Pidato Presiden, Ekspresi Kejujuran Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan dua pidato kenegaraannya dalam sidang bersama MPR, DPR dan DPD. Dua pidato itu pun disambut positif.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi M Romahurmuziy menilai, pidato Jokowi khususnya dalam rangka HUT RI ke-70 menggambarkan ekspresi kejujuran mengenai kondisi saat ini.
"Sebenarnya ekspresi yang disampaikan presiden adalah ekspresi kejujuran. Tentu kita harus melihat arah demokrasi sekarang," kata pria yang akrab disapa Romi ini di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Menyerap dari pidato Jokowi, Romi melihat Jokowi ingin semua komponen negara kembali pada kesatuan politik. Terlebih dia melihat adanya kecenderungan yang bersifat sensasional.
"Itu pesan jelas agar kita letakkan sesuai dalam proporsional, ini esensi hubungan kita satu dengan yang lain sebagai lembaga negara," terangnya.
Lanjut Romi, Jokowi mengakui bahwa Indonesia harus menelan kebijakan yang tidak menguntungkan setelah dirinya memilih meningkatkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk dialihkan ke sektor produktif.
"Presiden juga ekspresikan kejujuran dalam kacamata ekonomi," pungkasnya.
Pilihan:
Dicopot dari Menkopolhukam, Apa yang Akan Dilakukan Tedjo?
Luhut Panjaitan Naksir Cara Orba Jaga Stabilitas Negara
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi M Romahurmuziy menilai, pidato Jokowi khususnya dalam rangka HUT RI ke-70 menggambarkan ekspresi kejujuran mengenai kondisi saat ini.
"Sebenarnya ekspresi yang disampaikan presiden adalah ekspresi kejujuran. Tentu kita harus melihat arah demokrasi sekarang," kata pria yang akrab disapa Romi ini di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Menyerap dari pidato Jokowi, Romi melihat Jokowi ingin semua komponen negara kembali pada kesatuan politik. Terlebih dia melihat adanya kecenderungan yang bersifat sensasional.
"Itu pesan jelas agar kita letakkan sesuai dalam proporsional, ini esensi hubungan kita satu dengan yang lain sebagai lembaga negara," terangnya.
Lanjut Romi, Jokowi mengakui bahwa Indonesia harus menelan kebijakan yang tidak menguntungkan setelah dirinya memilih meningkatkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk dialihkan ke sektor produktif.
"Presiden juga ekspresikan kejujuran dalam kacamata ekonomi," pungkasnya.
Pilihan:
Dicopot dari Menkopolhukam, Apa yang Akan Dilakukan Tedjo?
Luhut Panjaitan Naksir Cara Orba Jaga Stabilitas Negara
(maf)