APP Bantu Penuhi Kebutuhan Alquran
A
A
A
JAKARTA - Kendati sebagai negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia masih kekurangan Alquran. Dari kebutuhan sebanyak 2 juta mushaf, pemerintah hanya mampu memenuhi 60.000 mushaf.
General Manager CSR PT Asia Pulp and Paper (APP)-Sinar Mas, Yuki Wardhana mengatakan, berdasarkan data Kementerian Agama, kebutuhan Alquran di Indonesia mencapai 2 juta mushaf per tahun.
Namun, sambung dia, pemerintah hanya mampu memenuhi 60.000 mushaf. Kesenjangan ini dinilainya sangat besar sehingga masyarakat dan juga pihak swasta harus membantu dengan cara mewakafkan Alquran.
"Alquran adalah tuntunan bagi umat Muslim dan juga menentukan karakter bangsa. Sayangnya, gap pemenuhan Alquran itu masih sangat besar," kata Yuki dalam acara Perjalanan 7 Tahun Wakaf Alquran APP-Sinarmas di Jakarta, Rabu‎ (1/7/2015).
Yuki menambahkan, pihaknya akan wakafkan 100 ribu Alquran, 20.000 buku cara belajar membaca Alquran dan Juz Amma serta Alquran braile.
Total wakaf Alquran yang sudah didistribusikan sejak 2008-2015 ini mencapai 385.000 Alquran, 20.000 buku membaca dan 300 Alquran braile.
Dia menjelaskan, buku cara membaca ini diperlukan karena riset Kemenag pada 2014 lalu menyebut 54 % populasi muslim di Indonesia buta Alquran.
Yuki menjelaskan butuh sertifikat halal untuk memproduksi Alquran. Pihaknya memakai kertas bermerek Sinar Tech yang sudah mendapat sertifikasi halal dan juga kertasnya dapat tahan hingga 100 tahun.
Definisi halal tidak hanya dari bahan baku, kata dia, tetapi bagaimana menjaga proses produksi. Sementara Direktur APP-Sinar Mas Suhendra Wiriadinata menambahkan, wakaf Alquran direspons antusias oleh masyarakat terutama saat bulan Ramadan.
Menurut dia, wakaf diperluas sampai ke daerah terpencil, terluar dan terdepan. Pihaknya juga bekerja sama dengan kepolisian dan TNI dalam distribusi Alquran tersebut.
Dia menjelaskan, distribusi juga melibatkan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang mempunyai kantor cabang hingga ke pelosok.
Dia menyebut, anak-anak yang ada di pelosok masih banyak yang belum bisa baca Alquran. Bahkan anak-anak jalanan yang ditemuinya di rumah singgah di kota besar juga bernasib sama.
"Banyak rumah singgah yang belum tersentuh Alquran padahal mereka butuh Alquran untuk mendalami agama mereka. Tidak hanya itu anak-anak di pelosok juga banyak yang belum biasa baca Alquran," ungkapnya.
PILIHAN :
Qari Diminta Hati-hati Lantunkan Alquran Pakai Gaya Baru
General Manager CSR PT Asia Pulp and Paper (APP)-Sinar Mas, Yuki Wardhana mengatakan, berdasarkan data Kementerian Agama, kebutuhan Alquran di Indonesia mencapai 2 juta mushaf per tahun.
Namun, sambung dia, pemerintah hanya mampu memenuhi 60.000 mushaf. Kesenjangan ini dinilainya sangat besar sehingga masyarakat dan juga pihak swasta harus membantu dengan cara mewakafkan Alquran.
"Alquran adalah tuntunan bagi umat Muslim dan juga menentukan karakter bangsa. Sayangnya, gap pemenuhan Alquran itu masih sangat besar," kata Yuki dalam acara Perjalanan 7 Tahun Wakaf Alquran APP-Sinarmas di Jakarta, Rabu‎ (1/7/2015).
Yuki menambahkan, pihaknya akan wakafkan 100 ribu Alquran, 20.000 buku cara belajar membaca Alquran dan Juz Amma serta Alquran braile.
Total wakaf Alquran yang sudah didistribusikan sejak 2008-2015 ini mencapai 385.000 Alquran, 20.000 buku membaca dan 300 Alquran braile.
Dia menjelaskan, buku cara membaca ini diperlukan karena riset Kemenag pada 2014 lalu menyebut 54 % populasi muslim di Indonesia buta Alquran.
Yuki menjelaskan butuh sertifikat halal untuk memproduksi Alquran. Pihaknya memakai kertas bermerek Sinar Tech yang sudah mendapat sertifikasi halal dan juga kertasnya dapat tahan hingga 100 tahun.
Definisi halal tidak hanya dari bahan baku, kata dia, tetapi bagaimana menjaga proses produksi. Sementara Direktur APP-Sinar Mas Suhendra Wiriadinata menambahkan, wakaf Alquran direspons antusias oleh masyarakat terutama saat bulan Ramadan.
Menurut dia, wakaf diperluas sampai ke daerah terpencil, terluar dan terdepan. Pihaknya juga bekerja sama dengan kepolisian dan TNI dalam distribusi Alquran tersebut.
Dia menjelaskan, distribusi juga melibatkan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang mempunyai kantor cabang hingga ke pelosok.
Dia menyebut, anak-anak yang ada di pelosok masih banyak yang belum bisa baca Alquran. Bahkan anak-anak jalanan yang ditemuinya di rumah singgah di kota besar juga bernasib sama.
"Banyak rumah singgah yang belum tersentuh Alquran padahal mereka butuh Alquran untuk mendalami agama mereka. Tidak hanya itu anak-anak di pelosok juga banyak yang belum biasa baca Alquran," ungkapnya.
PILIHAN :
Qari Diminta Hati-hati Lantunkan Alquran Pakai Gaya Baru
(dam)