Kaum Intelektual Perlu Bersinergi
A
A
A
JAKARTA - Peran kaum intelektual sangat dinantikan dalam memberikan sumbangsih pemikirannya di tengah kondisi keprihatinan bangsa saat ini. Mereka bisa memberi pencerahan kepada bangsa melalui kekayaan ilmu pengetahuannya.
Dengan peran nyata kaum intelektual melalui program-program yang bermanfaat, harapan masyarakat yang sejahtera diyakini akan terwujud. Selain program yang membumi, sinergitas antarintelektualjugadiperlukan demi kemajuan bangsa.
Harapan tersebut disampaikan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT) saat menyampaikan pidato politik kebangsaan dalam acara pengukuhan pengurus Koordinator Nasional Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Kornas Fokal IMM) di Jakarta kemarin. ”Tugas kita bersama para intelektual elite bagaimana bisa bersatu padu membangun bangsa. Tentunya dengan talenta masing- masing,” ujarnya.
Menurut HT, Fokal IMM adalah salah satu organisasi intelektual terbesar di Indonesia. Dengan jaringan sarana pendidikan yang tersebar hingga pelosok Indonesia, tentunya mampu mendukung lahirnya kaum-kaum intelek baru Tanah Air. ”Dari yang saya amati, perguruan tinggi besar yang ada di Indonesia ada di bawah naungan Muhammadiyah dan tentunya dengan sendirinya akan menciptakan alumni yang paling besar juga,” ucap HT.
HT pun mengajak alumni lulusan IMM untuk berpartisipasi membangun bangsa. Terlebih kondisibangsasaat iniyangmemprihatinkan yang apabila dibiarkan dapat menimbulkan kondisi tidak baik bagi masyarakat. ”Oleh karena itu, saya berharap Fokal IMM bisa menggerakkan kaderkadernya untuk mengisi kekosongan dan bisa memperbaiki kondisi bangsa,” kata HT. Ketua MPR Zulkifli Hasan mengingatkan bahwa persaingan ke depan akan lebih ketat.
Oleh sebab itu, Fokal IMM diminta untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan ketat tersebut, untuk membangun bangsa. ”Saya mendukung kuat kader-kader perserikatan, kader umat, kader bangsa untuk berkiprah di mana pun. Tapi ingat, tidak ada jalan yang lunak untuk merebut di berbagai hal,” kata Zulkifli. Menurut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, sebagai organisasi intelektual maka sebaiknya anggota-anggota Fokal IMM harus mampu berpikir jangka panjang. Hal ini agar dapat mencapai tujuan dari program yang telah dicanangkan.
”Koordinator nasional, fungsinya tidak muluk-muluk, oleh karena itu yang diperkuat koordinasinya itu, agar daerah satu dengan yang lain, kader satu lain saling menguatkan,” tuturnya. Zulkifli menambahkan, hadirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) juga harus menjadi perhatian dari Fokal IMM. Pada tahun ini, persaingan tidak lagi melibatkan masyarakat dalam negeri, tapi juga dari luar negeri.
”Harus berperan aktif memberikan kontribusinya terhadap bangsa dan negara utamanya di bidang peningkatan sumber daya manusia kita,” lugasnya. Ketua Kornas Fokal IMM Armyn Gultom mengatakan, institusi yang dipimpinnya dapat menjadi jembatan dari berbagai gagasan konstruktif kader yang diharapkan memberi sumbangsih positif bagi kemajuan bangsa.
”Kondisi hari ini telah memanggil Fokal IMM untuk bangun dan turun tangan. Karena organisasi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari denyut nadi bangsa Indonesia,” ujar Armyn yang juga menjabat sebagai ketua Perindo Bidang Kader, Anggota dan Saksi itu.
Dian ramdhani
Dengan peran nyata kaum intelektual melalui program-program yang bermanfaat, harapan masyarakat yang sejahtera diyakini akan terwujud. Selain program yang membumi, sinergitas antarintelektualjugadiperlukan demi kemajuan bangsa.
Harapan tersebut disampaikan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT) saat menyampaikan pidato politik kebangsaan dalam acara pengukuhan pengurus Koordinator Nasional Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Kornas Fokal IMM) di Jakarta kemarin. ”Tugas kita bersama para intelektual elite bagaimana bisa bersatu padu membangun bangsa. Tentunya dengan talenta masing- masing,” ujarnya.
Menurut HT, Fokal IMM adalah salah satu organisasi intelektual terbesar di Indonesia. Dengan jaringan sarana pendidikan yang tersebar hingga pelosok Indonesia, tentunya mampu mendukung lahirnya kaum-kaum intelek baru Tanah Air. ”Dari yang saya amati, perguruan tinggi besar yang ada di Indonesia ada di bawah naungan Muhammadiyah dan tentunya dengan sendirinya akan menciptakan alumni yang paling besar juga,” ucap HT.
HT pun mengajak alumni lulusan IMM untuk berpartisipasi membangun bangsa. Terlebih kondisibangsasaat iniyangmemprihatinkan yang apabila dibiarkan dapat menimbulkan kondisi tidak baik bagi masyarakat. ”Oleh karena itu, saya berharap Fokal IMM bisa menggerakkan kaderkadernya untuk mengisi kekosongan dan bisa memperbaiki kondisi bangsa,” kata HT. Ketua MPR Zulkifli Hasan mengingatkan bahwa persaingan ke depan akan lebih ketat.
Oleh sebab itu, Fokal IMM diminta untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan ketat tersebut, untuk membangun bangsa. ”Saya mendukung kuat kader-kader perserikatan, kader umat, kader bangsa untuk berkiprah di mana pun. Tapi ingat, tidak ada jalan yang lunak untuk merebut di berbagai hal,” kata Zulkifli. Menurut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, sebagai organisasi intelektual maka sebaiknya anggota-anggota Fokal IMM harus mampu berpikir jangka panjang. Hal ini agar dapat mencapai tujuan dari program yang telah dicanangkan.
”Koordinator nasional, fungsinya tidak muluk-muluk, oleh karena itu yang diperkuat koordinasinya itu, agar daerah satu dengan yang lain, kader satu lain saling menguatkan,” tuturnya. Zulkifli menambahkan, hadirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) juga harus menjadi perhatian dari Fokal IMM. Pada tahun ini, persaingan tidak lagi melibatkan masyarakat dalam negeri, tapi juga dari luar negeri.
”Harus berperan aktif memberikan kontribusinya terhadap bangsa dan negara utamanya di bidang peningkatan sumber daya manusia kita,” lugasnya. Ketua Kornas Fokal IMM Armyn Gultom mengatakan, institusi yang dipimpinnya dapat menjadi jembatan dari berbagai gagasan konstruktif kader yang diharapkan memberi sumbangsih positif bagi kemajuan bangsa.
”Kondisi hari ini telah memanggil Fokal IMM untuk bangun dan turun tangan. Karena organisasi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari denyut nadi bangsa Indonesia,” ujar Armyn yang juga menjabat sebagai ketua Perindo Bidang Kader, Anggota dan Saksi itu.
Dian ramdhani
(ars)