Cegah Paham Radikal, HUT RI Momentum Perkuat Ideologi Pancasila
Cegah Paham Radikal, HUT RI Momentum Perkuat Ideologi Pancasila
A
A
A
JAKARTA - Ideologi Pancasilan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati. Maka itu perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-70 ini harusnya menjadi momentum untuk memperkuat ideologi Pancasila, terutama dalam mencegah paham radikal dan teroris.
Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta Fadli Ferryansyah mengingatkan, mahasiswa seharusnya berada di garda terdepan dalam mengawal keutuhan NKRI.
"Kami juga harus tetap konsisten dalam memperjuangkan cita-cita luhur founding father Indonesia yang dulu berjuang sampai titik darah penghabisan untuk membawa Indonesia menjadi negara merdeka yaitu NKRI,” ujar Fadli, Jakarta, Selasa (4/8/2015).
Dia mengakui, segmentasi propaganda dan penyebaran paham radikal dan teroris sekarang dengan sebelumnya berbeda. Dia mengungkapkan, dahulu, penyebaran paham radikal dan teroris menyasar kaum marjinal seperti masyarakat desa, tapi sekarang mereka membidik kamu intelektual.
“Di kalangan mahasiswa, biasanya mereka memanfaatkan tugas makalah dengan membuat artikel berbau ideologi radikalisme. Jadi kami dari kalangan mahasiswa memang harus saling bergandengan untuk mencegah hal-hal tersebut demi Indonesia kita tercinta,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Andi Aulia Rahman mengatakan, momentum HUT ke-70 RI tidak cukup diramaikan dengan kegiatan yang bersifat seremonial dan perayaan saja, tetapi harus dijadikan momentum untuk menancapkan semangat persatuan dan kesatuan dalam wadah NKRI.
“Sebagai mahasiswa kami harus bisa mengisi kemerdekaan dengan hal positif, apalagi ini menyangkut keutuhan NKRI,” tukas Andi
Baca:
Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta Fadli Ferryansyah mengingatkan, mahasiswa seharusnya berada di garda terdepan dalam mengawal keutuhan NKRI.
"Kami juga harus tetap konsisten dalam memperjuangkan cita-cita luhur founding father Indonesia yang dulu berjuang sampai titik darah penghabisan untuk membawa Indonesia menjadi negara merdeka yaitu NKRI,” ujar Fadli, Jakarta, Selasa (4/8/2015).
Dia mengakui, segmentasi propaganda dan penyebaran paham radikal dan teroris sekarang dengan sebelumnya berbeda. Dia mengungkapkan, dahulu, penyebaran paham radikal dan teroris menyasar kaum marjinal seperti masyarakat desa, tapi sekarang mereka membidik kamu intelektual.
“Di kalangan mahasiswa, biasanya mereka memanfaatkan tugas makalah dengan membuat artikel berbau ideologi radikalisme. Jadi kami dari kalangan mahasiswa memang harus saling bergandengan untuk mencegah hal-hal tersebut demi Indonesia kita tercinta,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Andi Aulia Rahman mengatakan, momentum HUT ke-70 RI tidak cukup diramaikan dengan kegiatan yang bersifat seremonial dan perayaan saja, tetapi harus dijadikan momentum untuk menancapkan semangat persatuan dan kesatuan dalam wadah NKRI.
“Sebagai mahasiswa kami harus bisa mengisi kemerdekaan dengan hal positif, apalagi ini menyangkut keutuhan NKRI,” tukas Andi
Baca:
(kur)
Explore More