Sebarkan Inspirasi pada Anak Muda
A
A
A
Assad berkeinginan bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang dan menyebarkan berbagai manfaat bagi orang lain.
Prinsip hidup itulah yang selalu dipegangnya dan menjadi alasan dari kegiatan yang ia lakukan. ”Sebab, sebaik-baiknya manusia adalah yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Jadi, saya akan berusaha menyebarkan manfaat itu. Terutama pada anak muda,” tuturnya. Inspirasi itu disebarkan oleh Assad melalui cerita-cerita kehidupan yang ia tulis di berbagai bukunya. Selain itu, ia turut aktif mengisi seminar dan forum yang banyak dihadiri oleh anak muda.
Salah satu hal yang dibagi adalah pengalamannya selama menempuh pendidikan yang diraihnya melalui beasiswa. Baginya, setiap anak muda punya kesempatan yang sama untuk sukses. Hal itulah yang ingin terus Assad tanamkan pada anak muda Indonesia. ”Kenapa anak muda? Alasannya adalah, saya melihat sebuah negara akan maju tergantung dari generasi mudanya,” ujar Assad.
Sehingga, anak muda Indonesia harus dituntun agar tidak salah jalan. Dengan cara memberikan motivasi dan cerita seputar perjalanan hidupnya itulah, Assad merasa dapat berkontribusi pada negara. Bahkan setelah buku Assad yang berjudul Notes From Qatar diluncurkan, akhirnya terbentuk komunitas yaitu NFQ Group yang beranggotakan anak muda. Komunitas ini fokus dalam mengadakan acara yang bersifat edukatif dan inspiratif bagi anak muda.
Programnya antara lain NFQ Umroh, NFQ Seminar, NFQ Peduli, dan sebagainya. ”Kita buat program anak muda bukan hanya untuk senang-senang. Tetapi, juga bisa sharing pengalaman dan memancing mereka untuk peduli pada orang lain,” ungkap ayah satu anak itu. Kesibukan Assad untuk terus aktif dan berkutat dengan dunia anak muda memang memiliki sebuah tujuan. Ia mengaku, ingin mengubah kondisi anak muda Indonesia yang begitu dekat dengan sifat hedonis, instan, dan ingin selalu menguntungkan diri sendiri.
”Anak muda sekarang cenderung semua mau instan, tidak mau usaha dan berproses. Belum sukses tetapi sudah ingin bergaya dulu. Sifat itu yang ingin saya jauhkan dari mereka,” ceritanya, penuh semangat. Lulusan S-2 dari Hammad Bin Khalifa University Jurusan Islamic Finance itu mengungkapkan, anak muda Indonesia harus memiliki 3P yaitu Positive, Persistent, dan Pray.
”Positif kalau Allah akan menolong, persistent yaitu tetap gigih berusaha walaupun gagal. Terakhir, pray untuk menghilangkan kesombongan. Sebab, tidak semua bisa dilakukan sendiri tanpa meminta bantuan dari Allah melalui doa,” tutur penulis buku Sedekah Super Stories itu. Kini Assad merasa mendapatkan kepuasan batin setelah banyak berbagi pengalaman. Ketika bisa memberikan manfaat pada orang lain, Assad merasa makin bersemangat untuk menulis dan terus menyebarkan inspirasi lewat tulisannya itu.
”Saya bersyukur dengan apa yang saya dapatkan dan terus ingin menjadi lebih baik. Hidup ini antara kesenangan dan kesedihan, tetapi kalau kita bisa bersyukur, maka akan bahagia,” kata Assad, yang sudah menjadi pembicara internasional di lima benua. Assad mengaku, sedang menyelesaikan targetnya bersama yayasan keluarga, yaitu membangun sekolah hafiz Alquran di tanah kelahirannya, yaitu Bengkulu.
”Saat ini masih berjalan terus pembangunannya. Selain itu, saya akan terus menulis dan fokus mengembangkan perusahaan hingga bisa go international,” tutupnya.
