SBY Klaim Belanda Sudah Akui Kemerdekaan RI
A
A
A
DEPOK - Presiden RI periode 2004-2014 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan Belanda telah mengakui kemerdekaan Republik Indonesia. Pengakuan itu telah dilakukan Belanda saat SBY masih menjabat sebagai Presiden RI pada 17 Agustus 2005.
"Menlu Belanda saat itu hadir ke saya, sebenarnya secara de facto persepsi saya, sebenarnya Belanda mengakui kita proklamasikan kemerdekaan secara simbolik meaning pada 10 years ago. Itu diakui," jelas SBY saat menyampaikan kuliah umum di Balai Sidang UI bertema 'Memaknai 70 Tahun Kemerdekaan Indonesia di Tengah Dunia yang Berubah dalam Perspektif Sejarah', Depok, Kamis (20/8/2015).
SBY juga mengatakan, sebenarnya Belanda juga telah mengakui kemerdekaan Indonesia pada masa silam. Yakni sejak tahun 1949, saat berakhirnya Konferensi Meja Bundar (KMB).
Dalam kuliah umum itu, SBY membuka sejarah perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Saat itu, sebagai sebuah negara saat baru merdeka, banyak terjadi pemberontakan dan separatisme di Indonesia. Banyak daerah belum percaya kepada pemerintah, belum lagi adanya konflik komunal.
"Peristiwa Poso, Maluku Utara, NII DI/TII. PKI ancaman ganti dasar negara Pancasila, radikalisme terorisme, serta gerakan ekstrem yang menyebar paham ideologi. Hingga kita pernah diterpa krisis pada 1966 dan 1998," tandasnya.
Oleh karena itu, SBY meminta seluruh generasi muda untuk mengedepankan semangat kemerdekaan, makna kemerdekan RI ke-70.
"Seiring berjalannya waktu, bangsa Indonesia sebagai bangsa yang pemaaf dan tak simpan dendam seperti luka pada negara Tiongkok dan Jepang. Ada semacam metamorfosa, sekarang ini elemen di negara kita antiglobalisasi," katanya.
PILIHAN:
KY Tak Mau Paksa Hakim Sarpin Cabut Laporan
Sangkal Terima Rp12 M, Mandra Ajukan Nota Keberatan
"Menlu Belanda saat itu hadir ke saya, sebenarnya secara de facto persepsi saya, sebenarnya Belanda mengakui kita proklamasikan kemerdekaan secara simbolik meaning pada 10 years ago. Itu diakui," jelas SBY saat menyampaikan kuliah umum di Balai Sidang UI bertema 'Memaknai 70 Tahun Kemerdekaan Indonesia di Tengah Dunia yang Berubah dalam Perspektif Sejarah', Depok, Kamis (20/8/2015).
SBY juga mengatakan, sebenarnya Belanda juga telah mengakui kemerdekaan Indonesia pada masa silam. Yakni sejak tahun 1949, saat berakhirnya Konferensi Meja Bundar (KMB).
Dalam kuliah umum itu, SBY membuka sejarah perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Saat itu, sebagai sebuah negara saat baru merdeka, banyak terjadi pemberontakan dan separatisme di Indonesia. Banyak daerah belum percaya kepada pemerintah, belum lagi adanya konflik komunal.
"Peristiwa Poso, Maluku Utara, NII DI/TII. PKI ancaman ganti dasar negara Pancasila, radikalisme terorisme, serta gerakan ekstrem yang menyebar paham ideologi. Hingga kita pernah diterpa krisis pada 1966 dan 1998," tandasnya.
Oleh karena itu, SBY meminta seluruh generasi muda untuk mengedepankan semangat kemerdekaan, makna kemerdekan RI ke-70.
"Seiring berjalannya waktu, bangsa Indonesia sebagai bangsa yang pemaaf dan tak simpan dendam seperti luka pada negara Tiongkok dan Jepang. Ada semacam metamorfosa, sekarang ini elemen di negara kita antiglobalisasi," katanya.
PILIHAN:
KY Tak Mau Paksa Hakim Sarpin Cabut Laporan
Sangkal Terima Rp12 M, Mandra Ajukan Nota Keberatan
(hyk)