Transjabodetabek Layani Kota Penyangga

Selasa, 08 September 2015 - 09:50 WIB
Transjabodetabek Layani...
Transjabodetabek Layani Kota Penyangga
A A A
JAKARTA - Pelayanan transportasi massal di Ibu Kota dan sekitarnya terus ditingkatkan. Entah itu transportasi di dalam Ibu Kota maupun mengintegrasikan kawasan Jabodetabek.

Untuk mengintegrasikan wilayah penyangga dengan Ibu Kota, Transjabodetabek koridor Depok-Cililitan mulai beroperasi. Armada ini beroperasi pukul 05.00- 22.00 WIB yang tersedia di Terminal Depok. Headway tiap armada sekitar 20 menit.

Tersedia 28 unit yang melayani koridor Depok- Cililitan. Armada tersebut juga dilengkapi dengan peralatan modern untuk mendukung kenyamanan dan keamanan penumpang. Direktur Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Joko Sasono mengatakan, beroperasinya koridor ini untuk melayani masyarakat agar lebih mudah mengakses transportasi umum karena Depok dan Jakarta tidak bisa dipisahkan.

”Ini juga sebagai dukungan terhadap penyediaan fasilitas transportasi publik,” katanya kemarin. Direktur Utama Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Pande Putu Yasa mengatakan, pengemudi Transjabodetabek sudah mengikuti pelatihan untuk menjadi awak bus yang profesional. Hal itu dilakukan untuk memberikan kenyamanan penumpang.

”Awak bus sudah kita berikan pelatihan dan kita berikan gaji yang memadai sehingga diharapkan bisa melayani masyarakat secara profesional dan maksimal,” tandasnya. Kendati itu sudah beroperasi, Pemkot Depok belum menyediakan halte Transjabodetabek. Pemkot Depok kesulitan mencari lahan untuk pembuatan halte. Saat ini baru dua titik pemberhentian yakni di Sugutamu dan Pelni, Kecamatan Sukmajaya. Halte yang dananya dari pemerintah pusat itu akan dibangun di 14 titik.

Adapun 14 titik yang akan dibangun halte itu berada di Depok Mall, Pesona Khayangan, Juanda ujung sebelah barat, Pesona Mungil, Sugutamu, Pelni, dan Juanda sebelah timur. ”Sebelumnya pemerintah pusat sudah menganggarkan Rp5 miliar untuk membangun 10 shelter di Depok, tapi tidak terserap. Tidak tahu ada kendala apa,” kata Kepala Seksi Angkutan Lintas Batas Kota Dinas Perhubungan (Dishub) Depok A Zaini.

Sebanyak 18 armada Transjabodetabek mulai dioperasikan dengan melayani rute Harapan Indah-Bekasi-Pasar Baru, Jakarta Pusat. Sebelumnya Transjabodetabek dari DKI Jakarta menuju Kota Bekasi tersebut baru 10 armada. ”PPD dipercaya menjadi operator untuk daerah penyangga DKI Jakarta yaitu Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi,” kata Kepala Dishub Kota Bekasi Yayan Yualiana. Yayan menuturkan, dengan kehadiran Transjabodetabek, kian banyak transportasi massal yang bisa menjadi pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan perjalanannya.

Sebelumnya di titik yang sama sudah ada bus Transjakarta perpanjangan koridor Pulogadung, Jakarta Timur. Bedanya, Transjabodetabek memiliki rute Harapan Indah-Pasar Baru. ”Jalurnya menggunakan busway ,” ungkapnya. Dengan bertambahnya angkutan massal itu, waktu tunggu penumpang semakin cepat. Hal ini pula menjadi pertimbangan penumpang menggunakan jasa angkutan umum tersebut, entah Transjakarta atau Transjabodetabek. Saat ini dua angkutan massal itu melintas mulai dari 15-30 menit sekali.”Kalau bisa setiap lima menit sekali,” kata Agung Fakhrudin, salah satu penumpang.

Sebelumnya Transjabodetabek juga sudah beroperasi di rute Poris Plawad, Kota Tangerang- Kemayoran, Jakarta Pusat mulai beroperasi Senin (31/8). Kabag Humas dan Protokol Pemkot Tangerang Wahyudi Iskandar menuturkan, bus ini melewati rute Terminal Poris Plawad-Jalan Sudirman- Karawaci-Tol Jakarta Merak- Pasar Baru-Jalan Angkasa Kemayoran (PRJ).

”Tarifnya Rp10.000 per orang,” jelasnya. Kepala Bidang Angkutan Umum Dishub Kota Tangerang Ismu Hartono menginginkan headway bus tidak terlalu lama. ”Frekuensinya per jam bisa sampai empat kali lewat. Interval waktunya 15-20 menit tiap bus. Sedangkan tarifnya Rp9.000-10.000, namun sifatnya baru sementara, belum ada penetapan resmi. Kemungkinan tarif akan berubah menjadi Rp15.000 karena melihat rutenya yang cukup jauh,” ungkapnya.

Di Ibu Kota, Kopaja dan Kopami di bawah naungan badan usaha milik daerah (BUMD) PT Transportasi Jakarta mulai Oktober mendatang. Perjanjian kerja sama integrasi tersebut akan dilakukan minggu ini. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, saat ini harga rupiah per kilometer sudah terpampang di e-catalog. Pada Oktober mendatang Kopaja dan Kopami sudah bisa melewati jalur Transjakarta (busway).

”Saya dengar mobilnya sudah siap. Mungkin Oktober baru masuk itu Kopaja dan Kopami. Kalau tidak bisa, akan kami evaluasi jajaran direksi BUMD-nya,” kata Ahok di Balai Kota. Ahok menjelaskan, sistem rupiah per kilometer itu akan diterapkan kepada seluruh angkutan umum. Dengan begitu, pada 2018 seluruh angkutan umum tidak ada lagi yang ngetem untuk mengejar setoran.

”Mereka kan sudah dibayar sistem rupiah per kilometer. Jadi enggak ada lagi angkutan yang ngetem-ngetem . Tentunya revitalisasi angkutan umum dan penambahan bus harus terus dilakukan. Kalau tidak mau mengikuti sistem rupiah per kilometer, tinggal saja,” tandasnya. Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan menyatakan, saat ini sudah ada 200 unit Kopaja setara bus Transjakarta siap dioperasikan.

Setelah perjanjian kerja sama, operasional akan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan PT Transportasi Jakarta. Rute Kopaja yang terintegrasi dengan bus Transjakarta akan diatur PT Transportasi Jakarta. Artinya, Kopaja tidak lagi beroperasi sesuai rutenya saat ini. Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius Kosasih menyatakan kesiapannya melakukan kerja sama.

Namun, dia enggan berkomentar lebih jauh mengenai kerja sama tersebut. ”Nanti kita lihat saja kalau sudah ada perjanjian kerja samanya,” ujarnya.

R rinna purnama/ abdullah m surjaya/ denny irawan/ bima setiyadi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9690 seconds (0.1#10.140)