Bom Ikan Tewaskan Dua Orang di Biringkanayya

Selasa, 04 Agustus 2015 - 08:52 WIB
Bom Ikan Tewaskan Dua...
Bom Ikan Tewaskan Dua Orang di Biringkanayya
A A A
MAKASSAR - Ledakan terjadi di perumahan Puri Pattene Permai Blok C3 No. 10, Kecamatan Biringkanayya, Kota Madya Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin.

Ledakan itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia yaitu Ramlah, 58, dan Sannia, 38, yang berprofesi sebagai tukang pijat. Dua korban tewas itu telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi. Rumah yang dikontrak korban merupakan rumah permanen tipe 36.

Efek ledakan ini membuat rumah itu rata dengan tanah dan menghancurkan empat rumah penduduk lainnya di samping kiri, kanan, dan dua di belakang rumah. Getaran ledakan ini juga terasa hingga satu kilometer dari tempat kejadian. Peristiwa terjadi sekitar pukul 15.30 Wita.

Menurut tetangga korban, Muhammad Jasmin, 60, peristiwa itu terjadi sesaat setelah rombongan Presiden Joko Widodo meninggalkan daerah Biringkanayya untuk membagikan Kartu Indonesia Sehat. ”Kejadiannya pas Pak Jokowi pulang yaitu sekitar jam 3 lewat,” ujar Jasmin, kepada KORAN SINDO.

Menurut Jasmin, Ramlah telah menempati rumah tersebut selama dua tahun belakangan. Dia dan Sannia disebut- sebut cukup tertutup dan kurang bersosialisasi dengan warga sekitar.

Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Fery Abraham mengatakan, pihaknya telah mengerahkan tiga unit mobil gegana dan penjinak bahan peledak (jihandak) Polda Sulselbar beserta personelnya untuk mengamankan lokasi kejadian. Petugas juga memasang police line sekitar 30 meter dari tempat kejadian perkara (TKP).

”Untuk sementara belum bisa dipastikan penyebab kejadian tersebut. Hingga kini (kemarin) kami masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan sterilisasi tim gegana. Lalu labfor (laboratorium forensik) oleh tim Dokpol,” sebutnya.

Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, pihaknya telah memeriksa beberapa saksi yang dianggap mengetahui kejadian tersebut di Polsek Biringkanayya. ”Kami harap olah TKP bisa berjalan baik. Untuk spekulasi mengenai ada bahan peledak, saat ini masih dalam penyidikan,” tegasnya.

Kapolda Sulselbar Irjenpol Anton Setiadji menegaskan, ledakan itu diakibatkan bahan baku bom ikan. ”Ibu Ramlah dan Sannia memang sedang melakukan kegiatan pembuatan bom detonator (bomdet), bom ikan yang kemungkinan diperjualbelikan. Petunjuk yang ditemukan di lokasi melalui keterangan labfor sedang menumbuk bahan sehingga meledak,” ungkapnya.

Bahan baku yang ditemukan di TKP oleh tim labfor berupa amonium bubuk dan powder. Selain itu, terdapat juga detonator nonelektron sekitar 20-an. ”Hampir pasti itu bom ikan. Saya pastikan itu tidak ada hubungannya dengan kedatangan Jokowi meski jaraknya cuma 1 km dari TKP,” tegasnya.

Anton juga menegaskan ini tidak ada hubungannya dengan jaringan teroris Santoso. Alasannya, Ramlah merupakan warga setempat dan dari nama-nama serta profil yang diperiksa, tidak ditemukan ada hubungannya dengan jaringan teroris. Namun, kejadian itu bukan kasus bomdet pertama di Sulsel.

Sebelumnya kasus serupa pernah terjadi di Kabupaten Selayar dan Kabupaten Pangkep. ”Kasus bomdet ini akan kami dalami dari mana bahan bakunya dan di mana diperjualbelikan,” tambahnya. Anton mengakui Ramlah memiliki keahlian dalam merakit bomdet.

Untuk sementara dugaannya karena kecelakaan kerja saat menumbuk bubuk bahan baku bomdet. ”Kasusnya akan selesai malam ini (tadi malam) juga dan garis polisi akan kami lepas setelah labfor selesai,” tegasnya.

Khairil anwar
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6432 seconds (0.1#10.140)