Dunia Khawatirkan Krisis Yunani
A
A
A
ATHENA - Dunia mengkhawatirkan meluasnya dampak krisis Yunani. Bursa saham di Eropa dan Asia langsung rontok setelah negara itu menutup perbankan dan memberlakukan kontrol modal.
Langkah otoritas Yunani itu merespons Bank Sentral Eropa (ECB) yang memutuskan tidak memperpanjang dana darurat. Indeks FTSE 100 di London turun 2% pada awal perdagangan. Sebelumnya di Asia, indeks Nikkei di Jepang merosot hampir 3%. Di pasar mata uang, euro anjlok menjadi USD1,0953 dalam perdagangan Asia dari USD1,1165 pada Jumat (26/6) meskipun kembali menguat.
Di Eropa, indeks saham Dax di Jerman dan Cac 40 di Prancis turun lebih dari 3%. Adapun bursa saham Athena dan perbankan Yunani ditutup sepanjang pekan. Yunani harus membayar 1,6 miliar euro kepada Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (30/6), hari yang sama saat berakhirnya bailout (dana talangan). Pekan lalu, perundingan antara Yunani dan negara-negara zona euro mengenai persyaratan bailout berakhir tanpa kesepakatan.
Perdana Menteri (PM) Yunani Alexis Tsipras kemudian menyerukan referendum atas isu itu digelar pada 5 Juli. Pada akhir pekan lalu, Pemerintah Yunani mengonfirmasi bahwa perbankan akan tutup sepanjang pekan dan memberlakukan kontrol modal, membatasi penarikan dana di bank hanya 60 euro per hari. “Keputusan Yunani itu elemen paling dramatis dari krisis yang telah lepas kontrol,” ujar Chris Beauchamp, analis senior pasardi IG pada BBC.
Penutupan bank sementara di Yunani mengirim dana para investor ke negara-negara lain di Eropa. Kondisi ini diperkirakan terjadi dalam jangka pendek karena para investor khawatir tentang potensi massif default di negara itu. Warga Yunani bereaksi dengan berbagai respons. “Saya tidak percaya ini. Saya tetap berpikir kami akan bangun besok dan semua akan oke. Saya berusaha keras untuk tidak khawatir,” papar warga Athena Evgenia Gekou, 50, yang sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja seperti dikutip kantor berita Reuters.
Pejabat Eropa mengirim sinyal beragam tentang langkah mereka selanjutnya. Juru bicara Komisi Eropa menjelaskan kepada radio Prancis bahwa Brussels tidak akan membuat proposal baru apa pun. Pernyataan ini bertentangan dengan komentar Komisioner Ekonomi UE Pierre Moscovici yang menyatakan tawaran baru akan segera muncul dan kedua pihak hanya beberapa sentimeter dari kesepakatan.
Pemerintah Yunani akan tetap menutup perbankan hingga 5 Juli, tanggal referendum, dan penarikan dari mesin-mesin ATM dihentikan kemarin dengan pembatasan hingga 60 euro per hari saat dibuka lagi pada hari ini. Bursa saham juga akan tetap tutup. Saat Tsipras mengumumkan langkah darurat itu pada Minggu (28/6), ada antrean panjang di luar mesin ATM saat orang berlomba mengambil uang tunai sebelum terlambat. “Saya tidak tahu apa yang orang lainkatakan. Inikacau,” katanya.
Berbagai surat kabar menerbitkan foto-foto antrean panjang di luar mesin ATM pada halaman utama mereka. Harian Nafetemporiki menulis judul “Jam-jam dramatis”. Surat kabar sayap kiri konservatif Eleftheros Typos menuding Tsipras mengumumkan referendum sebagai upaya mendorong negara itu menggelar pemilu lebih awal agar dapat menang. “Keputusan Tsipras menyerukan referendum dan kemungkinan keluar dari zona euro merupakan kejahatan yang direncanakan,” tulis editorial harian itu.
Para pejabat di Eropa dan Amerika Serikat (AS) melakukan pembicaraan dan rapat untuk mengatasi situasi. Presiden AS Barack Obama menelepon Kanselir Jerman Angela Merkel dan pejabat senior AS, termasuk Menteri Keuangan AS Jack Lew, untuk berbicara kepada Tsipras serta mendesak Eropa dan IMF agar berusaha mempertahankan stabilitas euro dan Yunani tetap di zona euro.
