Gempa Tremor Raung Kembali Meningkat
A
A
A
JEMBER - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember memberikan informasi bahwa aktivitas kegempaan Gunung Raung kembali meningkat kemarin.
Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, peningkatan aktivitas gempa tremor dengan amplitudo 28 mm terjadi dalam enam jam mulai pukul 06.00 WIB. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo menyebutkan, sesuai laporan tersebut, secara visual cuaca di sekitar gunung yang berada di ketinggian 3.332 meter dari permukaan laut itu terang.
Angin cukup tenang dengan suhu udara 25 derajat Celsius. Hingga siang kemarin, Gunung Raung tertutup kabut, asap kelabu sedang, tekanan sedang dengan ketinggian500- 1.500meter, condongke arahselatan-barat daya. ”Data seismik mencatat aktivitas tremor menerus (letusan menerus) dengan amplitudo 6-32 mm, tetapi dominan 28 mm. Amplitudo tremor pada enam jam sebelumnya dominan 27 mm sehingga letusan cenderung meningkat lagi,” tuturnya.
Heru menjelaskan aktivitas tremor gunung yang berada di perbatasan Jember, Bondowoso, dan Situbondo itu sempat menurun selama tiga hari, yakni pada 30 Juli hingga 1 Agustus 2015, tetapi pada Minggu (2/8) ini kembali meningkat. ”Arah angin juga kembali mengarah ke barat daya atau Jember, sebelumnya ke utara,” ujarnya.
Dengan status Gunung Raung masih berada di level III atau siaga, masyarakat dan pendaki dilarang mendekati kawah yang ada di puncak gunung dalam radius 3 km dari pusat kawah aktif.
P juliatmoko/ant
Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, peningkatan aktivitas gempa tremor dengan amplitudo 28 mm terjadi dalam enam jam mulai pukul 06.00 WIB. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo menyebutkan, sesuai laporan tersebut, secara visual cuaca di sekitar gunung yang berada di ketinggian 3.332 meter dari permukaan laut itu terang.
Angin cukup tenang dengan suhu udara 25 derajat Celsius. Hingga siang kemarin, Gunung Raung tertutup kabut, asap kelabu sedang, tekanan sedang dengan ketinggian500- 1.500meter, condongke arahselatan-barat daya. ”Data seismik mencatat aktivitas tremor menerus (letusan menerus) dengan amplitudo 6-32 mm, tetapi dominan 28 mm. Amplitudo tremor pada enam jam sebelumnya dominan 27 mm sehingga letusan cenderung meningkat lagi,” tuturnya.
Heru menjelaskan aktivitas tremor gunung yang berada di perbatasan Jember, Bondowoso, dan Situbondo itu sempat menurun selama tiga hari, yakni pada 30 Juli hingga 1 Agustus 2015, tetapi pada Minggu (2/8) ini kembali meningkat. ”Arah angin juga kembali mengarah ke barat daya atau Jember, sebelumnya ke utara,” ujarnya.
Dengan status Gunung Raung masih berada di level III atau siaga, masyarakat dan pendaki dilarang mendekati kawah yang ada di puncak gunung dalam radius 3 km dari pusat kawah aktif.
P juliatmoko/ant
(ars)