Pengalaman dari Brand Internasional

Minggu, 12 Juli 2015 - 10:43 WIB
Pengalaman dari Brand Internasional
Pengalaman dari Brand Internasional
A A A
Proses pencarian identitas brand NurZahra juga tidak mudah. Semua didapatkan Windri setelah proses belajar terus-menerus.

Meskipun tidak memiliki latar belakang sebagai desainer, itu bukan hambatan baginya untuk terus yakin mengelola bisnis ini. ”Saya pernah bekerja di industri fashion sebagai marketing communication. Saya mengerti soal branding dan strategi marketing. Namun, dari sisi produksi, saya harus belajar,” ujar lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Jakarta, tersebut.

Windri yang mulai aktif bekerja pada 1992 hingga 2008 merasa bosan dan ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Ia lalu memberanikan diri untuk menciptakan usaha mandiri, meskipun Windri mengaku tidak pernah terpikir untuk menjadi seorang entrepreneur. ”Tetapi memang orang tua saya dari dulu suka memberikan bacaan tentang bisnis dan entrepreneur, sehingga pencapaian ini seperti mimpi yang tidak dipikirkan, namun semua proses berjalan ke arah itu,” ungkapnya.

Windri menyadari, pertemuannya dengan dunia fashion sudah dimulai saat mendapat pekerjaan pertama sebagai asisten desainer, meskipun pekerjaan itu dilakukannya ketika masih berstatus mahasiswa. Ketika bekerja di industri fashionpun, Windri sering kali meeting dengan pemilik brand beserta para distributor dari beberapa negara.

”Dari situ saya melihat bagaimana orang lain bisa sukses dengan brandnya. Saya jadi berpikir, ingin memiliki brand sendiri,” tuturnya. Menurut wanita berusia 45 tahun itu, inspirasi yang ia dapatkan bisa berasal dari mana saja, termasuk para perajin yang ia temui.

Namun, beberapa tokoh juga menjadi panutannya seperti Haider Ackermann, Valentino, dan Giorgio Armani. Gaya busana yang dipilihnya pun banyak terinspirasi dari Peninsula dan Timur Tengah. Inspirasi yang dituangkan pada busana Nur- Zahra juga dipengaruhi oleh bagaimana proses pengalaman Windri selama bekerja di industri fashion bersama brand internasional.

Menurut Windri, diperlukan beberapa hal untuk menjadi sukses di bidang fashion. Pertama adalah memiliki identitas yang unik untuk menjadi daya jual. Kedua memiliki soul, harus ada tujuan dengan karya tersebut.

”Selain itu, diperlukan keinginan untuk berbagi kesuksesan dengan orang lain. Terakhir, jangan putus asa. Walaupun jatuh, tetap harus bergerak,” pungkasnya.

Dina angelina
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9201 seconds (0.1#10.140)