Pelaku Pemboman Lari ke Turki
A
A
A
KUALA LUMPUR - Kepolisian Thailand kemarin mengumumkan pelaku utama serangan bom mematikan di Kuil Erawan berada di Turki setelah menempuh beberapa kali penerbangan.
Pada saat yang bersamaan, Kepolisian Malaysia juga menangkap tiga tersangka terkait serangan di Kuil Erawan pada bulan lalu. Otoritas Thailand mengungkapkan lelaki yang kini berada di Turki memegang peranan sebagai pemimpin dalam serangan pada 17 Agustus lalu yang menewaskan 20 orang, termasuk 14 warga asing. ”Tersangka utama itu melarikan diri ke Bangladesh menggunakan paspor China pada malam setelah ledakan,” kata pejabat kepolisian Thailand yang tak disebutkan namanya dikutip Reuters.
Dua pekan kemudian, dia transit di New Delhi dan Abu Dhabi untuk menuju Istanbul. Tersangka utama itu bernama Abu Dustar Abdulrahman alias Izan dan telah menjadi buronan yang telah disebarkan kepada Interpol. ”Kita mendapatkan bukti dari Kedutaan Bangladesh bahwa Izan pergi ke Abu Dhabi dan kemudian menuju Turki,” ucap juru bicara kepolisian Thailand Prawut Thawornsiri.
Dia menambahkan, Kedutaan Besar Turki juga telah diberi notifikasi. Di Kuala Lumpur, polisi mengungkapkan dua warga Malaysia yakni seorang lelaki dan seorang perempuan serta seorang pria Pakistan ditangkap karena terlibat dalam serangan di Bangkok. ”Polisi Thailand dan Malaysia kini bekerja sama dengan erat,” kata Kepala Polisi Malaysia Khalid Abu Bakar.
Dia mengungkapkan, tiga tersangka tersebut bisa membantu penyidikan kepolisian Thailand. ”Ketiga tersangka itu ditangkap berdasarkan informasi dari otoritas keamanan Thailand,” ujar Khalid. Dia mengungkapkan, tiga tersangka itu belum dikirim ke Thailand. ”Polisi Malaysia masih menginvestigasi,” sebutnya.
Dia tidak menjelaskan detail alasan penahanan mereka. Menurut Prawut, tersangka yang ditangkap di Malaysia terlibat membantu pelarian para tersangka serangan bom. Tidak ada kelompok yang bertanggung jawab pada serangan 17 Agustus lalu di Kuil Erawan, Bangkok tersebut. Dari 20 korban tewas, 14 di antaranya merupakan wisatawan asing di mana tujuh berasal dari Hong Kong dan China. Selama ini polisi Thailand dikritik keras terkait lambannya penyelidikan kasus pengeboman tersebut.
Mereka tidak mampu mengungkapkan motif dan tersangka dalam waktu cepat. Apalagi, hasil penyelidikan kepolisian Thailand lebih bersifat spekulatif dan sering kontradiktif.
Andika hendra m
Pada saat yang bersamaan, Kepolisian Malaysia juga menangkap tiga tersangka terkait serangan di Kuil Erawan pada bulan lalu. Otoritas Thailand mengungkapkan lelaki yang kini berada di Turki memegang peranan sebagai pemimpin dalam serangan pada 17 Agustus lalu yang menewaskan 20 orang, termasuk 14 warga asing. ”Tersangka utama itu melarikan diri ke Bangladesh menggunakan paspor China pada malam setelah ledakan,” kata pejabat kepolisian Thailand yang tak disebutkan namanya dikutip Reuters.
Dua pekan kemudian, dia transit di New Delhi dan Abu Dhabi untuk menuju Istanbul. Tersangka utama itu bernama Abu Dustar Abdulrahman alias Izan dan telah menjadi buronan yang telah disebarkan kepada Interpol. ”Kita mendapatkan bukti dari Kedutaan Bangladesh bahwa Izan pergi ke Abu Dhabi dan kemudian menuju Turki,” ucap juru bicara kepolisian Thailand Prawut Thawornsiri.
Dia menambahkan, Kedutaan Besar Turki juga telah diberi notifikasi. Di Kuala Lumpur, polisi mengungkapkan dua warga Malaysia yakni seorang lelaki dan seorang perempuan serta seorang pria Pakistan ditangkap karena terlibat dalam serangan di Bangkok. ”Polisi Thailand dan Malaysia kini bekerja sama dengan erat,” kata Kepala Polisi Malaysia Khalid Abu Bakar.
Dia mengungkapkan, tiga tersangka tersebut bisa membantu penyidikan kepolisian Thailand. ”Ketiga tersangka itu ditangkap berdasarkan informasi dari otoritas keamanan Thailand,” ujar Khalid. Dia mengungkapkan, tiga tersangka itu belum dikirim ke Thailand. ”Polisi Malaysia masih menginvestigasi,” sebutnya.
Dia tidak menjelaskan detail alasan penahanan mereka. Menurut Prawut, tersangka yang ditangkap di Malaysia terlibat membantu pelarian para tersangka serangan bom. Tidak ada kelompok yang bertanggung jawab pada serangan 17 Agustus lalu di Kuil Erawan, Bangkok tersebut. Dari 20 korban tewas, 14 di antaranya merupakan wisatawan asing di mana tujuh berasal dari Hong Kong dan China. Selama ini polisi Thailand dikritik keras terkait lambannya penyelidikan kasus pengeboman tersebut.
Mereka tidak mampu mengungkapkan motif dan tersangka dalam waktu cepat. Apalagi, hasil penyelidikan kepolisian Thailand lebih bersifat spekulatif dan sering kontradiktif.
Andika hendra m
(ftr)