Tak Henti Berinovasi Untuk Kepuasan Nasabah
A
A
A
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia.
Bank rakyat yang didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah, oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto ini merupakan suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi).
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No 7 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No 21 Tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas.
Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada 2003 Pemerintah Indonesia memutuskan menjual 30% saham bank ini sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang masih digunakan sampai saat ini. Di bawah kepemimpinan terdahulu Sofyan Basir yang menjabat sebagai direktur utama, BRI merupakan bank pertama yang memiliki satelit.
Peluncuran satelit tersebut pun disambut baik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada era itu. Presiden juga mengapresiasi jajaran menteri dan pihak yang terkait dalam mempermudah langkah BRI dalam mewujudkan rencananya mengoperasikan satelit sendiri.
Selain mendapatkan dukungan dari Kementerian BUMN, BRI juga telah mendapatkan izin pengelolaan slot orbit 150.5 bujur timur dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). BRI telah mempersiapkan dana hingga 250 juta dolar AS untuk pengadaan satelit yang direncanakan akan mengorbit pada 2016.
Perseroan memiliki misi melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. Selain itu, memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang andal dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktik Good Corporate Governance (GCG) yang sangat baik.
Terlihat, pada awal Desember 2014 BRI mulai melayani sistem pembayaran biaya pengelolaan pasar dan akan dikembangkan bagi pembayaran lain dengan cash management system . Layanan ini akan mempermudah pembayaran iuran kepada PD Pasar Jaya.
Perseroan juga akan mengoptimalkan pengelolaan dana yang masih dilakukan secara manual menjadi mass autodebet yang akan mendebet langsung dari rekening pedagang ke rekening dari rekening pedagang ke rekening PD Pasar Jaya. Tak hanya sampai di situ, di bawah manajemen baru Asmawi Syam sebagai Direktur Utama menggantikan Sofyan Basir, BRI terus memberikan inovasi kepada nasabah.
BRI bersama kelima bank lain, yakni Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Mega, Bank Central Asia (BCA), dan Bank DKI meluncurkan pembayaran parkir menggunakan uang elektronik di terminal parkir elektronik (TPE). Dengan peluncuran tersebut, masyarakat dapat menggunakan uang elektronik untuk membayar Parkir dengan menggunakan kartu BRI Brizzi.
Dengan demikian dapat mempermudah masyarakat melakukan transaksi pembayaran parkir, meningkatkan transparansi pendapatan perparkiran, dan yang terpenting dapat mengatasi kebocoran pendapatan parkir. Di samping itu, Bank BUMN ini juga telah siap mengganti program KUR menjadi Kupedes.
Sejak dilakukannya moratorium penyaluran KUR per akhir 2014 oleh Kementerian terkait, BRI sudah tidak lagi melayani KUR. Kupedes Rakyat adalah produk pinjaman skala kecil (plafon maksimal Rp25 juta) yang berbasis komersial penuh diberikan kepada calon debitur yang feasible baik yang sudah bankable ataupun yang belum bankable yang telah memiliki usaha secara aktif minimal enam bulan dan tidak sedang mendapatkan fasilitas kredit Kupedes komersial.
Kupedes Rakyat juga memiliki mekanisme penjaminan kredit dengan coverage sebesar 70%. Selain penjaminan, debitur diberikan fasilitas Asuransi Mikro Kecelakaan Kesehatan dan Meninggal Dunia (AMKKM) yang bertujuan untuk membantu stabilitas cashflow nasabah apabila nasabah mengalami sakit, kecelakaan, atau meninggal dunia.
Fasilitas AMKKM tersebut diberikan selama satu tahun pertama setelah nasabah melakukan realisasi pinjaman Kupedes Rakyat. Menurut dia, untuk menyalurkan Kupedes Rakyat, BRI menggunakan Teras BRI yang berada di pasar-pasar basah dan BRI Unit yang menjangkau daerah-daerah terpencil.
Dengan melihat berbagai fitur yang melekat di Kupedes Rakyat dan karakteristik yang sama seperti KUR, diharapkan wirausaha wirausaha muda yang feasible tapi belum bankable bisa terbantu dalam mengembangkan usahanya. Inovasi lain dari emiten plat merah ini adalah meluncurkan kartu izin usaha mikro dan kecil (IUMK). Sebagai salah satu bank pemerintah yang memang fokus pada pengembangan sektor bisnis UMKM telah diberikan kepercayaan penuh untuk menjalankan dan menerbitkan kartu izin usaha mikro dan kecil.
Penerbitan kartu IUMK ini sebagai langkah maju pemberian layanan yang terintegrasi pada layanan jasa keuangan bank, yang diyakini berimplikasi positif pada pertumbuhan sektor ini secara signifikan. Penerbitan kartu IUMK sendiri dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum dan sarana pemberdayaan bagi pelaku usaha mikro dan kecil (PUMK) dalam membangun dan mengembangkan usahanya.
Bukan hanya aksi korporasi yang dijalankan BRI dalam beberapa bulan terakhir, perseroan juga menjalankan aksi sosial seperti pada awal 2015 ini Bank BRI memberikan bantuan pendidikan kepada mahasiswa/i pada jenjang pendidikan strata 1 (S-1) dari perguruan tinggi negeri terkemuka di Pulau Jawa melalui Program Beasiswa Nusantara Cerdas (BNC).
