Gedung 50 Tahun Ambruk, 12 Orang Tewas
A
A
A
MUMBAI - Gedung berusia sekitar 50 tahun Krishna Niwas di Naupada, Kota Thane, Maharashta, India ambruk kemarin. Sedikitnya 12 orang meninggal dan tujuh lainnya mengalami luka-luka.
Dua tahun sebelumnya, Korporasi Kota Thane (Thane Municipal Corporation/TMC) mewanti-wanti agar warga berhati-hati mengingat Krishna Niwas sudah ”rapuh”. Namun, imbauan itu sulit dipatuhi. Warga tidak sanggup pindah ke rumah baru yang memiliki banderol di atas kemampuan mereka. Padahal, atap dan dinding Krishna Niwas lapuk.
Gedung itu ambruk pada pukul 02.00 dini hari saat pemukim sedang tertidur lelap. Tim penyelamat dilaporkan datang ke tempat kejadian pada pukul 04.00 pagi. Tidak banyak warga yang bisa diselamatkan oleh tim gabungan dari puing-puing bangunan. Menurut Alok Avasthy dari Angkatan Tanggap Darurat Bencana Nasional (NDRF) India, pihaknya hanya mampu menyelamatkan tujuh orang. ”Operasi penyelamatan akhirnya kami hentikan pada pukul 10.20,” kata Alok, dikutip AFP .
Saat kejadian, sebagian tetangga korban terkaget dan terbangun. Mereka langsung melihat keluar gedung untuk melihat apa yang terjadi. ”Saya mendengar suara keras. Setelah melihat dari jendela, saya melihat seluruh bangunan ambruk. Saya langsung berlari bersama pemukim yang lain untuk menyelamatkan korban,” ujar Nilesh Rajput, dilansir Times of India.
Petugas NDRF Santosh Kadam juga mengaku pihaknya langsung mendapatkan panggilan darurat. ”Kami berupaya mencapai tempat kejadian secepat mungkin,” kata Santosh. Senada dengan Santosh, Komisioner Sipil Sanjeev Jaiswal dan timnya juga mencoba mengejar waktu dan tiba di tempat kejadian dalam waktu relatif cepat. Kabinet Menteri Maharashtra, Eknath Shinde, juga datang ke lokasi untuk mengarahkan operasi penyelamatan.
Menurut Sandeep Malvi, relasi publik TMC, gedung tiga lantai itu legal. ”Kami tidak menerima keluhan mengenai struktur bangunan. Bangunan itu juga tidak masuk daftar bangunan yang berbahaya,” katanya. Menurut TMC, ketika operasi penyelamatan masih berjalan, lebih dari 15 orang terjebak di bawah reruntuhan, tetapi semua sudah berhasil diselamatkan.
”Kami berhasil mengeluarkan mereka. Operasi penyelamatan berjalan selama enamjam. Kamimampumenyelamatkan beberapa korban karena dibantu anjing pelacak,” kata Parth Sen, inspektur NDRF. Di Krishna Niwas, kata anggota TMC, terdapat lima kepala keluarga. Mereka hanya menghuni lantai tiga, sedangkan lantai dua dan satu dikosongkan.
”Gedung itu dibangun pada 1965. Kami pernah diminta untuk melakukan audit struktural,” tandas Wakil Komisioner Kota TMC Manoj Joshi, dikutip Indian Express. Sehari sebelum kejadian, pihak TMC mendapatkan laporan bahwa plester langitlangit Krishna Niwas jatuh
Selain itu, beberapa bagian gedung sedang direnovasi. Berdasarkan laporan Indian Express, korbantewaspalingmuda merupakan seorang anak perempuan berusia tujuh tahun, sedangkan paling tua nenek 70 tahun. Kecelakaan ini merupakan kecelakaan mematikan kedua terkini yang terjadi dalam sepekan di sekitar kota penyangga Mumbai tersebut.
Kecelakaan ini menunjukkan buruknya standar konstruksi di Thane. Sebelumnya, sembilan orang meninggal setelah gedung tua yang memiliki tiga tingkat ambruk ketika diguyur hujan deras. Juli tahun lalu, menara apartemen sebelas lantai di selatan Tamil Nadu juga ambruk karena diterjang hujan lebat.
