Sempat Makan Malam dengan Keluarga Besar

Senin, 27 Juli 2015 - 09:23 WIB
Sempat Makan Malam dengan Keluarga Besar
Sempat Makan Malam dengan Keluarga Besar
A A A
Kunjungan Presiden Barack Obama ke Kenya selama tiga hari, sejak Jumat (24/7), bukanlah kunjungan biasa. Kunjungan tersebut menjadi sentimentil karena dia memiliki darah negeri tersebut dari sang ayah, Barack Obama Sr. Karena itulah, presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat (AS) tersebut tidak hentinya mengekspresikan kebahagiaannya dalam sejumlah kesempatan.

Apalagi, Obama bisa memanfaatkan kesempatan bertemu dengan keluarga besarnya di Kenya. “Suatu hal yang menakjubkan kembali ke Kenya,” kata Obama di depan konferensi kewirausahaan di Nairobi, Kenya (25/7). Dia juga mengungkapkan perasaannya dalam bahasa Swahili. “Saya bangga sebagai presiden AS pertama yang berkunjung ke Kenya. Tentunya itu menjadi hal pribadi bagi saya. Apalagi ayah saya berasal dari Kenya,” imbuhnya, dilansir Reuters.

Obama mengaku tidak dekat dan tidak begitu mengenal sang ayah yang merupakan ekonom Kenya. Pasalnya, kedua orang tua Obama bercerai saat dia masih anak-anak. Terlebih kemudian ayah Obama meninggal dunia pada 1982 atau berusia 46 tahun. Saat tragedi itu, Obama berusia 21 tahun. Namun dalam kunjungan tersebut, Obama tidak memanfaatkan kesempatan untuk mengunjungi makam ayahnya di Desa Kogelo, Kenya barat.

Padahal, pengamanan di desa tersebut sudah diperketat. “Sejujurnya, mengunjungi Kenya sebagai warga sipil mungkin lebih bermakna dibandingkan berkunjung sebagai presiden. Pasalnya, saya dapat keluar dari kamar hotel atau pusat konferensi,” kata Obama.

Di tengah padatnya agenda kunjungan, Jumat malam (24/7), Obama menyempatkan diri menggelar makan malam dan bercengkerama bersama keluarga besarnya. Hadir dalam acara tersebut, Mama Sarah, yang disebut nenek karena membesarkan ayah Obama. Saudara tiri perempuan Obama, Auma, beserta sejumlah keluarga dekat Obama sangat akrab dalam makan malam bersama itu.

Dalam wawancara dengan CNN, Auma Obama mengaku sangat mencintai saudara tirinya itu. Meskipun terpisahkan jarak, Auma mengakui dia masih satu saudara dengan Obama. “Saya mencintai saudara lelaki saya,” ujar Auma. Dia mengatakan ayah Barack Hussein Obama pasti bangga dengan apa yang telah diraih putranya.

Kunjungan Obama juga mendapat sambutan dari masyarakat Kenya. Jalanan di Nairobi yang biasanya sepi, kini menjadi ramai sejak kunjungan Obama. Banyak warga ingin melihat konvoi mobil Obama. “Saya sangat senang karena dia (Obama) kembali ke rumah orang tuanya, meskipun dia mengunjungi keluarganya di masa akhir kekuasaannya,” tutur Peter Nabule, penjual koran, dikutip AFP.

Di sepanjang jalan, banyak warga lokal yang menunggu kemunculan Obama. Sebagian bersorak-sorai, sebagian yang lain menyanyikan lagu kebangsaan dengan tambahan lirik “Karibu Nyumbangi “ (selamat datang) Obama. Mereka mengaku ingin melihat Obama meski sebentar. “Obama merupakan anak lakilaki kami. Kami mencintainya,” ujar Peninah Mwangi, seorang pedagang sayuran di Nairobi.

Sebagian lagi warga memanfaatkan kesempatan untuk melihat Obama saat menyampaikan pidato di Stadion Nasional Kasarani. Banyak di antaranya sampai memanjat pohon. “Saya harus melihat Presiden Obama secara langsung hari ini (kemarin),” kata Collins Njehia, 28, seorang warga Nairobi yang berkemah di luar Stadion Nasional Kasarani. “Kami dihalangi penjaga keamanan, tapi saya perlu melihat Obama meskipun harus memanjat pohon,” sambungnya.

Arvin/Andika M/ Muh Shamil
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7197 seconds (0.1#10.140)