Kopassus Beri 50.000 Bibit Pohon kepada Timor Leste
A
A
A
DILI - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) memberikan 50.000 bibit pohon kepada pemerintah Republic Democratic Timor Leste.
Pemberian tersebut merupakan bagian dari pembahasan Rancangan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) lintas negara dan realisasi program Hijau Untuk Timor Leste (Green For Timor Leste) yang telah dicanangkan Kopassus.
Anggota Parlemen Nasional Timor Leste Jorge Da Conciao Teme mengapresiasi pemberian bantuan 50.000 bibit pohon tersebut.
Jorge menuturkan, program penghijauan di Timor Leste ini berawal ketika dirinya transit di Jakarta, dan melihat kebun bibit milik Paguyuban Budiasi yang dipelopori Danjen Kopassus Mayor Jenderal TNI Doni Monardo di Bogor, Jawa Barat.
Keinginan untuk menghijaukan Timor Leste, sambung Jorge, disampaikan saat pertemuan Dewan Menteri dan disambut baik Xanana Gusmao.
"Ini adalah tanda persaudaraan dan keakraban kita. Tentu saja ini rekonsiliasi melalui program penghijauan. Kita namakan itu pohon-pohon perdamaian atau pohon rekonsiliasi," tuturnya, Kamis 30 Juli 2015.
Mantan Menteri Dalam Negeri Timor Leste ini menyadari menanam pohon merupakan hal penting karena saat ini alam sedangv mengalami degradasi akibat perubahan iklim.
Jorge menyebutkan daerah yang menjadi target penghijauan adalah mulai dari Manututu sampai Bogonaro.
Namun kendala utama dalam penanaman pohon di Timor Leste adalah teknologi dan teknik merawat dan membudidayakannya.
Untuk itu Jorge meminta Danjen Kopassus untuk mengedukasi tentang teknik pemeliharaan yang baik.
Sementara itu, Pendiri Paguyuban Budiasi Mayjen TNI Doni Monardo mengatakan siap memberikan bantuan jika ada permintaan resmi dari pemerintah Timor Leste. Kalau ada permintaan resmi dan KLH kami siap membantu," ucapnya.
Doni menjelaskan, paguyuban ini tidak hanya terdiri atas para prajurit TNI melainkan juga pemuda yang tinggal di sekitar Bogor, termasuk para mahasiswa.
"Kita diminta 100.000 bibit. Saat itu, KSAL Pak Marsetyo langsung menyiapkan kapal untuk membawa tanaman tapi setelah dihitung hanya mampu 11.000 sekian, akhirnya bawa lagi dengan dua kapal dan satu hercules. Total pohon yang berhasil dibawa sekitar 26.000 pohon. Sisanya dilakukan pembibitan di sini," tuturnya.
PILIHAN:
Kekuatan Marinir Indonesia Masuk Tiga Besar Dunia
Pemberian tersebut merupakan bagian dari pembahasan Rancangan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) lintas negara dan realisasi program Hijau Untuk Timor Leste (Green For Timor Leste) yang telah dicanangkan Kopassus.
Anggota Parlemen Nasional Timor Leste Jorge Da Conciao Teme mengapresiasi pemberian bantuan 50.000 bibit pohon tersebut.
Jorge menuturkan, program penghijauan di Timor Leste ini berawal ketika dirinya transit di Jakarta, dan melihat kebun bibit milik Paguyuban Budiasi yang dipelopori Danjen Kopassus Mayor Jenderal TNI Doni Monardo di Bogor, Jawa Barat.
Keinginan untuk menghijaukan Timor Leste, sambung Jorge, disampaikan saat pertemuan Dewan Menteri dan disambut baik Xanana Gusmao.
"Ini adalah tanda persaudaraan dan keakraban kita. Tentu saja ini rekonsiliasi melalui program penghijauan. Kita namakan itu pohon-pohon perdamaian atau pohon rekonsiliasi," tuturnya, Kamis 30 Juli 2015.
Mantan Menteri Dalam Negeri Timor Leste ini menyadari menanam pohon merupakan hal penting karena saat ini alam sedangv mengalami degradasi akibat perubahan iklim.
Jorge menyebutkan daerah yang menjadi target penghijauan adalah mulai dari Manututu sampai Bogonaro.
Namun kendala utama dalam penanaman pohon di Timor Leste adalah teknologi dan teknik merawat dan membudidayakannya.
Untuk itu Jorge meminta Danjen Kopassus untuk mengedukasi tentang teknik pemeliharaan yang baik.
Sementara itu, Pendiri Paguyuban Budiasi Mayjen TNI Doni Monardo mengatakan siap memberikan bantuan jika ada permintaan resmi dari pemerintah Timor Leste. Kalau ada permintaan resmi dan KLH kami siap membantu," ucapnya.
Doni menjelaskan, paguyuban ini tidak hanya terdiri atas para prajurit TNI melainkan juga pemuda yang tinggal di sekitar Bogor, termasuk para mahasiswa.
"Kita diminta 100.000 bibit. Saat itu, KSAL Pak Marsetyo langsung menyiapkan kapal untuk membawa tanaman tapi setelah dihitung hanya mampu 11.000 sekian, akhirnya bawa lagi dengan dua kapal dan satu hercules. Total pohon yang berhasil dibawa sekitar 26.000 pohon. Sisanya dilakukan pembibitan di sini," tuturnya.
PILIHAN:
Kekuatan Marinir Indonesia Masuk Tiga Besar Dunia
(dam)