Jalan Keselamatan
A
A
A
Syaikh Shalih Bin Fauzan Al Fauzan adalah anggota Komite Fatwa Arab Saudi. Sebagai anggota ulama besar (Kibar) di bidang fikih, dia banyak di mintai fatwa dan nasihat tentang masalah agama.
Sekaitan dengan Ramadan, suatu ketika Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah mendapat pertanyaan berkaitan dengan datangnya bulan Ramadan. Sang penanya berkata: ”Apa yang wajib dilakukan oleh seorang muslim dalam menghadapi bulan Ramadan? Lalu beliau menjawab: ”Bulan Ramadan adalah bulan yang diberkahi dan akan muncul dengan membawa berbagai kebaikan dan keutamaan bagi umat Islam. Inilah bulan yang Allah jadikan penuh dengan keberkahan.
Maka sudah semestinya bagi setiap muslim untuk bergembira dengan datangnya bulan ini. Karena, pada bulan ini dia akan mendapatkan jalan keselamatan dari berbagai kebinasaan dan kehancuran. Hal itu dikarenakan bulan ini menyajikan untuknya banyak sekali kebaikan dan sebab-sebab keselamatan, yaitu apabila dia benar-benar memahami agungnya kedudukan bulan ini dan memetik faedah darinya dengan sebaik-baiknya.
Adapun, orang yang tenggelam dalam kelalaian atau diliputi kebodohan terhadap keagungan bulan ini, maka sesungguhnya orang semacam itu tidak akan mampu membedakan antara bulan ini dengan bulan-bulan yang lain (semoga kita bukan bagian dari hal tersebut). Bahkan, bisa jadi dia akan menganggap bulan Ramadan adalah bulan untuk bermalas- malasan.
Bulan untuk menyantap berbagai makanan dan minuman. Bulan untuk tidur di siang hari dan begadang di malam hari -tanpa faedah- sehingga dia tidak mendapatkan manfaat apa-apa darinya. Bahkan terjatuh dalam dosa. Dalam pada itu, marilah kita simak kutipan beberapa penggalan isi khotbah Nabi Muhammad SAW ketika menyambut bulan Ramadan, di mana beliau berkata:
”Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya.
Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, amal-amalmu diterima dan doa-doamu di-ijabah . Bermohonlah kepada Allah, Rabb -mu, dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan siam dan membaca kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin.
Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Pembaca yang Budiman., karenanya marilah kita isi Ramadan ini dengan berbagai kegiatan yang bemanfaat secara pribadi dan sosial.
Tingkatkan derajat iman kita dengan interaksi sosial yang berdimensi spiritual, sehingga kita dan masyarakat bisa menikmati manisnya kesalehan sosial kita. Selamat menunaikan ibadah Ramadan.
ASWAR HASAN
Aktivis Dakwah dan Pengajar pada FISIP
Universitas Hasanuddin
Sekaitan dengan Ramadan, suatu ketika Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah mendapat pertanyaan berkaitan dengan datangnya bulan Ramadan. Sang penanya berkata: ”Apa yang wajib dilakukan oleh seorang muslim dalam menghadapi bulan Ramadan? Lalu beliau menjawab: ”Bulan Ramadan adalah bulan yang diberkahi dan akan muncul dengan membawa berbagai kebaikan dan keutamaan bagi umat Islam. Inilah bulan yang Allah jadikan penuh dengan keberkahan.
Maka sudah semestinya bagi setiap muslim untuk bergembira dengan datangnya bulan ini. Karena, pada bulan ini dia akan mendapatkan jalan keselamatan dari berbagai kebinasaan dan kehancuran. Hal itu dikarenakan bulan ini menyajikan untuknya banyak sekali kebaikan dan sebab-sebab keselamatan, yaitu apabila dia benar-benar memahami agungnya kedudukan bulan ini dan memetik faedah darinya dengan sebaik-baiknya.
Adapun, orang yang tenggelam dalam kelalaian atau diliputi kebodohan terhadap keagungan bulan ini, maka sesungguhnya orang semacam itu tidak akan mampu membedakan antara bulan ini dengan bulan-bulan yang lain (semoga kita bukan bagian dari hal tersebut). Bahkan, bisa jadi dia akan menganggap bulan Ramadan adalah bulan untuk bermalas- malasan.
Bulan untuk menyantap berbagai makanan dan minuman. Bulan untuk tidur di siang hari dan begadang di malam hari -tanpa faedah- sehingga dia tidak mendapatkan manfaat apa-apa darinya. Bahkan terjatuh dalam dosa. Dalam pada itu, marilah kita simak kutipan beberapa penggalan isi khotbah Nabi Muhammad SAW ketika menyambut bulan Ramadan, di mana beliau berkata:
”Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya.
Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, amal-amalmu diterima dan doa-doamu di-ijabah . Bermohonlah kepada Allah, Rabb -mu, dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan siam dan membaca kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin.
Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Pembaca yang Budiman., karenanya marilah kita isi Ramadan ini dengan berbagai kegiatan yang bemanfaat secara pribadi dan sosial.
Tingkatkan derajat iman kita dengan interaksi sosial yang berdimensi spiritual, sehingga kita dan masyarakat bisa menikmati manisnya kesalehan sosial kita. Selamat menunaikan ibadah Ramadan.
ASWAR HASAN
Aktivis Dakwah dan Pengajar pada FISIP
Universitas Hasanuddin
(bbg)