Banyak Pagar Tol Tangerang-Merak Dijebol
A
A
A
TANGERANG - Banyak pagar di sepanjang tol Tangerang- Merak yang berlubang. Hal ini membuat operator jalan tol itu PT Marga Mandala Sakti (PT MMS) kebingungan karena meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.
Umumnya pagar dilubangi warga, sopir bus, dan pengemudi ojek. ”Tanggung jawab siapa ya kalau begitu? Sebab kalau di tol itu kewenangan lalu lintasnya sih PJR dari Mabes Polri. Sedangkan, wilayahnya Polda Banten, terus kalau di sekitar lokasi pagar yang berlubang ya Polsek,” kata Direktur Teknik dan Operasi PT MMS Sunarto Sastrowiyoto kemarin. Selama ini di tol Tangerang- Merak banyak sopir bus yang dengan seenaknya menurunkan penumpang di tepi tol.
Setelah turun, para penumpang menerobos pagar yang telah dijebol, kemudian di luar pagar telah menunggu pengemudi ojek. ”Memang harusnya disertai dengan sistem, siapa yang harus menindak sopir seperti itu, karena kalau kita gelar razia besar-besaran hari itu tak ada. Tetapi, besok mereka ada lagi,” tandasnya. Berdasarkan data PT MMS, jumlah kecelakaan di tol Tangerang-Merak memang menurun sejak tiga tahun terakhir. Pada 2013 kecelakaan mencapai 825 kasus, sedangkan 2014 mencapai 704 kasus.
”Tahun ini sampai dengan terhitung Juni sebanyak 308 kasus,” ujarnya. Menurut Sunarto, volume kendaraan yang melintas di tol Tangerang-Merak terus merangkak naik. Pada semester pertama tahun ini saja kenaikan volume kendaraan mencapai 7,9%. ”Kita perhatikan yang melintas adalah pengendara jarak pendek (5-10 km) yakni 11%, sedangkan jarak jauh turun 3,75%,” tuturnya.
Pada semester awal tahun lalu kendaraan yang melintas di jarak pendek sebanyak 20.892.512 unit. ”Masih senang jalan-jalan yang jarak pendek. Jika ditotal, kendaraan penumpang naik 10,4%. Adapun, kendaraan barang naik hanya 1,5%. Kenapa jarak jauh turun? Bisa jadi, ekspor yang kurang,” terangnya.
Dengan adanya pertumbuhan volume kendaraan, PT MMS melakukan pemasangan penerangan jalan umum (PJU) di 50 titik baru dengan total lampu PJU sampai dengan semester awal 2015 sebanyak 1.666 unit. Lampu yang dipasang berteknologi smartlight management system . ”Kami juga memasang sembilan CCTV pada ruas Bitung-Balaraja Barat. Terdiri atas satu kamera dome pada interchange Bitung dan delapan titik kamera pantau fix surveillance yang tersebar dari KM 27+500 sampai dengan 37+000,” tandasnya.
Salah seorang warga yang rumahnya dekat tol Tangerang- Merak menolak tuduhan bahwa warga sebagai pelaku utama yang sengaja menjebol pagar tol. Menurut warga, banyak pagar dijebol karena tidak adanya ketegasan aparat.
”Ojek dan penumpang tidak akan menjebol pagar tol kalau ada ketegasan dari PJR. Mereka menaikkan dan menurunkan penumpang di tepi tol karena tak ada ketegasan,” ujar si warga yang tak mau disebutkan namanya.
Denny irawan
Umumnya pagar dilubangi warga, sopir bus, dan pengemudi ojek. ”Tanggung jawab siapa ya kalau begitu? Sebab kalau di tol itu kewenangan lalu lintasnya sih PJR dari Mabes Polri. Sedangkan, wilayahnya Polda Banten, terus kalau di sekitar lokasi pagar yang berlubang ya Polsek,” kata Direktur Teknik dan Operasi PT MMS Sunarto Sastrowiyoto kemarin. Selama ini di tol Tangerang- Merak banyak sopir bus yang dengan seenaknya menurunkan penumpang di tepi tol.
Setelah turun, para penumpang menerobos pagar yang telah dijebol, kemudian di luar pagar telah menunggu pengemudi ojek. ”Memang harusnya disertai dengan sistem, siapa yang harus menindak sopir seperti itu, karena kalau kita gelar razia besar-besaran hari itu tak ada. Tetapi, besok mereka ada lagi,” tandasnya. Berdasarkan data PT MMS, jumlah kecelakaan di tol Tangerang-Merak memang menurun sejak tiga tahun terakhir. Pada 2013 kecelakaan mencapai 825 kasus, sedangkan 2014 mencapai 704 kasus.
”Tahun ini sampai dengan terhitung Juni sebanyak 308 kasus,” ujarnya. Menurut Sunarto, volume kendaraan yang melintas di tol Tangerang-Merak terus merangkak naik. Pada semester pertama tahun ini saja kenaikan volume kendaraan mencapai 7,9%. ”Kita perhatikan yang melintas adalah pengendara jarak pendek (5-10 km) yakni 11%, sedangkan jarak jauh turun 3,75%,” tuturnya.
Pada semester awal tahun lalu kendaraan yang melintas di jarak pendek sebanyak 20.892.512 unit. ”Masih senang jalan-jalan yang jarak pendek. Jika ditotal, kendaraan penumpang naik 10,4%. Adapun, kendaraan barang naik hanya 1,5%. Kenapa jarak jauh turun? Bisa jadi, ekspor yang kurang,” terangnya.
Dengan adanya pertumbuhan volume kendaraan, PT MMS melakukan pemasangan penerangan jalan umum (PJU) di 50 titik baru dengan total lampu PJU sampai dengan semester awal 2015 sebanyak 1.666 unit. Lampu yang dipasang berteknologi smartlight management system . ”Kami juga memasang sembilan CCTV pada ruas Bitung-Balaraja Barat. Terdiri atas satu kamera dome pada interchange Bitung dan delapan titik kamera pantau fix surveillance yang tersebar dari KM 27+500 sampai dengan 37+000,” tandasnya.
Salah seorang warga yang rumahnya dekat tol Tangerang- Merak menolak tuduhan bahwa warga sebagai pelaku utama yang sengaja menjebol pagar tol. Menurut warga, banyak pagar dijebol karena tidak adanya ketegasan aparat.
”Ojek dan penumpang tidak akan menjebol pagar tol kalau ada ketegasan dari PJR. Mereka menaikkan dan menurunkan penumpang di tepi tol karena tak ada ketegasan,” ujar si warga yang tak mau disebutkan namanya.
Denny irawan
(ars)