Maskapai Harus Waspadai Abu Raung
A
A
A
BANYUWANGI - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta seluruh maskapai penerbangan mewaspadai abu vulkanik Gunung Raung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember, Jawa Timur.
Menurut Kepala Subbidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Hendra Gunawan, letusan abu vulkanik Gunung Raung saat ini memang hanya setinggi 300-500 meter dari puncak kawah aktif. Namun, ada kemungkinan abu tersebut bisa semakin tinggi akibat tiupan angin.
”Berdasarkan pengamatan visual masih terjadi asap berwarna abu-abu sedang hingga pekat dengan ketinggian 400-500 meter yang tertiup angin ke arah timur dan tenggara. Pihak penerbangan harus mewaspadai abu vulkanik Gunung Raung karena abu yang terbawa angin bisa mencapai ketinggian satu kilometer lebih,” ujar Hendra di Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Raung di Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kemarin.
Dia menambahkan, erupsi gunung yang berada di perbatasan tiga kabupaten itu memiliki tipe strombolian, yakni berupa lava yang cair tipis, material padat, dan tekanan gas yang lemah, namun bersifat terus-menerus dan berlangsung lama. Karena itu, PVMBG merekomendasikan masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak kawah aktif karena dikhawatirkan terkena material vulkanik.
Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Air- Nav) menyebut rute penerbangan yang melewati Gunung Raung merupakan salah satu jalur tersibuk di dunia. AirNav pun menyarankan maskapai penerbangan menjauhi puncak Gunung Raung dengan jarak 50 kilometer dan terbang di atas 15.000 agar pesawat tidak terkena abu vulkanik yang dapat merusak mesin pesawat.
”Rute penerbangan di Bandara Blimbingsari berdasarkan rekomendasi AirNav sebanyak tiga jalur, dan satu jalur di antaranya melalui rute di atas Gunung Raung,” kata Kepala Bandara Blimbingsari Banyuwangi Sigit Widodo. Meski begitu, menurut dia, abu vulkanik gunung yang memiliki ketinggian 3.332 meter di bawah permukaan laut (mdpl) itu masih belum mengganggu rute penerbangan Banyuwangi-Surabaya PP, sehingga penerbangan maskapai Garuda Indonesia dan Wings Air di Bandara Blimbingsari berjalan lancar.
Di sisi lain, Kepala Badan Nasional PenanggulanganBencana (BNPB) Syamsul Maarif mengapresiasi persiapan tiga kabupaten di Jawa Timur yang wilayahnya terdampak letusan Gunung Raung. Ketiga daerah itu adalah Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi. ”Saya melihat pemaparan persiapan dari tiga kabupaten terdampak sudah sangat bagus. Hanya, jangan sampai terlalu berlebihan,” kata Syamsul.
Persiapan ketiga kabupaten itu meliputi rencana kontingensi, rencana operasi, jalur evakuasi, dan kesiapan personel yang akan menangani para pengungsi. Syamsul juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi untuk memetakan kembali kawasan rawan bencana (KRB) berdasarkan jumlah kepala keluarga.
Pemetaan KRB bukan berdasarkan jumlah dusun atau desa. Pemetaan itu akan lebih efektif jika sesuai dengan jumlah kepala keluarga di semua wilayah terdampak.
P juliatmoko/ant
Menurut Kepala Subbidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat PVMBG Hendra Gunawan, letusan abu vulkanik Gunung Raung saat ini memang hanya setinggi 300-500 meter dari puncak kawah aktif. Namun, ada kemungkinan abu tersebut bisa semakin tinggi akibat tiupan angin.
”Berdasarkan pengamatan visual masih terjadi asap berwarna abu-abu sedang hingga pekat dengan ketinggian 400-500 meter yang tertiup angin ke arah timur dan tenggara. Pihak penerbangan harus mewaspadai abu vulkanik Gunung Raung karena abu yang terbawa angin bisa mencapai ketinggian satu kilometer lebih,” ujar Hendra di Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Raung di Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kemarin.
Dia menambahkan, erupsi gunung yang berada di perbatasan tiga kabupaten itu memiliki tipe strombolian, yakni berupa lava yang cair tipis, material padat, dan tekanan gas yang lemah, namun bersifat terus-menerus dan berlangsung lama. Karena itu, PVMBG merekomendasikan masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak kawah aktif karena dikhawatirkan terkena material vulkanik.
Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Air- Nav) menyebut rute penerbangan yang melewati Gunung Raung merupakan salah satu jalur tersibuk di dunia. AirNav pun menyarankan maskapai penerbangan menjauhi puncak Gunung Raung dengan jarak 50 kilometer dan terbang di atas 15.000 agar pesawat tidak terkena abu vulkanik yang dapat merusak mesin pesawat.
”Rute penerbangan di Bandara Blimbingsari berdasarkan rekomendasi AirNav sebanyak tiga jalur, dan satu jalur di antaranya melalui rute di atas Gunung Raung,” kata Kepala Bandara Blimbingsari Banyuwangi Sigit Widodo. Meski begitu, menurut dia, abu vulkanik gunung yang memiliki ketinggian 3.332 meter di bawah permukaan laut (mdpl) itu masih belum mengganggu rute penerbangan Banyuwangi-Surabaya PP, sehingga penerbangan maskapai Garuda Indonesia dan Wings Air di Bandara Blimbingsari berjalan lancar.
Di sisi lain, Kepala Badan Nasional PenanggulanganBencana (BNPB) Syamsul Maarif mengapresiasi persiapan tiga kabupaten di Jawa Timur yang wilayahnya terdampak letusan Gunung Raung. Ketiga daerah itu adalah Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi. ”Saya melihat pemaparan persiapan dari tiga kabupaten terdampak sudah sangat bagus. Hanya, jangan sampai terlalu berlebihan,” kata Syamsul.
Persiapan ketiga kabupaten itu meliputi rencana kontingensi, rencana operasi, jalur evakuasi, dan kesiapan personel yang akan menangani para pengungsi. Syamsul juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi untuk memetakan kembali kawasan rawan bencana (KRB) berdasarkan jumlah kepala keluarga.
Pemetaan KRB bukan berdasarkan jumlah dusun atau desa. Pemetaan itu akan lebih efektif jika sesuai dengan jumlah kepala keluarga di semua wilayah terdampak.
P juliatmoko/ant
(ftr)