Berdayakan Karyawan Penyandang Autis

Sabtu, 15 Agustus 2015 - 09:40 WIB
Berdayakan Karyawan Penyandang Autis
Berdayakan Karyawan Penyandang Autis
A A A
Jangan heran bila berkunjung ke satu kafe di Manila, Filipina, bernama The Puzzle Cafe. Mungkin para konsumen akan dibuat bingung saat memesan menu atau saat akan membayar.

Meski demikian, itulah uniknya kafe tersebut. The Puzzle Cafe menjadi kafe satu-satunya yang seluruh karyawannya menyandang disabilitas. Kafe ini memberi kesempatan bagi mereka yang berkebutuhan khusus untuk merasakan hidup normal dan menepis stigma pada mereka. Apalagi, banyak dari mereka yang terpaksa menganggur karena tidak ada perusahaan yang mau menerimanya.

Kafe itu memang tidak berbeda dari tempat makan lainnya di Manila yang didesain trendi khas anak muda dengan warna cerah, dilengkapi perabotan modern dengan berbagai motif dan lantai semen. Di satu sudut ada rak berisi marmalades atau manisan buah yang diimpor dan risotto kemas dan hiasan gelang serta gantungan kunci yang dibuat para penyandang autis.

Kafe ini berdiri atas ide cemerlang Girlie, ibu dari Jose Canoy, yang menyandang autis. Sejak usia 12 tahun, keluarganya menyadari Jose tidak akan dapat lagi sekolah. Autis membuatnya tidak dapat bersosialisasi dengan temantemannya. Sekolahnya pun tidak memberikan dukungan yang diharapkan.

Girlie selalu melihat autis yang dialami anaknya sebagai kekuatan positif. Dia dengan yakin mengatakan, karena anaknya autis, maka membuat keluarganya menjadi lebih dekat. Dia tidak kecewa, tetapi ketika banyak orang lain yang menatap anaknya dengan kasihan, dia hanya berkata, ”Tidak apa-apa, saya tidak merasa buruk, bagi saya dia sama, seperti anak lain yang saya miliki.”

Girlie paham sekali jika pilihan lapangan kerja untuk anak-anak autis di Filipina sangat terbatas. Lantas, keluarga Girlie memutuskan membuka sebuah kafe yang ditangani langsung oleh keenam anaknya, Jose yang menjadi pemilik sekaligus pelayan yang membuat minuman serta membersihkan meja pelanggan.

Jose pun senang melakukan tugasnya tersebut dan yang terpenting dia mampu melakukannya dengan baik. Terinspirasi oleh perubahan positif yang mereka lihat pada Jose ketika dia mulai belajar keterampilan praktis, Girlie pun merekrut penyandang autis lainnya sebagai karyawan.

ANANDA NARARYA
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7329 seconds (0.1#10.140)