Kapal Malaysia Diduga Dibajak

Jum'at, 11 September 2015 - 10:38 WIB
Kapal Malaysia Diduga...
Kapal Malaysia Diduga Dibajak
A A A
KUALA LUMPUR - Nasib kapal kargo Malaysia, Sah Lian, yang diduga dibajak perompak karena tidak dapat dihubungi selama sepekan terakhir, telah diketahui kemarin.

Sah Lian ternyata terdampar beberapa kilometer dari mulut Sungai Batang Baram. Berdasarkan laporan Badan Keamanan Maritim Malaysia, total 14 kru yang berada di atas kapal dalam kondisi baik. Mereka hilang kontak dengan pihak pelabuhan karena mengalami kerusakan mesin yang sangat parah.”Hal itu berpengaruh terhadap seluruh alat komunikasi di dalam kapal,” ungkap keamanan maritim kepada The Rakyat Post.

Saat ini mesin yang mengalami kerusakan itu sedang diperbaiki. Meski demikian, Badan Keamanan Maritim Malaysia tidak tahu sampai kapan proses perbaikan itu berlangsung. Penemuan Sah Lian mengakhiri spekulasi jika Sah Lian dibajak di perairan internasional. ”Laporan awal yang menyebutkan kapal dibajak ternyata tidak benar,” imbuh pernyataan Badan Keamanan Maritim.

Sebelumnya Pemerintah Malaysia melakukan pencarian Sah Lian. Mereka khawatir Sah Lian dibajak para perompak di Laut China Selatan. Selain melampaui jadwal tiba di pelabuhan tujuan selama lima hari, Sah Lian juga tidak bisa dihubungi. Pemilik kapal mengaku dapat mengontak kru Sah Lian terakhir pada Kamis (3/9). Hilangnya kontak dengan Sah Lian membuat pemilik kapal gelisah. Maklum, Laut China Selatan menjadi salah satu wilayah yang relatif sering terjadi pembajakan. Kapal yang membawa besi, pipa, dan makanan itu bertolak dari Pelabuhan Kuching pada 2 September dan dijadwalkan tiba di Pelabuhan Limbang pada 5 September.

Menurut Ketua Penjaga Pantai Malaysia Laksamana Pertama Ismaili Bujang Pit, Sah Lian dioperasikan 14 kru. Mereka berasal dari Malaysia, Indonesia, Myanmar, dan India. Pit juga mengira Sah Lian telah dibajak dan dibawa keluar dari perairan Malaysia. ”Mungkin dibawa ke perairan Indonesia,” kata Pit beberapa jam sebelum Sah Lian ditemukan, dikutip AFP .

Atas dugaan itu, kata Pit, Lembaga Penegakan Maritim Malaysia (Malaysian Maritime Enforcement Agency/MMEA) menerjunkan tiga kapal untuk mencari Sah Lian di sekitar perairan Malaysia. Di samping itu, mereka mencoba mengontak Thailand dan Vietnam untuk dukungan informasi dan bantuan. Tim pencari juga hanya menduga-duga lokasi Sah Lian karena kapal itu hilang dari radar.

Lokasi terakhir Sah Lian masih terhubung dengan pusat komunikasi pelabuhan ialah di Tanjung Sirik di perairan Belawai, Sarikei, Serawak. Sah Lian ditemukan di utara Serawak, dekat perbatasan dengan Brunei Darussalam. Dugaan pembajakan Sah Lian sebagai kapal kargo yang mengangkut beragam produk makanan dan material memang kurang kuat. Menilik serangkaian kasus, para perompak sebagian besar hanya membajak kapal pengangkut minyak mentah atau bahan bakar.

Mereka sangat jarang membajak kapal kargo biasa. Pada Juni lalu kapal tanker Malaysia dibajak di Laut China Selatan. Para perompak berhasil melakukan ”petak umpet” dengan petugas keamanan pemerintah selama beberapa hari dengan meninggalkan kapal itu.

Sepekan kemudian, delapan tersangka perompak berhasil ditangkap di sebuah pulau di Vietnam. Mereka berasal dari Indonesia. Kasus itu diselidiki otoritas terkait Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

Muh shamil
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1174 seconds (0.1#10.140)