Pelaku Industri Kreatif Curhat ke Presiden Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdialog dengan komunitas kreatif di Hall 3, Indonesia Convention Exhibition (ICE), Jalan BSD Grand Boulevard BSD City, Tangerang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (4/8/2015).
Acara dialog ini merupakan rangkaian acara Temu Kreafit Nasional Tahun 2015. Jokowi datang pada acara itu didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Gubernur Banten Rano Karno dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.
Dalam acara itu, Jokowi berdialog dengan seniman, penulis, pembuat film pendek hingga CEO Go-Jek. Mereka menyampaikan persoalan yang dihadapi selama ini di bidang masing-masing kepada Presiden Jokowi.
Pembuat film pendek Lucky Kuswandi mengungkapkan infrastruktur menjadi salah satu persoalan. Selain itu, kata dia, film Indonesia sulit mendapat jam tayang di bioskop. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi yang mengatur tentang film Indonesia.
Selain itu, bioskop hanya terpusat di daerah Jawa Barat dan Jakarta. "Bioskopnya dibanyakin," kata Lucky kepada Presiden Jokowi.
Selain itu, persoalan lainnya, kata dia, masih minimnya peminat film Indonesia. Dia mengharapkan pemerintah mendorong adanya peningkatan jumlah sekolah perfilman.
Presiden Jokowi mengaku mencatat usulan dari pembuat film pendek itu. "Akan kita siapkan regulasi-regulasi, baik memperbanyak toko bioskop," ujar Jokowi.
Sementara itu, seorang penulis buku Dewi Lestari mengungkapkan tentang mahalnya harga distribusi buku. "Ada kesenjangan daerah Jawa dengan luar Jawa," katanya.
Kemudian, ujar dia, perlu adanya subsidi bahan baku kertas. "Karena masih banyak kertas impor," ungkapnya.
PILIHAN:
Usul Pasal Penghinaan Presiden, Pemerintah Jokowi Dinilai Lebay
Acara dialog ini merupakan rangkaian acara Temu Kreafit Nasional Tahun 2015. Jokowi datang pada acara itu didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Gubernur Banten Rano Karno dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.
Dalam acara itu, Jokowi berdialog dengan seniman, penulis, pembuat film pendek hingga CEO Go-Jek. Mereka menyampaikan persoalan yang dihadapi selama ini di bidang masing-masing kepada Presiden Jokowi.
Pembuat film pendek Lucky Kuswandi mengungkapkan infrastruktur menjadi salah satu persoalan. Selain itu, kata dia, film Indonesia sulit mendapat jam tayang di bioskop. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi yang mengatur tentang film Indonesia.
Selain itu, bioskop hanya terpusat di daerah Jawa Barat dan Jakarta. "Bioskopnya dibanyakin," kata Lucky kepada Presiden Jokowi.
Selain itu, persoalan lainnya, kata dia, masih minimnya peminat film Indonesia. Dia mengharapkan pemerintah mendorong adanya peningkatan jumlah sekolah perfilman.
Presiden Jokowi mengaku mencatat usulan dari pembuat film pendek itu. "Akan kita siapkan regulasi-regulasi, baik memperbanyak toko bioskop," ujar Jokowi.
Sementara itu, seorang penulis buku Dewi Lestari mengungkapkan tentang mahalnya harga distribusi buku. "Ada kesenjangan daerah Jawa dengan luar Jawa," katanya.
Kemudian, ujar dia, perlu adanya subsidi bahan baku kertas. "Karena masih banyak kertas impor," ungkapnya.
PILIHAN:
Usul Pasal Penghinaan Presiden, Pemerintah Jokowi Dinilai Lebay
(dam)