Thein Sein Tak Maju Lagi dalam Pemilu Myanmar
A
A
A
YANGON - Presiden Myanmar Thein Sein memutuskan untuk tidak maju kembali dalam pemilu yang dijadwalkan digelar pada 8 November mendatang karena alasan kesehatan.
“Presiden (Thein Sein) menulis surat kepada Shwe Mann, ketua Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP) yang berkuasa, bahwa dia tidak akan mencalonkan diri dalam pemilu berikutny a karena kondisi kesehatannya,” ujar pejabat senior dari Kantor Kepresidenan, dikutip Reuters.
Setelah mengetahui keputusan tersebut, Senin (13/7) sore, Shwe Mann langsung menggelar pertemuan dengan pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi. Sebelumnya, Sabtu (11/7), Suu Kyi mengatakan bahwa Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (LND) akan berpartisipasi dalam pemilu Myanmar. Pemilu nanti dianggap sebagai pemilu terbuka pertama Myanmar sejak 25 tahun silam.
Sein merupakan mantan komandan militer yang menjabat sebagai presiden Myanmar sejak Maret 2011. Pada 29 April 2010, dia pensiun dari militer bersama dengan 22 pejabat militer lainnya untuk memimpin USDP. Selama pemilu 2010, dia menjabat sebagai kepala USDP dan ikut dalam pemilu yang kontroversial. Dia konon memenangkan 91,2% suara (65.620).
Pada 4 Februari 2011, dia dipilih Pyidaungsu Hluttaw, presiden elektoral sebagai presiden Myanmar berikutnya. Sein menjadi presiden sipil non-interim pertama negara itu dalam 49 tahun. Sebelum menduduki kursi presiden, dia menjabat perdana menteri pada 2007-2011 dan dianggap beberapa kalangan sebagai pemimpin moderat dan reformis pascapemerintah junta.
Pemerintah barunya melakukan serangkaian reformasi politik, termasuk melakukan pembatasan media massa, melepaskan banyak tahanan politik, dan menghentikan proyek negara hidro listrik yang dipimpin China.
Ananda nararya
“Presiden (Thein Sein) menulis surat kepada Shwe Mann, ketua Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP) yang berkuasa, bahwa dia tidak akan mencalonkan diri dalam pemilu berikutny a karena kondisi kesehatannya,” ujar pejabat senior dari Kantor Kepresidenan, dikutip Reuters.
Setelah mengetahui keputusan tersebut, Senin (13/7) sore, Shwe Mann langsung menggelar pertemuan dengan pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi. Sebelumnya, Sabtu (11/7), Suu Kyi mengatakan bahwa Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (LND) akan berpartisipasi dalam pemilu Myanmar. Pemilu nanti dianggap sebagai pemilu terbuka pertama Myanmar sejak 25 tahun silam.
Sein merupakan mantan komandan militer yang menjabat sebagai presiden Myanmar sejak Maret 2011. Pada 29 April 2010, dia pensiun dari militer bersama dengan 22 pejabat militer lainnya untuk memimpin USDP. Selama pemilu 2010, dia menjabat sebagai kepala USDP dan ikut dalam pemilu yang kontroversial. Dia konon memenangkan 91,2% suara (65.620).
Pada 4 Februari 2011, dia dipilih Pyidaungsu Hluttaw, presiden elektoral sebagai presiden Myanmar berikutnya. Sein menjadi presiden sipil non-interim pertama negara itu dalam 49 tahun. Sebelum menduduki kursi presiden, dia menjabat perdana menteri pada 2007-2011 dan dianggap beberapa kalangan sebagai pemimpin moderat dan reformis pascapemerintah junta.
Pemerintah barunya melakukan serangkaian reformasi politik, termasuk melakukan pembatasan media massa, melepaskan banyak tahanan politik, dan menghentikan proyek negara hidro listrik yang dipimpin China.
Ananda nararya
(bbg)