Tabur Bunga untuk Tolak Sutiyoso Kepala BIN
A
A
A
JAKARTA - Aksi tabur bunga dilakukan sekitar 20 orang yang mengatasnamakan Jaringan Mahasiswa Indonesia (JMI) di depan Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Aksi itu dilakukan untuk mengingatkan pada peristiwa penyerangan Sekretariat DPP PDIP di yang dikenal kerusuhan 27 Juli (Kudatuli) 1996. Aksi ini sekaligus bentuk penolakan terhadap pengajuan nama Sutiyoso oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Alasannya, Sutiyoso saat itu menjabat Pangdam Jaya diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut. "Aksi tabur bunga ini sebagai mengingatkan pada tahun 1996 atau Kudatuli. Peristiwa itu harus kita evaluasi lagi, ada pelanggaran HAM saat itu," ujar aktivis JMI, Effendi di depan Sekretariat PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2015).
Sebelum melakukan tabur bunga, mereka berunjuk rasa di di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jalan Latuharhary, Jakarta. Dalam aksinya, mereka mendesak Komnas HAM mengirimkan surat resmi permohonan pencabutan pencalonan Sutiyoso sebagai Kepala BIN kepada Presiden Jokowi. Mereka juga meminta Komnas HAM menjelaskan dugaan keterlibatan Sutiyoso dalam peristiwa Kudatuli itu.
Baca: Jokowi Tunjuk Bang Yos Jadi Kepala BIN.
Aksi itu dilakukan untuk mengingatkan pada peristiwa penyerangan Sekretariat DPP PDIP di yang dikenal kerusuhan 27 Juli (Kudatuli) 1996. Aksi ini sekaligus bentuk penolakan terhadap pengajuan nama Sutiyoso oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Alasannya, Sutiyoso saat itu menjabat Pangdam Jaya diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut. "Aksi tabur bunga ini sebagai mengingatkan pada tahun 1996 atau Kudatuli. Peristiwa itu harus kita evaluasi lagi, ada pelanggaran HAM saat itu," ujar aktivis JMI, Effendi di depan Sekretariat PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2015).
Sebelum melakukan tabur bunga, mereka berunjuk rasa di di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jalan Latuharhary, Jakarta. Dalam aksinya, mereka mendesak Komnas HAM mengirimkan surat resmi permohonan pencabutan pencalonan Sutiyoso sebagai Kepala BIN kepada Presiden Jokowi. Mereka juga meminta Komnas HAM menjelaskan dugaan keterlibatan Sutiyoso dalam peristiwa Kudatuli itu.
Baca: Jokowi Tunjuk Bang Yos Jadi Kepala BIN.
(kur)