (28/9).
Sementara, Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin mencoba layanan bus Shalawat warna hijau pada Selasa (15/9) siang. Dia naik bus Shalawat Nomor 7 dari Syisyah 1 menuju pemberhentian terakhir di Terminal Syieb Amir yang berjarak sekitar 200 meter dari Masjidilharam.
Sunu hastoro f
(ftr)