Kunthi fahmar sandy
Bank rakyat yang didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah, oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto ini merupakan suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi).
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No 7 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No 21 Tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas.
Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada 2003 Pemerintah Indonesia memutuskan menjual 30% saham bank ini sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang masih digunakan sampai saat ini. Di bawah kepemimpinan terdahulu Sofyan Basir yang menjabat sebagai direktur utama, BRI merupakan bank pertama yang memiliki satelit.
Peluncuran satelit tersebut pun disambut baik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada era itu. Presiden juga mengapresiasi jajaran menteri dan pihak yang terkait dalam mempermudah langkah BRI dalam mewujudkan rencananya mengoperasikan satelit sendiri.
Selain mendapatkan dukungan dari Kementerian BUMN, BRI juga telah mendapatkan izin pengelolaan slot orbit 150.5 bujur timur dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). BRI telah mempersiapkan dana hingga 250 juta dolar AS untuk pengadaan satelit yang direncanakan akan mengorbit pada 2016.
Perseroan memiliki misi melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. Selain itu, memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang andal dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktik Good Corporate Governance (GCG) yang sangat baik.
Terlihat, pada awal Desember 2014 BRI mulai melayani sistem pembayaran biaya pengelolaan pasar dan akan dikembangkan bagi pembayaran lain dengan cash management system . Layanan ini akan mempermudah pembayaran iuran kepada PD Pasar Jaya.
Perseroan juga akan mengoptimalkan pengelolaan dana yang masih dilakukan secara manual menjadi mass autodebet yang akan mendebet langsung dari rekening pedagang ke rekening dari rekening pedagang ke rekening PD Pasar Jaya. Tak hanya sampai di situ, di bawah manajemen baru Asmawi Syam sebagai Direktur Utama menggantikan Sofyan Basir, BRI terus memberikan inovasi kepada nasabah.
BRI bersama kelima bank lain, yakni Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Mega, Bank Central Asia (BCA), dan Bank DKI meluncurkan pembayaran parkir menggunakan uang elektronik di terminal parkir elektronik (TPE). Dengan peluncuran tersebut, masyarakat dapat menggunakan uang elektronik untuk membayar Parkir dengan menggunakan kartu BRI Brizzi.
Dengan demikian dapat mempermudah masyarakat melakukan transaksi pembayaran parkir, meningkatkan transparansi pendapatan perparkiran, dan yang terpenting dapat mengatasi kebocoran pendapatan parkir. Di samping itu, Bank BUMN ini juga telah siap mengganti program KUR menjadi Kupedes.
Sejak dilakukannya moratorium penyaluran KUR per akhir 2014 oleh Kementerian terkait, BRI sudah tidak lagi melayani KUR. Kupedes Rakyat adalah produk pinjaman skala kecil (plafon maksimal Rp25 juta) yang berbasis komersial penuh diberikan kepada calon debitur yang feasible baik yang sudah bankable ataupun yang belum bankable yang telah memiliki usaha secara aktif minimal enam bulan dan tidak sedang mendapatkan fasilitas kredit Kupedes komersial.
Kupedes Rakyat juga memiliki mekanisme penjaminan kredit dengan coverage sebesar 70%. Selain penjaminan, debitur diberikan fasilitas Asuransi Mikro Kecelakaan Kesehatan dan Meninggal Dunia (AMKKM) yang bertujuan untuk membantu stabilitas cashflow nasabah apabila nasabah mengalami sakit, kecelakaan, atau meninggal dunia.
Fasilitas AMKKM tersebut diberikan selama satu tahun pertama setelah nasabah melakukan realisasi pinjaman Kupedes Rakyat. Menurut dia, untuk menyalurkan Kupedes Rakyat, BRI menggunakan Teras BRI yang berada di pasar-pasar basah dan BRI Unit yang menjangkau daerah-daerah terpencil.
Dengan melihat berbagai fitur yang melekat di Kupedes Rakyat dan karakteristik yang sama seperti KUR, diharapkan wirausaha wirausaha muda yang feasible tapi belum bankable bisa terbantu dalam mengembangkan usahanya. Inovasi lain dari emiten plat merah ini adalah meluncurkan kartu izin usaha mikro dan kecil (IUMK). Sebagai salah satu bank pemerintah yang memang fokus pada pengembangan sektor bisnis UMKM telah diberikan kepercayaan penuh untuk menjalankan dan menerbitkan kartu izin usaha mikro dan kecil.
Penerbitan kartu IUMK ini sebagai langkah maju pemberian layanan yang terintegrasi pada layanan jasa keuangan bank, yang diyakini berimplikasi positif pada pertumbuhan sektor ini secara signifikan. Penerbitan kartu IUMK sendiri dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum dan sarana pemberdayaan bagi pelaku usaha mikro dan kecil (PUMK) dalam membangun dan mengembangkan usahanya.
Bukan hanya aksi korporasi yang dijalankan BRI dalam beberapa bulan terakhir, perseroan juga menjalankan aksi sosial seperti pada awal 2015 ini Bank BRI memberikan bantuan pendidikan kepada mahasiswa/i pada jenjang pendidikan strata 1 (S-1) dari perguruan tinggi negeri terkemuka di Pulau Jawa melalui Program Beasiswa Nusantara Cerdas (BNC).
Kunthi fahmar sandy
(ars)