Berinovasi Dalam Layanan Infrastruktur Telekomunikasi

Selasa, 30 Juni 2015 - 08:53 WIB
Berinovasi Dalam Layanan Infrastruktur Telekomunikasi
Berinovasi Dalam Layanan Infrastruktur Telekomunikasi
A A A
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berupaya untuk terus berinovasi melalui pemanfaatan teknologi terbaru dalam industri telekomunikasi. Hal itu guna meningkatkan kualitas kepada seluruh pelanggannya.

Seiring meningkatnya jumlah pelanggan telekomunikasi, industri ICT atau informasi, komunikasi dan teknologi juga ikut terus menggeliat.

Potensi bisnis yang menggiurkan ini tidak hanya dinikmati operator telekomunikasi, tapi juga penyediaan menara base transceiver station (BTS) yang berkembang pesat. Sejak operator telekomunikasi menjual menara BTS-nya dan mulai menyewa, limpahan berkah tercurah bagi perusahaan penyedia menara BTS, salah satunya Tower Bersama Infrastructure.

Hingga saat ini infrastruktur perseroan telah menjangkau Pulau Jawa, Bali, Sumatera, dan Batam. Perseroan juga tengah memperluas jangkauan layanan ke wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Ekspansi ini merupakan bagian dari upaya perseroan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam hal penggelaran jaringan, perluasan jangkauan, ataupun peningkatan kapasitas jaringan.

Berdasarkan kebutuhan tersebut, pembangunan infrastruktur difokuskan pada area pusat kota, bisnis, perumahan, dan pembangunan tempat tinggal, juga jalanjalan utama di Jawa, Bali, Sumatera, dan Batam. Selain itu, memperluas infrastruktur tower dan DAS ke Kalimantan dan Sulawesi.

Dengan pemanfaatan teknologi terbaru dalam industri telekomunikasi, Perseroan berupaya meningkatkan kualitas solusi-solusi layanan bagi pelanggan. Layanan infrastruktur yang dilakukan mencakup penyewaan tower dan DAS (Distributed Antenna System) bagi operator seluler melalui solusi build-to-suit dan kolokasi.

Perseroan juga menyediakan akses untuk operator telekomunikasi ke jaringan Repeater dan In Building System (IBS) sehingga dapat memancarkan jaringan sistem telekomunikasi di pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran di daerah-daerah perkotaan. Sebagai salah satu perusahaan menara independen terkemuka, perseroan memiliki 19.076 penyewaan dan 11.820 site telekomunikasi hingga akhir tahun lalu. Tower Bersama juga berhasil menambahkan 1.959 menara telekomunikasi secara organik ke dalam portofolionya.

Dengan total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 18.081, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,67. ”Kami fokus untuk mengeksekusi pesanan bagi pelanggan kami. Pada 2014 kami berhasil menambahkan 1.959 menara telekomunikasi secara organik ke dalam portofolio kami,” kata Presiden Direktur Tower Bersama Infrastructure Herman Setya Budi belum lama ini.

Berkat kerja keras dan inovasinya, emiten dengan kode saham TBIG ini meraih sejumlah penghargaan baik dari dalam negeri maupun di kancah internasional. Pada 25- 28 Mei 2015 Contact Center World, yang merupakan asosiasi global dari praktisi contact center , melangsungkan The 2015 Contact Center World Top Ranking Performer Awards, yang merupakan ajang kompetisi dan benchmarking bagi para penggiat contact center di kawasan Asia Pasifik. Event ini berlangsung secara tahunan dan kali ini sudah mencapai tahun ke-10.

Pada ajang tersebut Tower Bersama Infrastructure berhasil memperoleh dua penghargaan, yakni silver medal winner untuk kategori best contact center support professional- information technology serta silver medal untuk kategori best technology innovation- internal solution.

Penghargaan tersebut diperoleh melalui rangkaian proses panjang. Diawali dengan proses Award Entry pada 2014, para juri kemudian melakukan seleksi terhadap aplikasi yang diajukan ratusan pendaftar. Setiap pendaftar harus bisa menonjolkan inisiatif menarik yang telah dijalankan di contact center unit masing-masing perusahaan. TBIG juga pada awal tahun ini menerima penghargaan TOP 50 versi KORAN SINDO kategori the fastest growing company.

Penilaian ini dilakukan dengan menilai aspek fundamental dan teknikal terhadap seluruh perusahaan yang tercatat di bursa efek serta aspek people , CSR, serta consumer. Kiprah TBIG dinilai telah memberi kontribusi positif yang besar terhadap pembangunan bangsa, khususnya di bidang infrastruktur telekomunikasi. Menyadari pentingnya menjadi mitra bagi masyarakat dan lingkungan setempat, perseroan mengalokasikan sumber daya untuk mendukung dan memperkuat program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Tower Bersama memiliki empat pilar program CSR, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan budaya. Sementara itu,terkait kinerja keuangan perseroan di kuartal I 2015, TBIG berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 5,9%. Dengan demikian, pendapatan TBIG hingga akhir Maret 2015 mencapai Rp827,33 miliar, naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp781,23 miliar.

Namun, akibat depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), laba bersih perseroan tertekan cukup dalam hingga sebesar 39,27% pada kuartal I/2015. Tower Bersama hanya mampu membukukan laba bersih di angka Rp319,80 miliar dibandingkan laba pada periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp526,65 miliar.

”Kalau dilihat rugi kurs yang diderita itu sekitar Rp30 miliar, tapi tahun ini kami sudah melakukan full hedging (lindung nilai). Walaupun tidak semua pinjaman bisa kami hedging karena perseroan memiliki pendapatan dalam mata uang dolar,” kata Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso.

Heru febrianto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5151 seconds (0.1#10.140)