Al Gore Semakin Dekat ke Primary

Sabtu, 15 Agustus 2015 - 09:39 WIB
Al Gore Semakin Dekat...
Al Gore Semakin Dekat ke Primary
A A A
WASHINGTON - Mantan Wakil Presiden Al Gore dikabarkan tengah merapatkan barisan untuk maju dalam perebutan nominasi calon presiden (capres) Partai Demokrat.

Al Gore akan melawan mantan menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton. Dia didukung dan didorong banyak politisi senior Demokrat untuk maju dalam pemilihan pendahuluan (primary ) menyusul tidak ada kandidat alternatif. BuzzFeed melaporkan Al Gore yang memenangkan pemilihan secara populer pada Pemilu 2000 tidak menyiapkan langkah apa pun untuk maju dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat.

Namun, desakan dan dukungan politisi senior Demokrat kepada Al Gore semakin menguat. Al Gore dianggap sebagai ”dewa penyelamat” jika maju dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat. ”Mereka (politisi Demokrat) berbicara tentang kemungkinan upaya mencari dukungan keuangan dan politik,” kata seorang politisi Demokrat yang tak disebutkan namanya kepada BuzzFeed . ”Itu (rencana pencalonan Al Gore) terasa lebih nyata dibandingkan beberapa bulan lalu,” imbuhnya.

Para pendukung Al Gore sudah merapatkan barisan untuk memperbincangkan banyak hal tentang segala kemungkinan tentang kesiapannya maju dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat. Sinyal itu setelah para petinggi Demokrat mengaku ragu dengan Hillary Clinton yang memiliki banyak skandal. ”Beberapa (politisi Demokrat) kerap berkumpul bersama. Mereka adalah kelompok tua,” kata politikus senior Demokrat.

Kendati demikian, para penasihat politik Al Gore menyatakan kabar burung tersebut tidak benar. ”Orang itu hanya berbicara dengan orang tertentu. Orang itu tidak langsung berbicara dengan dia (Al Gore),” kata penasihat Al Gore yang tak disebutkan namanya.

Roy Neel, mantan penasihat utama Al Gore, mengaku belum berbicara dengan peraih Nobel Perdamaian itu tentang pencalonannya. Namun, Neel mengabaikan laporan tersebut. ”Itu (Al Gore maju dalam pemilihan pendahuluan) sepertinya tidak akan terjadi,” katanya.

Sedangkan Al Gore sendiri tidak membalas e-mail yang dikirim BuzzFeed . Al Gore, 67, capres Partai Demokrat pada Pemilu Presiden 2000, sebenarnya berhasil memimpin dalam perolehan suara dibandingkan George W Bush dari Partai Republik. Tapi, Mahkamah Agung AS menghentikan penghitungan pemilu di Florida yang mengakibatkan George W Bush menjadi Presiden AS ke-43.

Juni lalu, ketika ditanya apakah Al Gore akan maju sebagai capres mendatang, dia hanya bercanda. Dia cenderung mengelak untuk menjawab pertanyaan tersebut. ”Itu terlalu dini,” jawabnya saat itu. Al Gore menolak mendukung Hillary Clinton pada pemilihan pendahuluan 2008. Saat itu dia memilih untuk menjauhi pemilihan pendahuluan Partai Demokrat hingga Barack Obama dinyatakan sebagai pemenang nominasi.

Maret lalu editor Vox, Ezra Klein, menyatakan Al Gore memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dana kampanye. ”Al Gore seharusnya maju sebagai capres untuk melawan Hillary,” tutur Kelin. Aktivitas Al Gore dalam bidang perubahan iklim dan penentangan terhadap perang Irak menjadikan dia jauh dari Hillary Clinton.

Al Gore memang menjauhi politik sejak dia kalah pada perebutan Gedung Putih pada 15 tahun lalu. Dengan label sebagai aktivis lingkungan, peraih Nobel Perdamaian dan pendiri Current TV, Al Gore masih mendapatkan hati di kalangan pendukung Demokrat. Jajak pendapat Reuters menunjukkan 3,3% pemilih Demokrat masih memberikan dukungan terhadap Al Gore.

Pakar strategi Partai Demokrat James Carville mengaku belum mendengar kabar dari kubu Al Gore tentang rencana pencalonannya. ”Saya tidak terkejut jika Al Gore tidak mempertimbangkan pencalonannya,” ujar Carville, dikutip Politico. Dia menambahkan, maju sebagai capres itu seperti lingkaran cair. ”Ini masih proses yang sangat dini,” imbuhnya.

Partai Demokrat memang sedang mencari kandidat capres alternatif. Apalagi, server e-mail Hillary sudah diserahkan kepada Biro Penyidik Federal (FBI) yang mengindikasikan ada suatu pelanggaran hukum. Beberapa politisi Demokrat menganggap itu sebagai sinyal yang berbahaya karena bisa menjadi bumerang bagi Hillary.

”Saya pikir banyak orang (Demokrat) sedang lapar untuk mencari (capres) alternatif,” kata Martin OMalley, politikus Demokrat, kepada NBC News .

Andika hendra m
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0555 seconds (0.1#10.140)