Pemkot Benahi PKL Jatinegara

Sabtu, 20 Juni 2015 - 12:34 WIB
Pemkot Benahi PKL Jatinegara
Pemkot Benahi PKL Jatinegara
A A A
JAKARTA - Meskipun kemacetan di Jatinegara, Jakarta Timur, sulit terurai, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur tidak kehabisan akal. Pemkot segera mengubah konsep pedagang kaki lima (PKL) di Jatinegara Barat, mulai dari lapangan Urip Sumoharjo hingga pertigaan yang mengarah menuju Kampung Melayu.

Kasudin Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perdagangan (KUMKMP) Pemkot Jakarta Timur Arfian mengatakan, kondisi saat ini pemilik ruko menghadap ke selatan, sedangkan PKL yang menggelar lapak atau membawa gerobak juga menghadap selatan. Artinya, ada dua jalur untuk calon pembeli.

Di depan lapak dagangan PKL kerap dijadikan lahan parkir. Maka itu, pihaknya akan mengubah konsep dengan membalikkan lapak maupun gerobak PKL ke arah utara sehingga berhadap- hadapan dengan ruko yang sudah ada terlebih dahulu. Dengan demikian, itu akan menghilangkan seluruh pemilik kendaraan yang parkir di kawasan tersebut.

”Konsepnya adalah ketika sudah kita ubah menjadi hadap-hadapan, Sudin Perhubungan bisa standby mengawasi agar tidak ada parkir liar,” ucapnya kemarin. Pihaknya sudah melihat pedagang di Malioboro, Yogyakarta, di mana PKL bisa berdampingan dengan pemilik ruko. Dengan begitu, akan tetap menghasilkan PAD sekaligus mengurangi kesemrawutan di lokasi.

Sudin KUMKMP telah menjalin komunikasi kepada pemilik ruko dan mayoritas pemilik ruko setuju. ”Jadi PKL dengan ruko berhadapan dan atasnya ditutup terpal agar pengunjung tidak kepanasan dan tidak kehujanan,” katanya. Pengamat tata kota Universitas Trisakti Yayat Supriyatna mengapresiasi konsep tersebut karena sudah terbukti dikawasan Malioboro PKL bisa berdampingan dengan ruko yang menjual barangberkualitas.

Diayakin, jika arah jualan PKL berhadapan dengan ruko, akan menghilangkan parkir liar. ”Meski upaya ini bisa dikatakan parsial, dapat mengurangi kemacetan,” ujarnya. Tugas selanjutnya, konsistensi dari petugas agar tidak ada metromini maupun mikrolet yang ngetem di kawasan itu. Kalau sudah dijadikan tempat ngetem angkutan umum, secara perlahan akan muncul warung kemudian akan menjamur warung- warung lainnya.

Ridwansyah
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7461 seconds (0.1#10.140)