Golkar Agung Tak Setuju Munaslub Digelar Tahun Ini
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar kubu Agung, Bowo Sidik Pangarso mengaku tidak setuju jika Golkar menggelar Munas Luar Biasa (Munaslub) tahun ini atau sebelum gelaran Pilkada Serentak. Pasalnya, dia mempertanyakan siapa pihak yang akan menggelar Munaslub tersebut.
"Saya kira kita itu harus berbicara sesuai dengan AD/ART partai. Saya mau tanya kalau Munaslub enggak pilih keduanya (Agung dan Ical) yang gelar Munasnya siapa? Kubu Ical enggak ada SK, kubu Agung punya SK tapi dipermasalahkan," ujar Bowo saat dihubungi wartawan, Selasa (15/9/2015).
Dia menilai, akan lebih baik jika kedua kubu menunggu keputusan inkrah yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung (MA). Sehingga terdapat kejelasan bahwa kubu yang menang yang akan melaksanakan Munaslub.
"Kita harus bicara konstitusional karena Golkar belum ada putusan inkrah. Sesuai dengan keputusan Mahkamah Partai, paling lambat penyelesaian sengketa ini 2016, bisa Februari, bisa Maret. Jadi saya rasa baik kubu Agung maupun Kubu Ical setuju agar MA segera putuskan," tegas Bowo.
Bowo mengaku setuju jika Golkar dipimpin oleh kader muda. Namun menurutnya, tak ada halangan juga bagi Agung maupun Ical jika masih ingin menjabat sebagai Ketua Umum partai yang didirikan oleh Soeharto itu.
"Ya kita sih harap yang senior-senior legowo mau persilakan yang muda-muda maju. Tapi (Agung dan Ical) tidak bisa dilarang untuk maju lagi, karena itu hak politik mereka, kalau di daerah masih mau dipimpin mereka, bagaimana?" ucapnya.
Anggota Komisi VIII DPR itu mengatakan, jika memang akan ada kader muda yang maju, setidaknya terdapat empat nama kader muda yang menurutnya wajib diperhitungkan sebagai Ketua Umum Golkar yang baru.
Bowo berharap, para kader muda ini mampu membawa Golkar terlepas dari konflik dualisme dan kembali menyatukan partai penguasa orde baru ini.
"Ada Airlangga Hartanto, Ade Komaruddin, Agus Gumiwang, Mahyudin. Mereka kasih kesempatan untuk maju menyatukan partai. Kasihan negara ini melihat Golkar seperti ini," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai mengatakan, jelang Pilkada Serentak 9 Desember 2015, Golkar akan memilih kader muda untuk menggantikan Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical) yang telah dianggap senior dalam partai berlambang pohon beringin itu.
Pilihan:
Lucu Ada Legislator Tak Paham Tugas Anggota Dewan
Khasiat Minyak Zaitun
"Saya kira kita itu harus berbicara sesuai dengan AD/ART partai. Saya mau tanya kalau Munaslub enggak pilih keduanya (Agung dan Ical) yang gelar Munasnya siapa? Kubu Ical enggak ada SK, kubu Agung punya SK tapi dipermasalahkan," ujar Bowo saat dihubungi wartawan, Selasa (15/9/2015).
Dia menilai, akan lebih baik jika kedua kubu menunggu keputusan inkrah yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung (MA). Sehingga terdapat kejelasan bahwa kubu yang menang yang akan melaksanakan Munaslub.
"Kita harus bicara konstitusional karena Golkar belum ada putusan inkrah. Sesuai dengan keputusan Mahkamah Partai, paling lambat penyelesaian sengketa ini 2016, bisa Februari, bisa Maret. Jadi saya rasa baik kubu Agung maupun Kubu Ical setuju agar MA segera putuskan," tegas Bowo.
Bowo mengaku setuju jika Golkar dipimpin oleh kader muda. Namun menurutnya, tak ada halangan juga bagi Agung maupun Ical jika masih ingin menjabat sebagai Ketua Umum partai yang didirikan oleh Soeharto itu.
"Ya kita sih harap yang senior-senior legowo mau persilakan yang muda-muda maju. Tapi (Agung dan Ical) tidak bisa dilarang untuk maju lagi, karena itu hak politik mereka, kalau di daerah masih mau dipimpin mereka, bagaimana?" ucapnya.
Anggota Komisi VIII DPR itu mengatakan, jika memang akan ada kader muda yang maju, setidaknya terdapat empat nama kader muda yang menurutnya wajib diperhitungkan sebagai Ketua Umum Golkar yang baru.
Bowo berharap, para kader muda ini mampu membawa Golkar terlepas dari konflik dualisme dan kembali menyatukan partai penguasa orde baru ini.
"Ada Airlangga Hartanto, Ade Komaruddin, Agus Gumiwang, Mahyudin. Mereka kasih kesempatan untuk maju menyatukan partai. Kasihan negara ini melihat Golkar seperti ini," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai mengatakan, jelang Pilkada Serentak 9 Desember 2015, Golkar akan memilih kader muda untuk menggantikan Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical) yang telah dianggap senior dalam partai berlambang pohon beringin itu.
Pilihan:
Lucu Ada Legislator Tak Paham Tugas Anggota Dewan
Khasiat Minyak Zaitun
(maf)