Sebanyak 61 orang meninggal, sebagian besar merupakan buruh. Di India, dengan persaingan perumahan yang semakin ketat, banyak bangunan bertingkat liar yang menjamur.
Muh shamil
Dua tahun sebelumnya, Korporasi Kota Thane (Thane Municipal Corporation/TMC) mewanti-wanti agar warga berhati-hati mengingat Krishna Niwas sudah ”rapuh”. Namun, imbauan itu sulit dipatuhi. Warga tidak sanggup pindah ke rumah baru yang memiliki banderol di atas kemampuan mereka. Padahal, atap dan dinding Krishna Niwas lapuk.
Gedung itu ambruk pada pukul 02.00 dini hari saat pemukim sedang tertidur lelap. Tim penyelamat dilaporkan datang ke tempat kejadian pada pukul 04.00 pagi. Tidak banyak warga yang bisa diselamatkan oleh tim gabungan dari puing-puing bangunan. Menurut Alok Avasthy dari Angkatan Tanggap Darurat Bencana Nasional (NDRF) India, pihaknya hanya mampu menyelamatkan tujuh orang. ”Operasi penyelamatan akhirnya kami hentikan pada pukul 10.20,” kata Alok, dikutip AFP .
Saat kejadian, sebagian tetangga korban terkaget dan terbangun. Mereka langsung melihat keluar gedung untuk melihat apa yang terjadi. ”Saya mendengar suara keras. Setelah melihat dari jendela, saya melihat seluruh bangunan ambruk. Saya langsung berlari bersama pemukim yang lain untuk menyelamatkan korban,” ujar Nilesh Rajput, dilansir Times of India.
Petugas NDRF Santosh Kadam juga mengaku pihaknya langsung mendapatkan panggilan darurat. ”Kami berupaya mencapai tempat kejadian secepat mungkin,” kata Santosh. Senada dengan Santosh, Komisioner Sipil Sanjeev Jaiswal dan timnya juga mencoba mengejar waktu dan tiba di tempat kejadian dalam waktu relatif cepat. Kabinet Menteri Maharashtra, Eknath Shinde, juga datang ke lokasi untuk mengarahkan operasi penyelamatan.
Menurut Sandeep Malvi, relasi publik TMC, gedung tiga lantai itu legal. ”Kami tidak menerima keluhan mengenai struktur bangunan. Bangunan itu juga tidak masuk daftar bangunan yang berbahaya,” katanya. Menurut TMC, ketika operasi penyelamatan masih berjalan, lebih dari 15 orang terjebak di bawah reruntuhan, tetapi semua sudah berhasil diselamatkan.
”Kami berhasil mengeluarkan mereka. Operasi penyelamatan berjalan selama enamjam. Kamimampumenyelamatkan beberapa korban karena dibantu anjing pelacak,” kata Parth Sen, inspektur NDRF. Di Krishna Niwas, kata anggota TMC, terdapat lima kepala keluarga. Mereka hanya menghuni lantai tiga, sedangkan lantai dua dan satu dikosongkan.
”Gedung itu dibangun pada 1965. Kami pernah diminta untuk melakukan audit struktural,” tandas Wakil Komisioner Kota TMC Manoj Joshi, dikutip Indian Express. Sehari sebelum kejadian, pihak TMC mendapatkan laporan bahwa plester langitlangit Krishna Niwas jatuh
Selain itu, beberapa bagian gedung sedang direnovasi. Berdasarkan laporan Indian Express, korbantewaspalingmuda merupakan seorang anak perempuan berusia tujuh tahun, sedangkan paling tua nenek 70 tahun. Kecelakaan ini merupakan kecelakaan mematikan kedua terkini yang terjadi dalam sepekan di sekitar kota penyangga Mumbai tersebut.
Kecelakaan ini menunjukkan buruknya standar konstruksi di Thane. Sebelumnya, sembilan orang meninggal setelah gedung tua yang memiliki tiga tingkat ambruk ketika diguyur hujan deras. Juli tahun lalu, menara apartemen sebelas lantai di selatan Tamil Nadu juga ambruk karena diterjang hujan lebat.
Sebanyak 61 orang meninggal, sebagian besar merupakan buruh. Di India, dengan persaingan perumahan yang semakin ketat, banyak bangunan bertingkat liar yang menjamur.
Muh shamil
(bbg)