Alasan Seleksi Calon Pemimpin KPK Digelar Dua Hari
A
A
A
JAKARTA - Panitia seleksi (Pansel) Calon pemimpin (Capim) KPK menggelar seleksi tahap III bagi 48 calon yang lolos dari tahap sebelumnya. Seleksi kali ini digelar selama dua hari berturut-turut dengan sistem isolasi.
Anggota Pansel Capim KPK Supra Wimbarti mengatakan, seleski tahap III ini sengaja dikondisikan secara ketat lantaran para pemimpin KPK akan menghadapi tantangan yang lebih besar dari periode sebelumnya.
"Kepribadian mereka yang sudah ada, apakah cocok atau tidak, yang tahan stres, yang tidak agresif kepada wartawan atau kolega atau pihak lain di luar KPK," kata Supra di Pusdiklat Kementerian Kesehatan, Jalan Hang Jebat Raya Blok F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (27/7/2018).
"Kemudian ada potensi di dalam itu tidak keluar, tentu ada di setiap pribadi kita, yang dalam dua hari ini kita lihat," imbuhnya.
Supra menambahkan, tes selama dua hari berturut-turut ini juga ingin melihat ketahanan fisik calon pemimpin KPK dalam menghadapi suatu kasus. Ketahanan fisik dan perilaku ini, papar Supra, terkadang tidak terlihat di dunia normal.
"Karena pimpinan KPK tugasnya sangat berat untuk kasus-kasus tertentu bahkan bisa 24 jam, maka kita ingin melihat endurance mereka," ucap Supra.
"Misalnya ada kasus yang sangat stressfull, maka keasliannya akan terlihat. Keaslian terdalam itu akan kita lihat apakah yang bersangkutan bisa bekerja normal, berpikir jernih. Dalam dua hari ini akan kita lihat sampel perilaku mereka," imbuhnya.
Pilihan:
Kubu Ical Serahkan ke Polri Soal Sengketa Kantor Golkar
Tinjau Ujian SBMPTN, Menristek Minta Stop Praktik Perjokian
Anggota Pansel Capim KPK Supra Wimbarti mengatakan, seleski tahap III ini sengaja dikondisikan secara ketat lantaran para pemimpin KPK akan menghadapi tantangan yang lebih besar dari periode sebelumnya.
"Kepribadian mereka yang sudah ada, apakah cocok atau tidak, yang tahan stres, yang tidak agresif kepada wartawan atau kolega atau pihak lain di luar KPK," kata Supra di Pusdiklat Kementerian Kesehatan, Jalan Hang Jebat Raya Blok F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (27/7/2018).
"Kemudian ada potensi di dalam itu tidak keluar, tentu ada di setiap pribadi kita, yang dalam dua hari ini kita lihat," imbuhnya.
Supra menambahkan, tes selama dua hari berturut-turut ini juga ingin melihat ketahanan fisik calon pemimpin KPK dalam menghadapi suatu kasus. Ketahanan fisik dan perilaku ini, papar Supra, terkadang tidak terlihat di dunia normal.
"Karena pimpinan KPK tugasnya sangat berat untuk kasus-kasus tertentu bahkan bisa 24 jam, maka kita ingin melihat endurance mereka," ucap Supra.
"Misalnya ada kasus yang sangat stressfull, maka keasliannya akan terlihat. Keaslian terdalam itu akan kita lihat apakah yang bersangkutan bisa bekerja normal, berpikir jernih. Dalam dua hari ini akan kita lihat sampel perilaku mereka," imbuhnya.
Pilihan:
Kubu Ical Serahkan ke Polri Soal Sengketa Kantor Golkar
Tinjau Ujian SBMPTN, Menristek Minta Stop Praktik Perjokian
(maf)