Syarifudin
Langkah otoritas Yunani itu merespons Bank Sentral Eropa (ECB) yang memutuskan tidak memperpanjang dana darurat. Indeks FTSE 100 di London turun 2% pada awal perdagangan. Sebelumnya di Asia, indeks Nikkei di Jepang merosot hampir 3%. Di pasar mata uang, euro anjlok menjadi USD1,0953 dalam perdagangan Asia dari USD1,1165 pada Jumat (26/6) meskipun kembali menguat.
Di Eropa, indeks saham Dax di Jerman dan Cac 40 di Prancis turun lebih dari 3%. Adapun bursa saham Athena dan perbankan Yunani ditutup sepanjang pekan. Yunani harus membayar 1,6 miliar euro kepada Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (30/6), hari yang sama saat berakhirnya bailout (dana talangan). Pekan lalu, perundingan antara Yunani dan negara-negara zona euro mengenai persyaratan bailout berakhir tanpa kesepakatan.
Perdana Menteri (PM) Yunani Alexis Tsipras kemudian menyerukan referendum atas isu itu digelar pada 5 Juli. Pada akhir pekan lalu, Pemerintah Yunani mengonfirmasi bahwa perbankan akan tutup sepanjang pekan dan memberlakukan kontrol modal, membatasi penarikan dana di bank hanya 60 euro per hari. “Keputusan Yunani itu elemen paling dramatis dari krisis yang telah lepas kontrol,” ujar Chris Beauchamp, analis senior pasardi IG pada BBC.
Penutupan bank sementara di Yunani mengirim dana para investor ke negara-negara lain di Eropa. Kondisi ini diperkirakan terjadi dalam jangka pendek karena para investor khawatir tentang potensi massif default di negara itu. Warga Yunani bereaksi dengan berbagai respons. “Saya tidak percaya ini. Saya tetap berpikir kami akan bangun besok dan semua akan oke. Saya berusaha keras untuk tidak khawatir,” papar warga Athena Evgenia Gekou, 50, yang sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja seperti dikutip kantor berita Reuters.
Pejabat Eropa mengirim sinyal beragam tentang langkah mereka selanjutnya. Juru bicara Komisi Eropa menjelaskan kepada radio Prancis bahwa Brussels tidak akan membuat proposal baru apa pun. Pernyataan ini bertentangan dengan komentar Komisioner Ekonomi UE Pierre Moscovici yang menyatakan tawaran baru akan segera muncul dan kedua pihak hanya beberapa sentimeter dari kesepakatan.
Pemerintah Yunani akan tetap menutup perbankan hingga 5 Juli, tanggal referendum, dan penarikan dari mesin-mesin ATM dihentikan kemarin dengan pembatasan hingga 60 euro per hari saat dibuka lagi pada hari ini. Bursa saham juga akan tetap tutup. Saat Tsipras mengumumkan langkah darurat itu pada Minggu (28/6), ada antrean panjang di luar mesin ATM saat orang berlomba mengambil uang tunai sebelum terlambat. “Saya tidak tahu apa yang orang lainkatakan. Inikacau,” katanya.
Berbagai surat kabar menerbitkan foto-foto antrean panjang di luar mesin ATM pada halaman utama mereka. Harian Nafetemporiki menulis judul “Jam-jam dramatis”. Surat kabar sayap kiri konservatif Eleftheros Typos menuding Tsipras mengumumkan referendum sebagai upaya mendorong negara itu menggelar pemilu lebih awal agar dapat menang. “Keputusan Tsipras menyerukan referendum dan kemungkinan keluar dari zona euro merupakan kejahatan yang direncanakan,” tulis editorial harian itu.
Para pejabat di Eropa dan Amerika Serikat (AS) melakukan pembicaraan dan rapat untuk mengatasi situasi. Presiden AS Barack Obama menelepon Kanselir Jerman Angela Merkel dan pejabat senior AS, termasuk Menteri Keuangan AS Jack Lew, untuk berbicara kepada Tsipras serta mendesak Eropa dan IMF agar berusaha mempertahankan stabilitas euro dan Yunani tetap di zona euro.
Syarifudin
(ars)