Densus 88 Temukan Bom di Karanganyar
A
A
A
KARANGANYAR - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menggeledah rumah indekos terduga teroris Ibadurahman di Desa Waru, Kebakramat, Karanganyar, Jawa Tengah, kemarin. Itu kelanjutan dari penangkapan tersangka di Semanggi Pasar Kliwon, Kota Solo, Rabu (12/8).
Penggeledahan tempat milik warga setempat, Suwarno, itu dilakukan karena indekosan menyimpan barang-barang milik terduga teroris Ibadurahman alias Rahman. Penggeledahan juga disaksikan ketua RT dan kepala dusun setempat, bahkan dikawal ketat puluhan anggota kepolisian bersenjata lengkap.
Kasubdit Intel Densus 88 Anti Teror Kombes Pol Ibnu Suhendra mengatakan, dalam penggeledahan itu ditemukan sejumlah rangkaian bom aktif, detonator, bubuk arang, dan kabel-kabel yang diduga kuat akan dirangkai menjadi bom. Dia menyebutkan, rangkaian bom tersebut cukup berbahaya karena sewaktu-waktu bisa meledak. Namun, dia enggan menjelaskan daya ledak bom rakitan tersebut.
”Yang ditemukan arang, kabel-kabel detonator, dan bahan peledak. Untuk lebih jelasnya, besok (hari ini) biar dijelaskan langsung Kadiv Humas Mabes Polri,” ucap Ibnu kemarin. Sementara Kadus Gerdu, Haryono, mengaku tidak mengenal orang yang menyewa kos yang ditangkap Densus 88 tersebut, sebab yang bersangkutan belum pernah tinggal di kamar kos yang disewanya.
Dia hanya meninggalkan barangbarang di kamar yang baru disewanya sejak Minggu (9/8) lalu. Setelah itu, tersangka Ibadurahman tidak pernah kembali lagi ke tempat kos itu sampai akhirnya anggota Densus 88 melakukan penggeledahan. Saat penyisiran pertama, warga juga tidak diperkenankan untuk mendekat.
”Pada Minggu lalu, yang bersangkutan datang untuk menyewa salah satu kamar dan telah membayar DP. Namun saat dimintai identitasnya, dia tidak memberikan. Saat itu dia sempat meninggalkan barangnya di kamar,” ucapnya. Sehari sebelumnya, polisi memang menggeledah sebuah rumah dan musala di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Rabu petang (12/8).
Dalam penggeledahan itu, mereka menemukan sejumlah atribut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Penggeledahan bermula dari penangkapan sejumlah terduga teroris di Solo oleh Densus 88 beberapa jam sebelumnya. Mereka adalah Sugiyanto, Yus Karman, dan Ibadurahman. Polisi lalu menggeledah sejumlah tempat di Kampung Losari, yaitu kediaman Sugiyanto; sebuah kandang kambing; serta musala, yang tak jauh dari rumah terduga teroris Ibrahim Sungkar yang ditangkap pada 2013.
Di sana mereka menemukan sejumlah barang dan menyitanya. Ketua RT 05 RW III Losari AgusSumaryawanmengatakan, dia diminta polisi untuk menyaksikan penggeledahan itu. ”Polisi menemukan bendera hitam dengan tulisan Arab serta beberapa alat bor, dan besi bor. Barang lainnya, saya tidak tahu,” katanya.
Menurut dia, barang-barang itu ditemukan dari kandang kambing dan musala yang ada di tempat tersebut. Lokasi yang berada di tepi Bengawan Solo itu memang cukup sepi lantaran penduduknya sudah direlokasi. Petugas Densus 88 kemudian beralih ke rumah Udin, salah satu terduga teroris lainnya, di RT 04 RW03Losari Semanggi.
Namun, polisi belum menyebutkan apakah tersangka teroris Udin sudah tertangkap atau belum. Yang jelas, dari rumah Udin, petugas Densus 88 membawa bungkusan keluar plastik warna hitam dan putih, tetapi belum diketahui isinya.
Arief setiadi/ant
Penggeledahan tempat milik warga setempat, Suwarno, itu dilakukan karena indekosan menyimpan barang-barang milik terduga teroris Ibadurahman alias Rahman. Penggeledahan juga disaksikan ketua RT dan kepala dusun setempat, bahkan dikawal ketat puluhan anggota kepolisian bersenjata lengkap.
Kasubdit Intel Densus 88 Anti Teror Kombes Pol Ibnu Suhendra mengatakan, dalam penggeledahan itu ditemukan sejumlah rangkaian bom aktif, detonator, bubuk arang, dan kabel-kabel yang diduga kuat akan dirangkai menjadi bom. Dia menyebutkan, rangkaian bom tersebut cukup berbahaya karena sewaktu-waktu bisa meledak. Namun, dia enggan menjelaskan daya ledak bom rakitan tersebut.
”Yang ditemukan arang, kabel-kabel detonator, dan bahan peledak. Untuk lebih jelasnya, besok (hari ini) biar dijelaskan langsung Kadiv Humas Mabes Polri,” ucap Ibnu kemarin. Sementara Kadus Gerdu, Haryono, mengaku tidak mengenal orang yang menyewa kos yang ditangkap Densus 88 tersebut, sebab yang bersangkutan belum pernah tinggal di kamar kos yang disewanya.
Dia hanya meninggalkan barangbarang di kamar yang baru disewanya sejak Minggu (9/8) lalu. Setelah itu, tersangka Ibadurahman tidak pernah kembali lagi ke tempat kos itu sampai akhirnya anggota Densus 88 melakukan penggeledahan. Saat penyisiran pertama, warga juga tidak diperkenankan untuk mendekat.
”Pada Minggu lalu, yang bersangkutan datang untuk menyewa salah satu kamar dan telah membayar DP. Namun saat dimintai identitasnya, dia tidak memberikan. Saat itu dia sempat meninggalkan barangnya di kamar,” ucapnya. Sehari sebelumnya, polisi memang menggeledah sebuah rumah dan musala di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Rabu petang (12/8).
Dalam penggeledahan itu, mereka menemukan sejumlah atribut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Penggeledahan bermula dari penangkapan sejumlah terduga teroris di Solo oleh Densus 88 beberapa jam sebelumnya. Mereka adalah Sugiyanto, Yus Karman, dan Ibadurahman. Polisi lalu menggeledah sejumlah tempat di Kampung Losari, yaitu kediaman Sugiyanto; sebuah kandang kambing; serta musala, yang tak jauh dari rumah terduga teroris Ibrahim Sungkar yang ditangkap pada 2013.
Di sana mereka menemukan sejumlah barang dan menyitanya. Ketua RT 05 RW III Losari AgusSumaryawanmengatakan, dia diminta polisi untuk menyaksikan penggeledahan itu. ”Polisi menemukan bendera hitam dengan tulisan Arab serta beberapa alat bor, dan besi bor. Barang lainnya, saya tidak tahu,” katanya.
Menurut dia, barang-barang itu ditemukan dari kandang kambing dan musala yang ada di tempat tersebut. Lokasi yang berada di tepi Bengawan Solo itu memang cukup sepi lantaran penduduknya sudah direlokasi. Petugas Densus 88 kemudian beralih ke rumah Udin, salah satu terduga teroris lainnya, di RT 04 RW03Losari Semanggi.
Namun, polisi belum menyebutkan apakah tersangka teroris Udin sudah tertangkap atau belum. Yang jelas, dari rumah Udin, petugas Densus 88 membawa bungkusan keluar plastik warna hitam dan putih, tetapi belum diketahui isinya.
Arief setiadi/ant
(bbg)