Muktamar Muhammadiyah Bebas Intervensi
A
A
A
MAKASSAR - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin menjamin pelaksanaan muktamar ke-47 di Makassar, 3-7 Agustus, berlangsung mandiri dan independen. Proses pemilihan calon ketua umum bebas dari intervensi pihak mana pun, termasuk dari partai politik.
Din mengakui jika pelaksanaan Muktamar ke-47 Muhammadiyah tercium ada intervensi dan titipan luar, namun hal tersebut diyakini tidak dapat memengaruhi kader lebih jauh. ”Kader Muhammadiyah adalah kader intelektual. Mereka paham benar mana yang pantas memimpin tanpa ada tekanan dan intervensi dari luar,” katanya saat ditemui di sela-sela diskusi buku di Makassar kemarin.
Menurut dia, 39 nama calon yang dipilih oleh anggota tanwir melalui sidang tanwir dipastikan tidak ada pergeseran. ”Sejauh ini organisasi Muhammadiyah belum pernah terjadi saling sikut untuk mendapatkan dukungan dari kader, 39 nama kader yang dipilih oleh peserta tanwir merupakan kader terbaik Muhammadiyah saat ini. Jadi, mereka sangat paham tentang regulasi dan sistem pemilihan calon pimpinan pusat Muhammadiyah,” jelas Ketua MUI ini.
Din menambahkan, pernah terjadi penentuan calon pimpinan Muhammadiyah yang berjalan alot, sebab 39 nama pimpinan yang mengerucut menjadi 13 orang tidak ada yang bersedia menjadi calon pimpinan Muhammadiyah, namun mereka sepakat memilih pimpinan pusat dari luar, yakni Mas Mansur pada rapat tahun ke- 26 di Yogyakarta.
Sementara itu, panitia pusat dan panitia lokal Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Muktamar Satu Abad Aissyiah yang akan dibuka Presiden Joko Widodo di lapangan Karebosi Makassar pagi ini, sudah siap dilaksanakan.
Ahmad Ma’ruf, panitia pusat Muktamar Muhammadiyah dan Satu Abad Aissyiah, menyatakan seluruh kebutuhan saat acara pembukaan dan berlangsungnya kegiatan muktamar sudah dalam tahap 100%, sektor pengamanan yang disebut menjadi perhatian utama panitia tidak lagi diragukan dalam mengawal acara pembukaan. Pengamanan TNI/Polri disebut akan dipimpin langsung oleh Kapolda Sulselbar Irjen Pol Anton Setiadji dan Panglima Kodam VI Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar.
”Keseluruhan sudah steril, kemarin sore tepatnya pada pukul 04.00 seluruh aktivitas untuk sementara lapangan Karebosi yang menjadi kebanggaan warga Kota Makassar untuk sementara dilarang keras ada kegiatan. Selain dikawal oleh panitia pelaksana, tentunya ada pasukan khusus yang tetap disiapkan,” jelas Ahmad Ma’ruf di Kampus Unismuh Makassar kemarin. Ahmad melanjutkan, sejauh ini jumlah personel yang akan mengamankan jalannya pembukaan belum diketahui pasti.
Namun untuk personel TNI Polri diperkirakan lebih dari 500 anggota, jumlah tersebut masih di luar dari pengaman Paspampres yang datang langsung dari Jakarta. Sementara itu, penjagaan tambahan dari Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) akan digerakkan sekitar 70 orang. Mereka ditugaskan melakukan pengamanan khusus pada area empat ruas jalan di samping lapangan Karebosi, yakni Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jenderal Sudirman, Kajaulalido, dan Kartini.
”Empat jalan tersebut dipastikan tidak ada akses kendaraan. Seluruh jalur yang mengarah langsung menuju lapangan Karebosi akan ditutup oleh panitia bekerja sama dengan petugas, jadi seluruh kendaraan peserta inti muktamar dan peserta penggembira harus diparkir sebelum masuk area zona aman,” tambah Ahmad Ma’ruf.
Lebih jauh Ahmad menuturkan, khusus Musyawarah Muktamar ke-47 Muhammadiyah yang akan dipusatkan di Gedung Balai Sidang Unismuh, 3-7 Agustus, akan dijaga sekitar 70 orang Kokam dan anggota Polrestabes Makassar. Hal yang sama pula pada Muktamar Satu Abad Aissyiah yang dipusatkan di Gedung Prajurit TNI M Yusuf, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar.
