Puncak Haji Masih Lama, tapi Masjid Nabawi Sudah Padat

Jum'at, 21 Agustus 2015 - 07:59 WIB
Puncak Haji Masih Lama,...
Puncak Haji Masih Lama, tapi Masjid Nabawi Sudah Padat
A A A
Suhu sekitar 45 derajat Celsius di Madinah terasa menyengat saat memapar tubuh. Hawa udara yang terasa panas cepat membuat bibir kering dan merasa haus.

Namun, kondisi ini tak menghalangi jamaah haji dari berbagai negara untuk terus berdatangan dan memadati Kota Madinah Al Munawaroh menjelang puncak haji. Keramaian terasa di berbagai sudut wilayah yang terkenal dengan sebutan sebagai Kota Nabi itu. Mereka di antaranya berasal dari Malaysia, Thailand, Bangladesh, India, Tunisia, sejumlah negara Afrika dan negara lain.

Rombongan mereka mudah dikenali dari ciri-ciri khusus yang dipakai. Dari Malaysia memakai kartu identitas yang dikalungkan di leher serta tas dengan tulisan nama negaranya. Jamaah dari Bangladesh dan India pun mengenakan kartu identitas dengan warna khas negara masing-masing. ”Kami datang ke sini naik pesawat yang berisi sekitar 450 orang. Sudah empat hari kami berada di sini (Madinah),” kata Rouf, jamaah haji asal Kedah, Malaysia saat menyapa KORAN SINDO di pelataran Masjid Nabawi, kemarin.

Sama seperti jamaah haji asal Indonesia, rombongan asal negeri serumpun itu menginap lebih dahulu di Madinah selama sekitar sembilan hari. Selanjutnya mereka bergerak ke Mekkah. Setidaknya mereka menetap di Arab Saudi selama 45 hari. Ahmad Maher, jamaah asal Malaysia lainnya mengaku baru pertama kali menunaikan rukun Islam kelima ini. Menurut dia, jumlah jamaah haji Malaysia tahun ini berkurang dibandingkan tahun lalu akibat pengurangan kuota haji yang dilakukan pemerintah Arab Saudi.

”Saya bersama istri. Ongkosnya habis 17.000 ringgit Malaysia (RM). Saya hanya bayar RM10.000, sisanya mendapat subsidi dari Pemerintah Kerajaan Malaysia,” ucap warga Johor Bahru ini. Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Madinah- Jeddah, Nurul Badruttaman mengakui sudah banyak jamaah haji dari berbagai negara yang berdatangan ke Madinah. ”Masjid Nabawi mulai penuh dipadati jamaah. Saya kemarin juga enggak menyangka mereka sudah banyak berdatangan,” ucapnya.

Lantaran banyaknya jamaah, tak pelak seusai salat lima waktu mereka berdesakandesakan ingin berdoa di Raudhoh, Masjid Nabawi. Sering kali Askar atau polisi yang menjaga harus berteriak dan mengingatkan jamaah agar tidak berlama-lama dan memberi kesempatan kepada jamaah lainnya untuk berdoa. ”Haj...haj..haj..,” seru Askar sambil memberi kode kepada jamaah untuk berlaku tertib. ?

Sunu Hastoro F
Madinah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0878 seconds (0.1#10.140)