Polisi Curigai Teror Libatkan Jaringan

Kamis, 20 Agustus 2015 - 07:56 WIB
Polisi Curigai Teror...
Polisi Curigai Teror Libatkan Jaringan
A A A
BANGKOK - Kepolisian Thailand mengerahkan kekuatan dan memanfaatkan beragam sumber intelijen untuk memburu tersangka serangan bom Bangkok.

Polisi menduga kuat dalang teror itu merupakan bagian dari sebuah jaringan besar. Sebagai upaya perburuan ini, kepolisian juga menawarkan bonus USD28.000 (sekitar Rp387,74 juta) bagi mereka yang mampu menuntun petugas menangkap tersangka utama. “Kami yakin pasti ada orang Thailand yang membantu pelaku,” kata Kepala Kepolisian Thailand Jenderal Somyot Poompanmoung di Bangkok kemarin seperti dikutip AFP.

Somyot mengungkapkan, tidak mudah bagi polisi untuk memburu pelaku karena tersangka bertindak profesional. Rekaman gambar dari CCTV yang menunjukkan seorang pria berkaus kuning hanya menjadikan penyidik yakin 50%. Dalam rekaman CCTV yang dirilis Selasa (18/8), seorang pemuda bergaya rambut shaggy dicurigaisebagaitersangkautama setelah meletakkan tas di lokasi kejadian.

Polisi kemarin merilis sketsa pemuda berkacamata itu. Adapun ciri-cirinya adalah berkulit putih, berambut hitam, dan berjenggot tipis. “Orang tak dikenalitubisasaja orang asing ataupun orang Thailand,” kata juru bicarakepolisianThailandPrawut Thavornsiri seperti dilansir Reuters. Sketsa itu diharapkan dapat membantu otoritas terkait Thailand untuk menemukan lelaki tersebut. Polisi akan menyerahkan sketsa itu kepada pengadilan untuk menerima surat penangkapan.

Polisi yakin pria dalam rekaman CCTV tersebut beroperasi dengan tersangka lain. Namun penyidik tidak dapat memastikan berapa orang yang terlibat, termasuk apakah para tersangka masih berada di Thailand atau tidak. Motif serangan itu disebut beberapa polisi berbau balas dendam. Mereka menuduh militan Uighur sebagai pihak yang bertanggung jawab. Benarkah demikian?

Perdana Menteri (PM) Thailand Prayuth Chan-ocha menegaskan, serangan bom di dekat Kuil Erawan, jantung kota Bangkok, menunjukkan sekelompok orang masih memusuhi negara. Pelaku bisa saja melakukan serangan itu karena didasari niat untuk merusak ekonomi dan pariwisata. Namun mantan Kepala Komandan Tentara Kerajaan itu menolak berkomentar mengenai motif serangan.

“Apakah insiden ini didasari isu politik domestik ataupun internasional, saya tidak mau berkomentar. Sebab pendapat saya bisa saja salah dan membuat panik masyarakat,” kata Chan-ocha seperti dikutip Bangkokpost. “Pemerintah akan melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku serta kaki tangannya secepat mungkin,” tambahnya.

Thailand cukup terpukul dengan dua insiden ini. Mereka kehilangan momentum untuk kembali memanfaatkan sektor pariwisata sebagai penopang ekonomi nasional. Menurut Kepala Investasi Aberdeen Asset Management Co, Adithep Vanabriskha, minat turis asing menuju Thailand akan menurunsekitar10% dalamjangka pendek.

Namun Menteri Olahraga dan Pariwisata Kobkarn Wattanavrangkul memastikan pemerintah tidak akan merevisi target pariwisata tahunan Thailand.

Muh shamil
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0864 seconds (0.1#10.140)