Hillary Clinton Kembali Disorot
A
A
A
WASHINGTON - Karier politik Hillary Clinton dipertaruhkan jika terbukti mengirimkan surat elektronik (surel) yang bersifat rahasia atau sangat rahasia melalui domain server pribadi saat masih menjabat sebagai menteri luar negeri (menlu) Amerika Serikat (AS) pada 2009-2013.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) AS merilis lebih dari 4.000 surel milik Hillary sewaktu dia masih menjadi menlu, Senin (31/8). Juru Bicara (Jubir) Kemlu Mark Toner bahkan menyatakan sekitar 150 surel yang dikirim Hillary kemungkinan bersifat rahasia. Artinya surel tersebut seharusnya tidak dikirim sembarangan.
”Proses untuk mengevaluasi sisa surel yang belum dirilis juga akan terus kami lanjutkan,” ujar Toner seperyti dikutip AFP. Pada bulan lalu, pemerintah juga menggeser status keamanan 63 surel Hillary dari biasa ke level yang lain. Namun pemerintah tidak memaparkan perincian pergeseran itu apakah ke surat konfidensial, rahasia, atau sangat rahasia.
Hillary berulang kali ditekan dan dikritik keras setelah menggunakan server pribadi ketimbang domain resmi pemerintah untuk mengirimkan surel terhadap koleganya di seluruh dunia. Sejumlah kritikus menuduh Hillary menggunakan server modifikasi yang secara fisik terletak di penyedia internet swasta untuk menghindari pengawasan. Namun Hillary menepis tuduhan itu.
Dia bersikeras surel yang dikirim tidak mengandung informasi sensitif. Sejauh ini, seperti yang disebutkan Toner dalam kajian surel Hillary yang juga disaksikan Komunitas Intelijen Inspektur Jenderal, tidak ada surel Hillary yang bersifat rahasia. Semua surel yang sudah diperiksa masih bersifat biasa. Meski demikian, Hillary belum bisa bernapas lega.
Sebab, menurut Toner, tim terkait masih melakukan pengkajian terhadap surel Hillary yang lain. ”Selain itu, proporsi surel yang bersifat rahasia untuk total surel yang akan kembali dirilis mencapai lebih dari 25%. Kami sedang mengkaji seluruh surel tersebut,” imbuh Toner.
Muh shamil
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) AS merilis lebih dari 4.000 surel milik Hillary sewaktu dia masih menjadi menlu, Senin (31/8). Juru Bicara (Jubir) Kemlu Mark Toner bahkan menyatakan sekitar 150 surel yang dikirim Hillary kemungkinan bersifat rahasia. Artinya surel tersebut seharusnya tidak dikirim sembarangan.
”Proses untuk mengevaluasi sisa surel yang belum dirilis juga akan terus kami lanjutkan,” ujar Toner seperyti dikutip AFP. Pada bulan lalu, pemerintah juga menggeser status keamanan 63 surel Hillary dari biasa ke level yang lain. Namun pemerintah tidak memaparkan perincian pergeseran itu apakah ke surat konfidensial, rahasia, atau sangat rahasia.
Hillary berulang kali ditekan dan dikritik keras setelah menggunakan server pribadi ketimbang domain resmi pemerintah untuk mengirimkan surel terhadap koleganya di seluruh dunia. Sejumlah kritikus menuduh Hillary menggunakan server modifikasi yang secara fisik terletak di penyedia internet swasta untuk menghindari pengawasan. Namun Hillary menepis tuduhan itu.
Dia bersikeras surel yang dikirim tidak mengandung informasi sensitif. Sejauh ini, seperti yang disebutkan Toner dalam kajian surel Hillary yang juga disaksikan Komunitas Intelijen Inspektur Jenderal, tidak ada surel Hillary yang bersifat rahasia. Semua surel yang sudah diperiksa masih bersifat biasa. Meski demikian, Hillary belum bisa bernapas lega.
Sebab, menurut Toner, tim terkait masih melakukan pengkajian terhadap surel Hillary yang lain. ”Selain itu, proporsi surel yang bersifat rahasia untuk total surel yang akan kembali dirilis mencapai lebih dari 25%. Kami sedang mengkaji seluruh surel tersebut,” imbuh Toner.
Muh shamil
(bbg)