SMS Center Permudah Aktivitas Jamaah
A
A
A
JEDDAH - Jamaah haji yang tersasar ataupun mendapat masalah di Tanah Suci diminta untuk tidak panik. Sebab pemerintah telah meluncurkan layanan pesan singkat (SMS) dan Whatsapp (WA) center .
Jamaah tinggal mengirimkan pesan di pusat nomor layanan tersebut dan petugas segera memberikan bantuan, bisa dalam bentuk arahan lewat layanan pesan singkat maupun datang langsung.
Konsul Haji di Kantor Urusan Haji (KUH) RI di Jeddah Ahmad Dumyati Bashori mengatakan, layanan tersebut diluncurkan untuk meningkatkan perlindungan terhadap jamaah haji. Lantaran rasio jumlah petugas dan jamaah tidak seimbang, diperlukan media yang bisa mengomunikasikan masalah-masalah yang dihadapi.
”Kalau ada masalah nanti akan diidentifikasi, dijawab, dan kemudian akan ditransfer ke petugas di lapangan, sektor dan daker (daerah kerja) yang terdekat. Nanti akan dijawab siapa petugas yang akan dikirim. Kalau sudah diselesaikan, petugas akan melaporkannya,” ujar dia kepada wartawan di Jeddah kemarin. Program yang diluncurkan pada awal tahun ini bertujuan membantu jamaah yang tertimpa masalah, di antaranya tersasar atau kehilangan barang.
Nomor SMS center ini sudah dicantumkan di tas kecil jamaah yang dikalungkan di leher. Setiap embarkasi memiliki nomor sendiri-sendiri. Dumyati mengungkapkan, SMS dipilih karena paling dikenal dan mudah diakses oleh semua jamaah. Meski sudah dilakukan sosialisasi di seluruh embarkasi, hingga saat ini masih banyak jamaah yang belum mengetahui program layanan ini seperti di Madinah. Itu sebabnya mereka melakukan lagi sosialisasi.
”Sekarang di dekat lift pemondokan jamaah sudah ditempelkan nomor SMS center ini. Dengan harapan jamaah kalau ada masalah bisa secepatnya menghubungi petugas melalui nomor tersebut,” ucapnya. Programmer yang juga operator SMS dan WA center Jumari menambahkan, selain di tas jamaah, nomor SMS center bisa pula diperoleh di laman www.kantorurusanhaji.com.
”Operatornya di sini (KUH Jeddah). Kami melayani selama 24 jam,” katanya. Untuk SMS center , jamaah umrah bisa menghubungi nomor +996569917216, sedangkan pengaduan ke KUH bisa ke SMS +966569914606. Menurut Jumari, rata-rata yang mengirim SMS masih dari nomor telepon seluler (ponsel) Indonesia yang menanyakan tentang anggota keluarganya.
”Memang salah satu kendalanya banyak jamaah yang masih menggunakan nomor Indonesia ketika berada di sini (Arab Saudi). Terkadang saat dipakai di sini layanan SMS kena biaya roaming dan akhirnya tidak bisa dipakai,” ungkapnya. Sebagai solusi, KUH Jeddah meluncurkan WA center . Diharapkan bagi jamaah yang memiliki smartphone bisa berinteraksi dengan admin atau operator saat mengalami masalah di Tanah Suci.
Menurut dia, memang terdapat kendala, terutama ketika jamaah hanya memiliki ponsel yang hanya bisa menyimpan satu kartu telepon. Akibatnya saat jamaah membeli nomor lokal akan kesulitan memakainya karena penyimpanan kartu di ponsel sudah diisi nomor Indonesia. Terpisah, Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Direktorat Jenderal Penyelenggaraan (Ditjen) Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Muhajirin Yanis menyebutkan, selama musim pemberangkatan jamaah haji khusus, mereka menempatkan beberapa petugas.
