Swiss Bekukan Aset Puluhan Juta Dolar AS
A
A
A
JENEWA - Otoritas Swiss membekukan sejumlah aset bernilai puluhan juta dolar Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari investigasi skandal korupsi yang melibatkan 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Kantor Kejaksaan Agung Swiss mengonfirmasi bahwa proses pengadilan pidana telah dibuka terhadap dua eksekutif 1MDB. Skandal yang melibatkan dana investasi Pemerintah Malaysia itu menjadi pusat kemarahan publik terhadap Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak.
Sejumlah tuduhan muncul selama beberapa bulan terakhir di Malaysia bahwa dana berjumlah besar telah lenyap dalam sejumlah kesepakatan yang melibatkan 1MDB. Najib meluncurkan 1MDB pada 2009. ”Kantor Kejaksaan Agung Swiss (OAG) telah membekukan sejumlah aset bernilai beberapa puluh juta dolar AS di beberapa rekening bank Swiss,” kata juru bicara OAG Anna Wegelin kepada kantor berita AFP melalui e-mail kemarin.
Wegelin menjelaskan, penyelidikan pidana ini menargetkan dua eksekutif 1MDB atas dugaan pencucian uang dan dugaan pelanggaran di kantor publik. ”Kerja sama dengan negara-negara lain, termasuk Malaysia, akan penting bagi investigasi,” tuturnya.
Dia menekankan, otoritas Swiss telah melakukan kontak dengan Pemerintah Malaysia mengenai penyelidikan tersebut. ”Pada tahap awal prosedur ini, OAG menganalisis dan mengonsolidasikan bukti,” ujar Wegelin. Regulator keuangan Swiss FINMA juga menyatakan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan bersama dengan beberapa bank Swiss perihal apakah mereka memiliki bisnis dengan 1MDB.
Sejak bulan lalu OAG membuka proses pengadilan pidana kepada dua eksekutif 1MDB serta terhadap beberapa orang yang diduga terkait dengan skandal korupsi para pejabat asing, pelanggaran di kantor publik, dan pencucian uang. ”Proses pengadilan pidana ini berdasarkan dua notifikasi transaksi mencurigakan yang dilaporkan unit intelijen keuangan Swiss, MROS,” demikian pernyataan OAG.
Adapun FINMA menolak berkomentar atas status penyelidikan tersebut. Swiss berupaya memerangi citra globalnya sebagai negara tempat para pejabat asing dapat menyembunyikan uangnya. Otoritas Swiss juga telah membekukan sejumlah aset dan mengembalikan dana dalam jumlah besar yang dijarah dari Nigeria, Filipina, dan negara-negara lain.
1MDB menyatakan tidak mengetahui tindakan yang dilakukan otoritas Swiss tersebut. ”Sejauh yang 1MDB tahu, tidak ada rekening bank perusahaan yang telah dibekukan. 1MDB dalam proses mengembangkan pemahaman lebih baik tentang investigasi yang berlangsung di Swiss sehingga perusahaan dapat bekerja sama dengan sepenuhnya,” papar pernyataan 1MDB.
Saat ini 1MDB terlilit utang hingga USD11 miliar dan dituduh salah mengelola keuangan. Puluhan ribu orang berunjuk rasa di jalanan Kuala Lumpur dan kota-kota lain selama akhir pekan lalu. Mereka mendesak Najib menjelaskan sejumlah skandal keuangan yang menyelimuti pemerintahannya. Pengunjuk rasa juga menuntut Najib segera mundur dari jabatannya.
PM Najib dan 1MDB menyangkal semua tuduhan miring terhadap mereka. Kedua pihak menyatakan tidak bersalah. Meski demikian, beberapa laporan menunjukkan adanya sejumlah transaksi mencurigakan, termasuk yang mengaitkan dengan anggota keluarga Najib.
Kejaksaan Agung Malaysia bulan lalu juga menyangkal sejumlah laporan bahwa satu gugus tugas baru akan menyelidiki 1MDB. Menurut Kejaksaan Agung Malaysia, badan baru itu hanya branding ulang dari tim yang telah ada yang fokus pada kejahatan seperti penggelapan pajak dan aliran dana ilegal.
Saat memimpin parade di Hari Nasional yang diikuti ribuan tentara, polisi, dan pegawai negeri pada Seninlalu(31/8), PM Najib menolak seruan oposisi agar mundur dari jabatannya. Najib justru menyerukan persatuan nasional dan menilai unjuk rasa bukan saluran yang tepat untuk menyuarakan pendapat dinegara demokratis itu.
Gerakan oposisi Bersih yang menggelar unjuk rasa akhir pekan lalu mendesak Najib segera mundur karena dianggap terlibat skandalkorupsi. Najibterusmendapat tekanan sejak Wall Street Journal bulan lalu melaporkan dokumen Malaysia yang menunjukkan hampir USD700 juta disimpan di rekening bank pribadinya sejak 2013.