Anwar majid/ dian ramadhani
Din mengakui jika pelaksanaan Muktamar ke-47 Muhammadiyah tercium ada intervensi dan titipan luar, namun hal tersebut diyakini tidak dapat memengaruhi kader lebih jauh. ”Kader Muhammadiyah adalah kader intelektual. Mereka paham benar mana yang pantas memimpin tanpa ada tekanan dan intervensi dari luar,” katanya saat ditemui di sela-sela diskusi buku di Makassar kemarin.
Menurut dia, 39 nama calon yang dipilih oleh anggota tanwir melalui sidang tanwir dipastikan tidak ada pergeseran. ”Sejauh ini organisasi Muhammadiyah belum pernah terjadi saling sikut untuk mendapatkan dukungan dari kader, 39 nama kader yang dipilih oleh peserta tanwir merupakan kader terbaik Muhammadiyah saat ini. Jadi, mereka sangat paham tentang regulasi dan sistem pemilihan calon pimpinan pusat Muhammadiyah,” jelas Ketua MUI ini.
Din menambahkan, pernah terjadi penentuan calon pimpinan Muhammadiyah yang berjalan alot, sebab 39 nama pimpinan yang mengerucut menjadi 13 orang tidak ada yang bersedia menjadi calon pimpinan Muhammadiyah, namun mereka sepakat memilih pimpinan pusat dari luar, yakni Mas Mansur pada rapat tahun ke- 26 di Yogyakarta.
Sementara itu, panitia pusat dan panitia lokal Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Muktamar Satu Abad Aissyiah yang akan dibuka Presiden Joko Widodo di lapangan Karebosi Makassar pagi ini, sudah siap dilaksanakan.
Ahmad Ma’ruf, panitia pusat Muktamar Muhammadiyah dan Satu Abad Aissyiah, menyatakan seluruh kebutuhan saat acara pembukaan dan berlangsungnya kegiatan muktamar sudah dalam tahap 100%, sektor pengamanan yang disebut menjadi perhatian utama panitia tidak lagi diragukan dalam mengawal acara pembukaan. Pengamanan TNI/Polri disebut akan dipimpin langsung oleh Kapolda Sulselbar Irjen Pol Anton Setiadji dan Panglima Kodam VI Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar.
”Keseluruhan sudah steril, kemarin sore tepatnya pada pukul 04.00 seluruh aktivitas untuk sementara lapangan Karebosi yang menjadi kebanggaan warga Kota Makassar untuk sementara dilarang keras ada kegiatan. Selain dikawal oleh panitia pelaksana, tentunya ada pasukan khusus yang tetap disiapkan,” jelas Ahmad Ma’ruf di Kampus Unismuh Makassar kemarin. Ahmad melanjutkan, sejauh ini jumlah personel yang akan mengamankan jalannya pembukaan belum diketahui pasti.
Namun untuk personel TNI Polri diperkirakan lebih dari 500 anggota, jumlah tersebut masih di luar dari pengaman Paspampres yang datang langsung dari Jakarta. Sementara itu, penjagaan tambahan dari Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) akan digerakkan sekitar 70 orang. Mereka ditugaskan melakukan pengamanan khusus pada area empat ruas jalan di samping lapangan Karebosi, yakni Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jenderal Sudirman, Kajaulalido, dan Kartini.
”Empat jalan tersebut dipastikan tidak ada akses kendaraan. Seluruh jalur yang mengarah langsung menuju lapangan Karebosi akan ditutup oleh panitia bekerja sama dengan petugas, jadi seluruh kendaraan peserta inti muktamar dan peserta penggembira harus diparkir sebelum masuk area zona aman,” tambah Ahmad Ma’ruf.
Lebih jauh Ahmad menuturkan, khusus Musyawarah Muktamar ke-47 Muhammadiyah yang akan dipusatkan di Gedung Balai Sidang Unismuh, 3-7 Agustus, akan dijaga sekitar 70 orang Kokam dan anggota Polrestabes Makassar. Hal yang sama pula pada Muktamar Satu Abad Aissyiah yang dipusatkan di Gedung Prajurit TNI M Yusuf, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar.
Anwar majid/ dian ramadhani
(ars)