Masa Depan Entrepreneur Menjanjikan

Minggu, 13 September 2015 - 10:35 WIB
Masa Depan Entrepreneur...
Masa Depan Entrepreneur Menjanjikan
A A A
JAKARTA - Indonesia tergolong negara yang belum banyak memiliki entrepreneur (wirausaha) andal di berbagai bidang. Padahal dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, wirausaha adalah bidang yang sangat menjanjikan.

“Mengapa saya mendorong generasi muda menjadi entrepreneur ? Karena itu satu bidang yang menjanjikan. Indonesia adalah bangsa yang besar dan jika bicara potensi, tentu (potensi) kita juga besar,” ujar CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat menyampaikan orasi ilmiah “Membangun Jiwa Entrepreneurship Mahasiswa” di STIE AhmadDahlan, Jakarta, kemarin.

Menurut HT, sebagai salah satu penggerak ekonomi, pengusaha bisa membantu suksesnya proses pembangunan. Pada kesempatanituHTkembali menantang generasi muda untuk berani terjun menjadi seorang pengusaha. Menurutnya, menjadi pengusaha tidak harus dengan modal besar, tetapi terpenting adalah memiliki kesungguhan, visi, kualitas, dan konsisten dalam berusaha.

“Saya juga membangun perusahaan MNC dari nol, dari karyawannya hanya satu. Tapi dengan visi, kualitas, dan kecepatan, sekarang bisa dilihat hasilnya,” ujar dia. HT mengaku mengamati fenomena generasi muda saat ini yang ingin membangun karier, tetapi cenderung tidak mau mengikuti prosesnya. Padahal kegagalan dalam usaha adalah hal yang biasa sepanjang bisa disikapi dengan baik. Dia menyebut dirinya yang juga pernah mengalami kegagalan.

“Saya pernah gagal. Tapi itu menjadi pelajaran dan kembali maju lagi. Jadi, entrepreneur itu baik untuk membangun karier, selain kita bisa memberi sumbangsih untuk bangsa dan negara,” papar HT. Adapun jumlah ideal pengusaha di sebuah negara menurut HT adalah 2% dari jumlah penduduk. Sejauh ini Indonesia belum sampai pada angka tersebut. “Jumlah entrepreneur sangat kurang sehingga peta kompetisi juga tidak intens dibandingkan di luar negeri.

Maka itu saya mengajak anak muda untuk melihat profesi entrepreneur ini,” tambah HT. HT menambahkan, modal Indonesia untuk maju di bidang ekonomi tidak hanya kekayaan sumber daya alam, melainkan juga bonus demografi. Dengan fakta bahwa Indonesia saat ini memiliki penduduk mayoritas usia muda produktif, seharusnya lapangan kerja juga bisa dibuka seluas-luasnya.

“Ingat, bahaya dari bonus demografi adalah harus bisa menciptakan lapangan kerja. Kalau tidak justru ini bisa menjadi sumber masalah,” kata HT. Kepala STIE Ahmad Dahlan, Jakarta, Mukhaer Pakkanna mengatakan, di awal pembentukannya STIE Ahmad Dahlan banyak didukung pengusaha. Hal inilah yang sedang dicoba kembali dikembangkan mengingat posisi pengusaha sangat penting dalam memajukan dunia pendidikan.

Dia menilai pernyataan HT mengenai pentingnya mahasiswa untuk terjun jadi entrepreneur sesuai dengan realitas pada lembaga pendidikan yang dipimpinnya. “Dulu kampus ini kampus saudagar, tapi sekarang justru kehilangan itu. Banyak yang menjadi profesor maupun ke birokrasi. Makanya kita ingin mengembangkan lagi semangat menjadi pengusaha,” kata Mukhaer.

Dia berharap orasi HT ini dapat menumbuhkan semangat dan dorongan bagi mahasiswa untuk menjadi pengusaha. “Pesan Pak HT yang memotivasi itu seyogianya bisa dipetik oleh mahasiswa,” sebutnya. Mukhaer mengatakan, ada 176 perguruan tinggi milik Muhammadiyah yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Dari jumlah tersebut ada sekitar 500.000 mahasiswa yang menuntut ilmu.

“Tentu jumlah ini cukup potensial jika mereka berkeinginan menjadi pengusaha,” kata Mukhaer. Salah seorang mahasiswa, Dwi Panuntun, mengaku mendapatkan banyak inspirasi setelah mendengar orasi ilmiah HT tersebut. Beberapa kalimat motivasi yang diingatnya antara lain menjadi pengusaha tidak harus menjadi anak orang kaya.

“Jadi pengusaha bisa dari nol asalkan ada kesungguhan,” kata mahasiswa semester tiga tersebut.

Dian ramdhani
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0613 seconds (0.1#10.140)