Syarifudin
Kantor Kejaksaan Agung Swiss mengonfirmasi bahwa proses pengadilan pidana telah dibuka terhadap dua eksekutif 1MDB. Skandal yang melibatkan dana investasi Pemerintah Malaysia itu menjadi pusat kemarahan publik terhadap Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak.
Sejumlah tuduhan muncul selama beberapa bulan terakhir di Malaysia bahwa dana berjumlah besar telah lenyap dalam sejumlah kesepakatan yang melibatkan 1MDB. Najib meluncurkan 1MDB pada 2009. ”Kantor Kejaksaan Agung Swiss (OAG) telah membekukan sejumlah aset bernilai beberapa puluh juta dolar AS di beberapa rekening bank Swiss,” kata juru bicara OAG Anna Wegelin kepada kantor berita AFP melalui e-mail kemarin.
Wegelin menjelaskan, penyelidikan pidana ini menargetkan dua eksekutif 1MDB atas dugaan pencucian uang dan dugaan pelanggaran di kantor publik. ”Kerja sama dengan negara-negara lain, termasuk Malaysia, akan penting bagi investigasi,” tuturnya.
Dia menekankan, otoritas Swiss telah melakukan kontak dengan Pemerintah Malaysia mengenai penyelidikan tersebut. ”Pada tahap awal prosedur ini, OAG menganalisis dan mengonsolidasikan bukti,” ujar Wegelin. Regulator keuangan Swiss FINMA juga menyatakan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan bersama dengan beberapa bank Swiss perihal apakah mereka memiliki bisnis dengan 1MDB.
Sejak bulan lalu OAG membuka proses pengadilan pidana kepada dua eksekutif 1MDB serta terhadap beberapa orang yang diduga terkait dengan skandal korupsi para pejabat asing, pelanggaran di kantor publik, dan pencucian uang. ”Proses pengadilan pidana ini berdasarkan dua notifikasi transaksi mencurigakan yang dilaporkan unit intelijen keuangan Swiss, MROS,” demikian pernyataan OAG.
Adapun FINMA menolak berkomentar atas status penyelidikan tersebut. Swiss berupaya memerangi citra globalnya sebagai negara tempat para pejabat asing dapat menyembunyikan uangnya. Otoritas Swiss juga telah membekukan sejumlah aset dan mengembalikan dana dalam jumlah besar yang dijarah dari Nigeria, Filipina, dan negara-negara lain.
1MDB menyatakan tidak mengetahui tindakan yang dilakukan otoritas Swiss tersebut. ”Sejauh yang 1MDB tahu, tidak ada rekening bank perusahaan yang telah dibekukan. 1MDB dalam proses mengembangkan pemahaman lebih baik tentang investigasi yang berlangsung di Swiss sehingga perusahaan dapat bekerja sama dengan sepenuhnya,” papar pernyataan 1MDB.
Saat ini 1MDB terlilit utang hingga USD11 miliar dan dituduh salah mengelola keuangan. Puluhan ribu orang berunjuk rasa di jalanan Kuala Lumpur dan kota-kota lain selama akhir pekan lalu. Mereka mendesak Najib menjelaskan sejumlah skandal keuangan yang menyelimuti pemerintahannya. Pengunjuk rasa juga menuntut Najib segera mundur dari jabatannya.
PM Najib dan 1MDB menyangkal semua tuduhan miring terhadap mereka. Kedua pihak menyatakan tidak bersalah. Meski demikian, beberapa laporan menunjukkan adanya sejumlah transaksi mencurigakan, termasuk yang mengaitkan dengan anggota keluarga Najib.
Kejaksaan Agung Malaysia bulan lalu juga menyangkal sejumlah laporan bahwa satu gugus tugas baru akan menyelidiki 1MDB. Menurut Kejaksaan Agung Malaysia, badan baru itu hanya branding ulang dari tim yang telah ada yang fokus pada kejahatan seperti penggelapan pajak dan aliran dana ilegal.
Saat memimpin parade di Hari Nasional yang diikuti ribuan tentara, polisi, dan pegawai negeri pada Seninlalu(31/8), PM Najib menolak seruan oposisi agar mundur dari jabatannya. Najib justru menyerukan persatuan nasional dan menilai unjuk rasa bukan saluran yang tepat untuk menyuarakan pendapat dinegara demokratis itu.
Gerakan oposisi Bersih yang menggelar unjuk rasa akhir pekan lalu mendesak Najib segera mundur karena dianggap terlibat skandalkorupsi. Najibterusmendapat tekanan sejak Wall Street Journal bulan lalu melaporkan dokumen Malaysia yang menunjukkan hampir USD700 juta disimpan di rekening bank pribadinya sejak 2013.
Syarifudin
(ftr)