Simbol Persaudaraan Indonesia-Palestina

Sabtu, 27 Juni 2015 - 10:39 WIB
Simbol Persaudaraan...
Simbol Persaudaraan Indonesia-Palestina
A A A
Untuk mengurangi penderitaan rakyat Gaza, Palestina, rakyat Indonesia melalui Komite Penyelamatan Darurat Medis (Medical Emergency Rescue Commite/ MERC) bahu-membahu membangun rumah sakit (RS) di Gaza.

Dengan niat membantu memperbaiki kondisi kesehatan rakyat Gaza, para relawan berhasil mendirikan fasilitas kesehatan yang diberi nama Rumah Sakit Indonesia (RSI). Beragam rintangan dihadapi untuk mewujudkan misi kemanusiaan ini. Selama kurang lebih empat tahun sejak Mei 2011, selain dihadang kesulitan mengakses Gaza dan pengadaan bahan, tim relawan juga harus siap berkorban jiwa dan raga.

Sebagai negara yang masih diduduki Israel, Palestina rentan terpantik perang. Namun di tengah dentuman bom dan kepungan tank, para relawan tetap konsisten mewujudkan amanah rakyat Indonesia. Rakyat Palestina pun mengacungkan jempol. Presidium MER-C Joserizal Jurnalis mengatakan, pembangunan konstruksi RSI memakan biaya hingga Rp40 miliar, sedangkan pembelian dan pemasangan seluruh unit perlengkapan kesehatan seperti CT Scan mencapai Rp80 miliar.

RSI kini sudah mulai beroperasi. Keberadaan RSI di bawah langit Gaza merupakan simbol baru persaudaraan Indonesia dengan Palestina. ”Total pembangunan RSI mencapai Rp120 miliar. Ini merupakan hadiah dari rakyat Indonesia. Ini merupakan kerja anak bangsa. Mereka bersedia bekerja tanpa dibayar,” ujar Joserizal kepada KORAN SINDO di Jakarta, Kamis (25/6).

”Kebanyakan donatur merupakan masyarakat kelas menengah ke bawah. Tapi sejumlah lembaga juga ikut terlibat,” sambungnya. Bagian kamar mayat RSI yang masih berupa kerangka juga pernah terkena rudal pada 2014. Beruntung, tidak ada yang terluka atau korban jiwa. Menurut Joserizal, Palestina merupakan poros perjuangan dan pekerjaan rumah (PR) bagi semua negara karena masih menjadi negara yang terjajah sehingga terisolasi dari peta sosial dunia.

Palestina memerlukan bantuan moral dan dukungan. Saat ini, pihak MER-C sedang meminta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menggunting pita di RSI dalam waktu dekat. ”Pak Jokowi sudah oke. Tapi ketika kami tanya kapan waktunya, sampai saat ini beliau belum memberikan konfirmasi. Kami berharap Beliau dapat meresmikan RSI secepatnya,” ujar Joserizal.

Ke depan, MER-C masih memiliki angan-angan tinggi di Palestina. Mereka ingin mencoba melakukan transfer sumber daya manusia (SDM). Harapan mengenai merdekanya Palestina dari cengkeraman Israel juga menjadi kerinduan sebagian rakyat Indonesia. Saat ini, Indonesia sudah mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Namun, sejumlah negara lain belum mengakui kemerdekaan Palestina.

Semua relawan yang membangun RSI merupakan santri dari Pondok Pesantren Al Fattah Bogor, Jawa Barat. Pihak Al Fattah mengaku bangga karena mampu memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan kondisi rakyat Gaza. Nur Ikhwan Abadi, salah satu relawan, mengaku pembangunan RSI bagai mimpi di siang bolong.

”Bagaimana tidak, kami merealisasikannya di wilayah konflik,” kata Ikhwan. RSI diserahterimakan secara simbolis kepada rakyat Palestina melalui Kementerian Kesehatan pada 15 Juni 2015 lalu. Keberadaan RSI menjadi harapan baru bagi rakyat Palestina.

Muh Shamil
Jakarta
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0730 seconds (0.1#10.140)