Dinilai Demokratis, Hasil Muktamar NU Harus Didukung Penuh
A
A
A
JAKARTA - Terpilihnya Ma'ruf Amin dan Said Aqil Siraj menjadi Rais Aam dan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam Muktamar ke-33 NU dinilai merupakan hasil proses yang demokratis.
Hasil tersebut dinilai melalui proses yang baik dan harus didukung bersama. "Semua keputusan muktamar ini harus kita dukung bersama karena dilaksanakan secara demokratis," kata Ketua Tanfidziyah PWNU Maluku, Syarif Hidayat dalam siaran tertulisnya, Kamis (6/8/2015).
Dia mengatakan, apabila ada yang mengatakan ada kecurangan dalam muktamar kali ini maka hal itu mengada-ada. Dia juga membantah adanya kabar yang menyebut peserta diisolasi oleh panitia.
Untuk itu, Syarif mengajak semua pengurus NU seluruh Indonesia untuk tidak terpengaruh oleh kabar yang tidak jelas dan mengada-ada.
"Karena muktamar kali ini berjalan baik dan lancar sesuai AD/ART (anggaran dasar dan anggaran rumah tangga)," katanya.
PILIHAN:
Haedar Nashir Pimpin Muhammadiyah 2015-2020
Hasil tersebut dinilai melalui proses yang baik dan harus didukung bersama. "Semua keputusan muktamar ini harus kita dukung bersama karena dilaksanakan secara demokratis," kata Ketua Tanfidziyah PWNU Maluku, Syarif Hidayat dalam siaran tertulisnya, Kamis (6/8/2015).
Dia mengatakan, apabila ada yang mengatakan ada kecurangan dalam muktamar kali ini maka hal itu mengada-ada. Dia juga membantah adanya kabar yang menyebut peserta diisolasi oleh panitia.
Untuk itu, Syarif mengajak semua pengurus NU seluruh Indonesia untuk tidak terpengaruh oleh kabar yang tidak jelas dan mengada-ada.
"Karena muktamar kali ini berjalan baik dan lancar sesuai AD/ART (anggaran dasar dan anggaran rumah tangga)," katanya.
PILIHAN:
Haedar Nashir Pimpin Muhammadiyah 2015-2020
(dam)