Meneladani Sifat-sifat Allah

Rabu, 24 Juni 2015 - 10:21 WIB
Meneladani Sifat-sifat...
Meneladani Sifat-sifat Allah
A A A
JAKARTA - Pemimpin bangsa perlu menerapkan sifat-sifat Allah SWT yang terkandung dalam Asmaul Husna. Jika sifat tersebut diaplikasikan dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, itu akan mendatangkan kebaikan untuk semua.

Cendikiawan muslim Jimly Asshiddiqie mengatakan, banyak di antara pemimpin bangsa yang gagal karena kepemimpinannya masih jauh dari sifatsifat yang dimiliki Allah tersebut. Berkaca pada fenomena korupsi yang masih marak terjadi di Tanah Air, Jimly melihat ini sebagai akibat kegagalan pemimpin dalam mengaplikasikan Asmaul Husna.

Untuk itu, momentum Bulan Suci Ramadan ini dinilai tepat bagi para pemimpin bangsa untuk kembali melatih diri mempraktikkan nilai-nilai mulia yang terkandung dalam 99 Nama Allah tersebut. Melalui Ramadan, seyogianya pemimpin mampu membentengi diri dari segala bentuk perbuatan tercela.

Meski tidak mampu persis menyamai, Jimly berharap para pemimpin bangsa setidaknya bisa mendekati sifatsifat mulia yang dimiliki Sang Pencipta tersebut. ”Jadi, mari kita manfaatkan bulan puasa ini untuk melatih diri. Ini berlaku bagi semua, mulai rakyat biasa sampai pemimpin tertinggi sekalipun, termasuk presiden,” ujar Jimly di Jakarta kemarin. Diketahui, Allah SWT antara lain memiliki sifat Al-Muqsith atau Allah Yang Maha Mengadili.

Melalui sifat tersebut, seorang mukmin, termasuk seorang pemimpin, dapat meneladaninya dengan menerapkan prinsip kebenaran dan keadilan. Selain itu, sifat Allah lainnya yakni An-Naafi’u atau Maha Pemberi Manfaat. Dalam konteks kepemimpinan, pemimpin yang baik adalah dia yang menerapkan prinsip memberi manfaat dan berbagi dengan sesama.

Sifat lainnya, yakni Al- Baasith atau Allah Yang Maha Melapangkan. Meneladani sifat ini seorang pemimpin dituntut menerapkan prinsip kemudahan. Artinya memberikan jalan kemudahan bagi setiap orang untuk menyelesaikan urusannya. Allah SWT juga memiliki sifat Al-Wali atau Maha Melindungi. Dengan ini, seorang pemimpin harus menerapkan prinsip perlindungan terhadap orang yang dipimpinnya.

Selain itu, Allah SWT memiliki sifat Al-Waduud atau Maha Pengasih. Dalam hal ini, seorang pemimpin harus menerapkan prinsip kasih sayang tanpa pilih kasih terhadap siapa pun yang dipimpinnya. Jimly mengatakan, adapun indikator seorang pemimpin telah menerapkan Asmaul Husna, kata dia, adalah ketika tindak kejahatan di negeri yang dipimpin makin berkurang, masyarakat mulai mencapai kesejahteraan yang baik, dan kehidupan yang dijalani damai serta penuh kebahagiaan.

”Mudah-mudahan itu terjadi sesudah Ramadan nanti. Kualitas insan kamil ini yang harus kita tumbuhkan dalam diri kita. Semoga dapat menjadi kualitas kolektif kita sebagai masyarakat dan sebagai bangsa,” kata Jimly. Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meminta semua elemen bangsa, terutama pemimpin, untuk menjadikan Bulan Suci Ramadan sebagai momentum untuk menyelesaikan konflik.

”Salawat itu mendinginkan suasana. Kepada para pemimpin (diminta) untuk menyelesaikan konflik, memikirkan rakyat,” ujar Said pada acara ”Sholawat dan Tahlil untuk Bangsa” sekaligus peresmian Majelis Pecinta Sholawat Nusantara (Pesona) di Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jakarta, tadi malam.

Senada, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar juga meminta kepada pemimpin bangsa untuk bahu-membahu menyelesaikan permasalahan bangsa. Menurutnya, selain kerja keras semua pihak, juga diperlukan doa demi kelangsungan kehidupan bangsa. Menurutnya, salawat, tahlil, dan doa-doa yang dipanjatkan pada kegiatan tadi malam bertujuan agar bangsa Indonesia diberi kekuatan agar mampu menghadapi tantangan yang semakin sulit.

”Dengan ekonomi yang tak kunjung membaik, usaha maksimal yang terus kita lakukan tidak ada jalan lain kecuali berdoa kepada Allah. Deklarasi Majelis Pecinta Sholawat Nusantara ini sekaligus menjadi wadah bagi warga NU dan umat Islam untuk terus bersalawat demi kebaikan bangsa,” ujarnya.

Dian ramdhani/sucipto
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0824 seconds (0.1#10.140)