Etika Komunikasi Rizal Ramli Dinilai Bermasalah
A
A
A
JAKARTA - Etika komunikasi Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Rizal Ramli terhadap atasannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), dinilai bermasalah.
Hal itu terlihat pada sejumlah kritik dan tantangan diskusi di depan publik yang dilontarkan Rizal terhadap JK baru-baru ini.
Pengamat politik Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan, etika komunikasi yang tampak pada diri Menko Maritim adalah pola komunikasi gaya lama saat Rizal masih berada di luar pemerintahan.
"Memang ada masalah serius terkait etika komunikasi ketika Rizal Ramli yang sudah diangkat menjadi Menko Kemaritiman," kata Lucius kepada SINDOnews, Kamis (20/8/2015).
"Saya melihat Rizal Ramli masih terbawa suasana aktifis ketika dia bebas melancarkan kritik terhadap siapapun termasuk pemerintahan," imbuhnya.
Menurut Lucius, sebagai menteri yang baru saja dilantik, sebaiknya Rizal mampu memperbaiki diri dalam hal berkomunikasi.
Diakui Lucius, seorang menteri harus bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah. Namun menteri Kabinet Kerja juga harus dapat berjalan seirama agar kerja pemerintahan berjalan lancar.
"Jadi seorang menteri memang harus kritis. Tetapi hal itu harus diikuti oleh komitmen untuk tidak merusak tatanan yang ada," ucap Lucius.
"Pada saat Rizal sudah menyatakan setuju untuk bergabung dengan kabinet Presiden Jokowi-JK, pada saat yang sama dia terikat dengan tata kelola kabinet dengan standard prosedur yang sudah berlaku di kabinet," imbuhnya.
Lucius berharap, perseteruan antara Rizal dan JK baru-baru ini hanyalah shock terapi di awal dia menjabat sebagai Menko Kemaritiman. Yang pasti, rakyat kini tengah menunggu prestasi dari Rizal Ramli.
"Jika sekarang Rizal seperti sedang tidak harmonis dengan JK, mungkin hal itu hanya shock terapi awal saja. Yang penting bagaimana Rizal bisa menunjukkan kapasitasnya di kabinet, itu yang layak ditunggu," ungkap Lucius.
Pilihan:
Kritik Pedas Fadli Zon Soal Kegaduhan Rizal Ramli-JK
Ahok Bela Megawati untuk Bubarkan KPK
Hal itu terlihat pada sejumlah kritik dan tantangan diskusi di depan publik yang dilontarkan Rizal terhadap JK baru-baru ini.
Pengamat politik Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan, etika komunikasi yang tampak pada diri Menko Maritim adalah pola komunikasi gaya lama saat Rizal masih berada di luar pemerintahan.
"Memang ada masalah serius terkait etika komunikasi ketika Rizal Ramli yang sudah diangkat menjadi Menko Kemaritiman," kata Lucius kepada SINDOnews, Kamis (20/8/2015).
"Saya melihat Rizal Ramli masih terbawa suasana aktifis ketika dia bebas melancarkan kritik terhadap siapapun termasuk pemerintahan," imbuhnya.
Menurut Lucius, sebagai menteri yang baru saja dilantik, sebaiknya Rizal mampu memperbaiki diri dalam hal berkomunikasi.
Diakui Lucius, seorang menteri harus bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah. Namun menteri Kabinet Kerja juga harus dapat berjalan seirama agar kerja pemerintahan berjalan lancar.
"Jadi seorang menteri memang harus kritis. Tetapi hal itu harus diikuti oleh komitmen untuk tidak merusak tatanan yang ada," ucap Lucius.
"Pada saat Rizal sudah menyatakan setuju untuk bergabung dengan kabinet Presiden Jokowi-JK, pada saat yang sama dia terikat dengan tata kelola kabinet dengan standard prosedur yang sudah berlaku di kabinet," imbuhnya.
Lucius berharap, perseteruan antara Rizal dan JK baru-baru ini hanyalah shock terapi di awal dia menjabat sebagai Menko Kemaritiman. Yang pasti, rakyat kini tengah menunggu prestasi dari Rizal Ramli.
"Jika sekarang Rizal seperti sedang tidak harmonis dengan JK, mungkin hal itu hanya shock terapi awal saja. Yang penting bagaimana Rizal bisa menunjukkan kapasitasnya di kabinet, itu yang layak ditunggu," ungkap Lucius.
Pilihan:
Kritik Pedas Fadli Zon Soal Kegaduhan Rizal Ramli-JK
Ahok Bela Megawati untuk Bubarkan KPK
(maf)