Barak Militer Rusia Ambruk

Selasa, 14 Juli 2015 - 10:26 WIB
Barak Militer Rusia Ambruk
Barak Militer Rusia Ambruk
A A A
MOSCOW - Barak militer Rusia di wilayah Omsk, Rusia bagian selatan-tengah ambruk dan menewaskan sedikitnya 23 orang pada Minggu (12/7) malam waktu setempat. Sebanyak 40 korban lainnya luka-luka.

Seluruh korban merupakan tentara yang sedang menjalani pendidikan di pusat pelatihan 242 Airborn di Desa Svetly, luar Omsk, sekitar 2.200 kilometer (1.400 mil) timur dari Moskow.

”Ada 23 personel wajib militer tewas, yang lain dirawat di rumah sakit dengan berbagai cedera. Lebih dari 40 prajurit terluka,” ujar Juru bicara (jubir) Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov di lansir AFP. Konashenkov mengumumkan korban tewas pada Senin (13/7) pagi setelah menyelesaikan pencarian sepanjang malam dan melakukan operasi penyelamatan di barak. Para pejabat memerintahkananggotanya untuk membantu penyelamatan.

Menhan Rusia Sergei Shoigu K yang tengah berlibur langsung datang ke lokasi kejadian untuk memantau langsung upaya pemulihan dan memberikan laporan kepada Presiden Vladimir Putin. Melalui jubirnya, Dmitri Peskov S, Putin menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban. Sebanyak 50 keluarga tentara yang terluka ataupun korban tewas sudah tiba di Omsk dan kini tengah menunggu identifikasi selanjutnya.

Foto-foto yang beredar menunjukkan barak militer tersebut merupakan bangunan beton berbentuk persegi panjang yang terdiri dari empat lantai berwarna biru-putih. Bangunan yang roboh berada di bagian tengah dengan kerusakan yang terlihat dari atap hingga lantai dasar. Barak bagi perwira muda terjun payung dan para calon pengemudi kendaraan infanteri lapis baja tersebut dibangun pada 1975 dan direnovasi terakhir kali pada 2013. Dalam siaran televisi Rusia, terlihat tentara bergotong royong untuk membersihkan gundukan puing runtuhan gedung.

Konashenkov belum bisa memastikan penyebab runtuhnya barak militer tersebut. Hingga kemarin penyelidikan masih berlangsung, termasuk penyelidikan kriminal oleh jaksa militer. Saksi melaporkan bahwa tidak ada ledakan dan gas sebelum barak tersebut ambruk. Kemungkinan kelalaian pada bagian pekerja konstruksi masih harus diselidiki. Tim Komite Investigasi yang melapor langsung kepada Putin menyatakan, mereka yang terbukti bersalah akan menghadapi 10 tahun penjara.

Juru Bicara Komite Investigasi Markin mengatakan, berdasarkan keterangan sementara para peneliti yang menyelidiki tragedi tersebut, ada kemungkinan pelanggaran terjadi pada waktu renovasi yang terakhir dilakukan pada 2013.

Ananda nararya
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5885 seconds (0.1#10.140)