Pedas Membakar Lidah

Minggu, 13 September 2015 - 10:35 WIB
Pedas Membakar Lidah
Pedas Membakar Lidah
A A A
Olahan mi sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Hanya, yang kerap membedakannya adalah taste dari masing-masing kreasi mi. Seperti pangsit Mie Brengsek asal Surabaya yang memiliki cita rasa khas dari mi yang dihasilkan secara homemade serta level kepedasannya.

Oleh sang pemilik, Renald Christoper Widodo, kedai Mie Brengsek dinamai dengan sebutan Kerajaan Brengsek. Renald merintis usaha ini sejak 2014, dengan mengusung trend kuliner saat ini, yaitu makanan serbapedas. Ia lantas berinovasi membuat menu berlabel Mie Kemringet (keringatan).

Dinamai demikian karena setiap orang yang makan mi tersebut dijamin bakal mengeluarkan keringat akibat kepedasan. Selain itu, bibir dan lidah juga bisa ”dower”karena kepedasan. Level pedas yang ditawarkan Renald untuk pilihan Mie Kemringet ada tiga macam, yakni level cupu, kapok lombok, dan sikat miring. Meski dinamai level cupu, bukan berarti menu mi satu ini tidak ada pedasnya.

Hanya, tingkat kepedasannya sekitar 1-10 lombok atau cabai. Sedangkan, level kapok lombok, menggunakan tambahan cabai sekitar 20-50 buah. Nah, untuk level sikat miring, Renald tidak memberi ampun pada pelanggannya. Cabai yang ditambahkan pasti di atas 50 buah. ”Kalau untuk level cupu dan kapok lombok, chef kami sudah bisa mengirangira, orang ini suka pedas enggak? Jadi, jumlah cabainya bakal disesuaikan. Kalau pesannya sudah level sikat miring, langsung hajar tidak ada ampun, kasih jumlah cabai sekitar 50,” kata Renald, yang sehari-hari juga aktif di panggung lawak, MC, dan beberapa acara entertainment lain.

Sekilas tampilan Mie Kemringet kreasi Renald tampak sama dengan olahan mi pangsit kebanyakan. Bedanya, untuk mendapatkan sensasi rasa pedas, Renald meracik sendiri semua cabai yang hendak digunakan. Ia hanya menggunakan cabai murni, tanpa ada tambahan lada sedikit pun. Saat KORAN SINDO mencoba taste pedas yang sudah bercampur mi, memang tidak terasa adanya rasa pedas dari lada.

Selain itu, rasa pedas lada dan cabai asli bisa dibedakan dengan cara meminum air putih. Kalau pedas cabai biasanya akan cepat hilang usai minum. Berbeda dengan pedas lada, yang walau sudah ”disiram” air putih, rasa pedasnya akan lebih lama mengendap. Dalam sehari pria yang pernah menjadi juara tiga audisi lawak di salah satu stasiun televisi ini bisa menghabiskan sekitar 10-15 kg cabai.

Cabai ini diolah oleh Renald hingga siap pakai berupa serbuk. Rasa Mie Kemringet makin terasa lengkap dengan pilihan topping yang tersedia yakni sosis, bakwan, dan rumput laut. Tetapi, untuk mi standar, pilihan topping biasanya hanya berupa kerupuk kulit pangsit yang digoreng, taburan daging ayam yang sudah diolah, selada, dan pangsit rebus.

Bagi pengunjung yang sama sekali tidak suka makanan pedas, menu pangsit mie brengsek ini masih memberikan aneka pilihan mi yang ramah di lidah, yakni Mie Yamin, Mie Lanang, dan beberapa menu olahan mi lain.

Rasanya tidak kalah nikmat dengan jenis menu Mie Kemringet, karena mi yang digunakan samasama homemade alias buatan Renald sendiri. Mie Kemringet sudah dikenal sebagai mi terpedas se-Surabaya.

Mamik wijayanti
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0791 seconds (0.1#10.140)