Eks Aktivis Forkot Siap Jadi Pemimpin KPK

Senin, 13 Juli 2015 - 09:21 WIB
Eks Aktivis Forkot Siap Jadi Pemimpin KPK
Eks Aktivis Forkot Siap Jadi Pemimpin KPK
A A A
JAKARTA - Mantan aktivis 98 yang tergabung dalam Forum Kota (Forkot), Niko Adrian lolos tahap pertama Calon pemimpin (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilakukan Panitia Seleksi (Pansel).

Niko juga telah merampungkan seleksi lanjutan tahap dua dengan menjawab pilihan ganda serta tes tertulis dan makalah.

Dalam makalahnya, Niko menyinggung pentingnya penguatan lembaga KPK dalam segala aspek. Menurutnya, kejahatan korupsi di Indonesia tidak cukup diselesaikan oleh lembaga Kepolisian dan Kejaksaan.

"Maka semangatnya kita jadikan KPK ini trigger. Itu sudah disepakati dalam cita-cita reformasi," kata Niko saat dihubungi Sindonews, di Jakarta, kemarin.

Selain itu, dalam makalahnya, Niko juga menyinggung soal kerjasama antara KPK dengan penegak hukum lainnya. Menurutnya, KPK merupakan lembaga lex specialis yang hanya fokus melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi. Sehingga, KPK tepat diposisikan sebagai 'panglima'.

Niko menyatakan, semangat reformasi yang digagas bersama aktivis mahasiswa lainnya waktu itu menginginkan agar, Indonesia secepatnya terbebas dari belenggu korupsi. Sebab hal itu menjadi modal berharga pembangunan bangsa.

Sayangnya, birokrasi di Indonesia masih diwarnai' birokrat-birokrat bermental korup. "Kita tidak ingin mundur dari semangat (reformasi) itu," tuturnya.

Para Capim KPK diikuti oleh berbagai kalangan profesi dan tokoh nasional, tokoh partai politik termasuk usulan Polri/TNI dan Kejaksaan. Mendapati hal itu, Niko mengaku siap memimpin lembaga pemberantasan korupsi tersebut bersama kalangan profesi lainnya.

"Tentunya penilaian sesungguhnya kita serahkan kepada tim pansel itu. Bicara optimis, siapapun yang mendapat panggilan mulia harus siap memimpin," tambah lulusan Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta ini.

Untuk diketahui, tes seleksi tahap kedua Capim KPK telah diikuti sebanyak 194 peserta. Perjuangan mereka akan diputuskan tim pansel yang berjumlah sembilan orang perempuan pada 14 Juli 2015 mendatang.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5348 seconds (0.1#10.140)