Mari Elka Dikukuhkan sebagai Guru Besar UI

Minggu, 09 Agustus 2015 - 09:55 WIB
Mari Elka Dikukuhkan sebagai Guru Besar UI
Mari Elka Dikukuhkan sebagai Guru Besar UI
A A A
JAKARTA - Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dikukuhkan sebagai guru besar ekonomi internasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) di Balai Sidang UI, Depok, kemarin.

Pada saat bersamaan, Amy Yayuk Sri Rahayu juga dikukuhkan sebagai guru besar ilmu administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI. ”Kedua profesor tersebut menambah jumlah guru besar yang dimiliki UI yang kini mencapai 300 profesor,” kata Rektor UI Muhammad Anis di Balai SidangUI, Depok, JawaBarat. Dia menuturkan, Mari Elka merupakan guru besar ke-57 FEB UI sekaligus profesor perempuan ketujuh di kampus tersebut.

Dalam pidato ilmiahnya, Mari menuturkan bahwa industri kreatif menjadi kekuatan baru ekonomi di Indonesia dalam menghadapi globalisasi. ”Perpaduan antara model ekonomi, kreativitas yang bermodal SDM kreatif, kreativitas dari modal budaya dan kearifan lokal, serta pengetahuan maupun teknologi yang ada, maka ekonomi kreatif bukan saja dapat meningkatkan pertumbuhan, tetapi pembangunan berkelanjutan juga akan tercapai,” kata dia.

Mantan Menteri Perdagangan ini memaparkan, tantangan global yang dihadapi Indonesia saat ini antara lain melambatnya pertumbuhan ekonomi global selama 3-5 tahun ke depan. Untuk itu, menurut dia, Indonesia perlu diversifikasi ekspor dan memupuk sumber daya saing dan pertumbuhan baru. Sementara itu Amy menyampaikan pidato pengukuhannya berjudul ”Meritokrasi dan Revolusi Mental: Fenomena Perubahan Birokrasi Pelayanan Publik di Indonesia. The Global Competitiveness Index (2013- 2014)”.

Dia menjelaskan, terdapat sejumlah faktor paling problematis yang menghambat doing business di Indonesia, yaitu korupsi (19,3%), birokrasi pemerintah yang tidak efisien (15%), ketidakmampuan dukungan infrastruktur (9,1%), akses terhadap pembiayaan (6,9%), dan undang-undang ketenaga-kerjaan yang ketat (6,3 %).

”Dari indeks tersebut terlihat bahwa birokrasi memiliki peran cukup kuat di dalam menghambat pertumbuhan bisnis di Indonesia. Birokrasi merupakan bagian penting dalam struktur organisasi yang disebut negara. Reformasi biro-krasi menjadi salah satu agenda penting yang tengah dijalankan pemerintahan saat ini,” paparnya.

Hasyim asyari/ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7715 seconds (0.1#10.140)