Jamaah Haji Indonesia Menginap Dekat Masjidil Haram
Jamaah Haji Indonesia Menginap Dekat Masjidil Haram
A
A
A
MAKKAH - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja Makkah siap menampung 12 kelompok terbang (kloter) jamaah haji yang mulai hari ini bergerak dari Madinah ke Makkah. Rombongan direncanakan akan tiba di Arab Saudi pukul 14.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Kepala PPIH Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat menjelaskan, seluruh pemondokan yang disewa sudah siap menampung kedatangan jamaah. “Kami sudah memastikan seluruh fasilitas hotel berfungsi,” katanya, Minggu (30/8/2015).
Fasilitas yang akan dinikmati jamaah antara lain dispenser air, mesin cuci dan jemuran. Hotel yang telah disiapkan berada di wilayah Syisya, Misfalah dan Jarwal di sekeliling Masjidil Haram.
Kepala Sektor 7 Daker Makkah Misbahuddin mengatakan, salah satu pemondokan yakni Hotel Jirand Al-Taseer di Jarwal lokasinya hotel terlalu jauh dari Masjidil Haram.
“Kalau jalan kaki hanya sekitar 15 menit. Karena itu, tidak perlu naik bus salawat,” kata dia.
Di sisi lain, berdasarkan pantauan di lapangan, belum tersedia kafetaria di hotel yang bisa memudahkan jamaah untuk mendapatkan makanan. PPIH Arab Saudi sebenarnya sudah meminta adanya ketersediaan kafetaria ini untuk melayani makan pagi dan malam di luar layanan 15 kali makan siang.
Menurut Arsyad, belum adanya kafetaria karena izin dari pemerintah Kota Makkah belum turun. “Semoga izinnya segera keluar sebelum musim haji dimulai,” katanya.
Sebagai alternatif, jamaah bisa membeli makanan di depan hotel atau di toko Indonesia. “Jamaah dilarang memasak di hotel karena tidak ada ruang memasaknya,” pungkasnya.
Kepala PPIH Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat menjelaskan, seluruh pemondokan yang disewa sudah siap menampung kedatangan jamaah. “Kami sudah memastikan seluruh fasilitas hotel berfungsi,” katanya, Minggu (30/8/2015).
Fasilitas yang akan dinikmati jamaah antara lain dispenser air, mesin cuci dan jemuran. Hotel yang telah disiapkan berada di wilayah Syisya, Misfalah dan Jarwal di sekeliling Masjidil Haram.
Kepala Sektor 7 Daker Makkah Misbahuddin mengatakan, salah satu pemondokan yakni Hotel Jirand Al-Taseer di Jarwal lokasinya hotel terlalu jauh dari Masjidil Haram.
“Kalau jalan kaki hanya sekitar 15 menit. Karena itu, tidak perlu naik bus salawat,” kata dia.
Di sisi lain, berdasarkan pantauan di lapangan, belum tersedia kafetaria di hotel yang bisa memudahkan jamaah untuk mendapatkan makanan. PPIH Arab Saudi sebenarnya sudah meminta adanya ketersediaan kafetaria ini untuk melayani makan pagi dan malam di luar layanan 15 kali makan siang.
Menurut Arsyad, belum adanya kafetaria karena izin dari pemerintah Kota Makkah belum turun. “Semoga izinnya segera keluar sebelum musim haji dimulai,” katanya.
Sebagai alternatif, jamaah bisa membeli makanan di depan hotel atau di toko Indonesia. “Jamaah dilarang memasak di hotel karena tidak ada ruang memasaknya,” pungkasnya.
(san)
Explore More