”Kami tempatkan di terminal 2 dan di gate 2 pula. Tugasnya memonitor pemberangkatan jemaah haji khusus dan juga melayani Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang ingin menyetorkan lembar daftar administrasi penyelenggaraan ibadah haji (dapih) B kepada pemerintah,” bebernya. Mch
Laporan Wartawan Koran Sindo
Sunu Hastoro F
Jeddah
Jamaah tinggal mengirimkan pesan di pusat nomor layanan tersebut dan petugas segera memberikan bantuan, bisa dalam bentuk arahan lewat layanan pesan singkat maupun datang langsung.
Konsul Haji di Kantor Urusan Haji (KUH) RI di Jeddah Ahmad Dumyati Bashori mengatakan, layanan tersebut diluncurkan untuk meningkatkan perlindungan terhadap jamaah haji. Lantaran rasio jumlah petugas dan jamaah tidak seimbang, diperlukan media yang bisa mengomunikasikan masalah-masalah yang dihadapi.
”Kalau ada masalah nanti akan diidentifikasi, dijawab, dan kemudian akan ditransfer ke petugas di lapangan, sektor dan daker (daerah kerja) yang terdekat. Nanti akan dijawab siapa petugas yang akan dikirim. Kalau sudah diselesaikan, petugas akan melaporkannya,” ujar dia kepada wartawan di Jeddah kemarin. Program yang diluncurkan pada awal tahun ini bertujuan membantu jamaah yang tertimpa masalah, di antaranya tersasar atau kehilangan barang.
Nomor SMS center ini sudah dicantumkan di tas kecil jamaah yang dikalungkan di leher. Setiap embarkasi memiliki nomor sendiri-sendiri. Dumyati mengungkapkan, SMS dipilih karena paling dikenal dan mudah diakses oleh semua jamaah. Meski sudah dilakukan sosialisasi di seluruh embarkasi, hingga saat ini masih banyak jamaah yang belum mengetahui program layanan ini seperti di Madinah. Itu sebabnya mereka melakukan lagi sosialisasi.
”Sekarang di dekat lift pemondokan jamaah sudah ditempelkan nomor SMS center ini. Dengan harapan jamaah kalau ada masalah bisa secepatnya menghubungi petugas melalui nomor tersebut,” ucapnya. Programmer yang juga operator SMS dan WA center Jumari menambahkan, selain di tas jamaah, nomor SMS center bisa pula diperoleh di laman www.kantorurusanhaji.com.
”Operatornya di sini (KUH Jeddah). Kami melayani selama 24 jam,” katanya. Untuk SMS center , jamaah umrah bisa menghubungi nomor +996569917216, sedangkan pengaduan ke KUH bisa ke SMS +966569914606. Menurut Jumari, rata-rata yang mengirim SMS masih dari nomor telepon seluler (ponsel) Indonesia yang menanyakan tentang anggota keluarganya.
”Memang salah satu kendalanya banyak jamaah yang masih menggunakan nomor Indonesia ketika berada di sini (Arab Saudi). Terkadang saat dipakai di sini layanan SMS kena biaya roaming dan akhirnya tidak bisa dipakai,” ungkapnya. Sebagai solusi, KUH Jeddah meluncurkan WA center . Diharapkan bagi jamaah yang memiliki smartphone bisa berinteraksi dengan admin atau operator saat mengalami masalah di Tanah Suci.
Menurut dia, memang terdapat kendala, terutama ketika jamaah hanya memiliki ponsel yang hanya bisa menyimpan satu kartu telepon. Akibatnya saat jamaah membeli nomor lokal akan kesulitan memakainya karena penyimpanan kartu di ponsel sudah diisi nomor Indonesia. Terpisah, Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Direktorat Jenderal Penyelenggaraan (Ditjen) Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Muhajirin Yanis menyebutkan, selama musim pemberangkatan jamaah haji khusus, mereka menempatkan beberapa petugas.
”Kami tempatkan di terminal 2 dan di gate 2 pula. Tugasnya memonitor pemberangkatan jemaah haji khusus dan juga melayani Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang ingin menyetorkan lembar daftar administrasi penyelenggaraan ibadah haji (dapih) B kepada pemerintah,” bebernya. Mch
Laporan Wartawan Koran Sindo
Sunu Hastoro F
Jeddah
(ars)