Dina angelina
Prinsip hidup itulah yang selalu dipegangnya dan menjadi alasan dari kegiatan yang ia lakukan. ”Sebab, sebaik-baiknya manusia adalah yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Jadi, saya akan berusaha menyebarkan manfaat itu. Terutama pada anak muda,” tuturnya. Inspirasi itu disebarkan oleh Assad melalui cerita-cerita kehidupan yang ia tulis di berbagai bukunya. Selain itu, ia turut aktif mengisi seminar dan forum yang banyak dihadiri oleh anak muda.
Salah satu hal yang dibagi adalah pengalamannya selama menempuh pendidikan yang diraihnya melalui beasiswa. Baginya, setiap anak muda punya kesempatan yang sama untuk sukses. Hal itulah yang ingin terus Assad tanamkan pada anak muda Indonesia. ”Kenapa anak muda? Alasannya adalah, saya melihat sebuah negara akan maju tergantung dari generasi mudanya,” ujar Assad.
Sehingga, anak muda Indonesia harus dituntun agar tidak salah jalan. Dengan cara memberikan motivasi dan cerita seputar perjalanan hidupnya itulah, Assad merasa dapat berkontribusi pada negara. Bahkan setelah buku Assad yang berjudul Notes From Qatar diluncurkan, akhirnya terbentuk komunitas yaitu NFQ Group yang beranggotakan anak muda. Komunitas ini fokus dalam mengadakan acara yang bersifat edukatif dan inspiratif bagi anak muda.
Programnya antara lain NFQ Umroh, NFQ Seminar, NFQ Peduli, dan sebagainya. ”Kita buat program anak muda bukan hanya untuk senang-senang. Tetapi, juga bisa sharing pengalaman dan memancing mereka untuk peduli pada orang lain,” ungkap ayah satu anak itu. Kesibukan Assad untuk terus aktif dan berkutat dengan dunia anak muda memang memiliki sebuah tujuan. Ia mengaku, ingin mengubah kondisi anak muda Indonesia yang begitu dekat dengan sifat hedonis, instan, dan ingin selalu menguntungkan diri sendiri.
”Anak muda sekarang cenderung semua mau instan, tidak mau usaha dan berproses. Belum sukses tetapi sudah ingin bergaya dulu. Sifat itu yang ingin saya jauhkan dari mereka,” ceritanya, penuh semangat. Lulusan S-2 dari Hammad Bin Khalifa University Jurusan Islamic Finance itu mengungkapkan, anak muda Indonesia harus memiliki 3P yaitu Positive, Persistent, dan Pray.
”Positif kalau Allah akan menolong, persistent yaitu tetap gigih berusaha walaupun gagal. Terakhir, pray untuk menghilangkan kesombongan. Sebab, tidak semua bisa dilakukan sendiri tanpa meminta bantuan dari Allah melalui doa,” tutur penulis buku Sedekah Super Stories itu. Kini Assad merasa mendapatkan kepuasan batin setelah banyak berbagi pengalaman. Ketika bisa memberikan manfaat pada orang lain, Assad merasa makin bersemangat untuk menulis dan terus menyebarkan inspirasi lewat tulisannya itu.
”Saya bersyukur dengan apa yang saya dapatkan dan terus ingin menjadi lebih baik. Hidup ini antara kesenangan dan kesedihan, tetapi kalau kita bisa bersyukur, maka akan bahagia,” kata Assad, yang sudah menjadi pembicara internasional di lima benua. Assad mengaku, sedang menyelesaikan targetnya bersama yayasan keluarga, yaitu membangun sekolah hafiz Alquran di tanah kelahirannya, yaitu Bengkulu.
”Saat ini masih berjalan terus pembangunannya. Selain itu, saya akan terus menulis dan fokus mengembangkan perusahaan hingga bisa go international,” tutupnya.
Dina angelina
(ars)