Yunani Minta Kesepakatan yang Adil

Kamis, 09 Juli 2015 - 09:48 WIB
Yunani Minta Kesepakatan yang Adil
Yunani Minta Kesepakatan yang Adil
A A A
STRASBOURG - Perdana Menteri (PM) Yunani Alexis Tsipras menginginkan kesepakatan yang adil agar negaranya bisa bertahan di zona euro.

Dia juga memberikan jaminan kepada Parlemen Eropa bahwa Yunani akan menyerahkan proposal reformasi pekan ini untuk menyukseskan kesepakatan bailout (dana talangan). Saat ini Yunani sangat membutuhkan dana talangan untuk membantu perekonomiannya dan mempertahankan negara itu tetap di zona euro.

PM berusia 40 tahun itu menyatakan dia bertekad memperbaiki pemerintahan yang buruk yang telah berlangsung bertahun-tahun serta mengatasi peningkatan kesenjangan sosial akibat lima tahun kebijakan penghematan. ”Izinkan saya menjamin ke parlemen bahwa terlepas dari krisis yang terjadi, kami akan melanjutkan reformasi yang sedang berlangsung,” papar Tsipras seperti dikutip Reuters.

Tsipras berpidato di Parlemen Eropa setelah terbang dari Brussels, tempat para pemimpin zona euro memberinya batas waktu akhir pada Minggu (12/7) untuk menyepakati berbagai syarat bailout baru.

”Kami menginginkan kesepakatan dengan negara-negara tetangga kami, tetapi yang memberi kami tanda bahwa kami berada di basis jangka panjang dari krisis yang akan menunjukkan bahwa ada cahaya di akhir terowongan. Tujuan utama kami ialah untuk memerangi pengangguran dan mendorong entrepreneurship,” paparnya.

”Saya yakin bahwa dalam dua atau tiga hari mendatang kami akan mampu memenuhi kewajiban kami demi kepentingan terbaik rakyat Yunani dan zona euro,” ujar Tsipras di Strasbourg. Tsipras menambahkan, ”Proposal kami untuk mendanai kewajiban kami dan restrukturisasi utang kami tidak akan membebani para pembayar pajak di Eropa.”

Dia yang berpidato setelah mantan PM Polandia Donald Tusk yang memimpin Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa (UE) menyatakan, ”Kenyataannya ialah kami hanya memiliki empat hari tersisa untuk menemukan kesepakatan akhir. Hingga sekarang saya menghindari bicara tentang batas waktu itu, tetapi saya telah katakan dengan keras dan jelas bahwa batas akhir ada pada akhir pekan ini.”

Sebelum Tsipras berpidato, Presiden Uni Eropa Donald Tusk memperingatkan Parlemen Eropa bahwa kegagalan mencapai kesepakatan mungkin mengakibatkan kebangkrutan Yunani dan menyebabkan masalah geopolitik bagi Eropa.

”Ketidakmampuan kita menemukan kesepakatan mungkin membawa kebangkrutan Yunani dan sistem perbankannya dan ini akan sangat menyakitkan bagi rakyat Yunani,” ujar Donald Tusk. ”Saya tidak ragu bahwa ini akan memengaruhi Eropa, begitu juga dalam geopolitik. Jika seseorang memiliki bayangan apa pun, mereka naif,” kata Tusk.

Tsipras meminta semua pihak bekerja sama mencegah perpecahan Eropa. ”Ini masalah Eropa yang memerlukan solusi Eropa. Jangan biarkan ini menjadi perpecahan Eropa,” ungkapnya seraya menambahkan bahwa Yunani telah menjadi laboratorium penghematan oleh seluruh Eropa dengan memberlakukan reformasi ketat sebagai imbalan dua bailout UE dan Dana Moneter Internasional (IMF) sejak 2010.

Manfred Weber, pemimpin grup terbesar di Jerman dari sayap kanan tengah EPP, menyerang kegagalan Pemerintah Yunani sejak pemilu lima bulan lalu untuk mengajukan proposal reformasi.

Dia menuduh Tsipras menghasut para pemilih Yunani dalam referendum, merusak kepercayaan di Eropa dan mengecam pemimpin lain. ”Pada kiri jauh dan kanan jauh, Anda memiliki banyak sambutan. Para ekstremis Eropa memuji Anda,” katanya.

Syarifudin
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5706 seconds (0.1#10.140)
pixels