Melanjutkan Ambisi Tertunda Tol Trans Jawa

Rabu, 17 Juni 2015 - 08:54 WIB
Melanjutkan Ambisi Tertunda...
Melanjutkan Ambisi Tertunda Tol Trans Jawa
A A A
Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116,75 km yang merupakan bagian dari mega proyek tol Trans Jawa diresmikan pengoperasianya, Sabtu (13/6). Sebanyak 9 ruas tol prioritas Trans Jawa ditargetkan dapat beroperasi dan tersambung pada 2018. Tol Trans Jawa diharapkan mengurai kemacetan Pantura dan mendongkrak roda ekonomi.

Tol Cipali Pangkas Jarak Hingga 40 Km

Jalan Tol Cikopo Palimanan (Cipali) yang merupakan bagian dari mega proyek tol trans Jawa resmi beroperasi sejak Sabtu (13/6). Jalan tol terpanjang di Indonesia ini diharapkan mengurangi beban dan mengurai macet Pantura serta memicu pertumbuhan ekonomi.

Data Tol Cipali

-Panjang 116,75 Kilometer (Km) membentang dari Cikopo, Purwakarta hingga Palimanan, Cirebon.
-Jalan tol ini terhubung dengan jalan tol Jakarta
– Cikopo yang berjarak 73 Km.
-Tol Cipali memangkas jarak Cikopo
– Palimanan hingga 40 kilometer ketimbang pengendara melewati jalur Pantura.
-Tol Cikopo-Palimanan terbagi menjadi enam seksi. Seksi I, Cikopo-Kalijati sepanjang 29,12 km Seksi II, Kalijati-Subang sepanjang 9,56 km Seksi III Subang-Cikedung sepanjang 31,37 km Seksi IV Cikedung-Kertajati 17,66 km Seksi V Kertajati-Sumberjaya 14,51 km Seksi VI Sumberjaya-Palimanan 14,53 km.
-Besaran tarif yang telah ditentukan untuk melintasi tol terpanjang di Indonesia tersebut sebesar Rp 96.000 untuk golongan I.
-Dilengkapi 99 jembatan, tujuh pintu masuk dan keluar (simpang susun), rest area, SPBU.
-PT Pertamina mengoperasikan empat stasiun SPBU di lokasi area peristirahatan jalur tol Cikopo-Palimanan.

Fakta Tol Cipali


1. Pembangunan hampir empat tahun
Pembangunan Tol Cipali dimulai pada 8 Desember 2011 pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jalan tol tersebut memiliki masa konsesi selama 35 tahun.

2. Telan dana Rp20,2 triliun
Berdasarkan data Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), biaya investasi untuk pembangunan ruas tol yang dioperatori oleh PT Lintas Marga Sedaya (LMS) itu mencapai Rp12,5 triliun dan biaya konstruksi Rp7,7 triliun. Totalnya mencapai Rp20,2 triliun.

3. Tampung 25.000 Kendaraan/hari
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimistis, jalur tol dapat memecah kepadatan di Pantura, yang diperkirakan mencapai 200.000 kendaraan per hari saat arus mudik. Sementara ruas Tol Cipali ini mampu menampung sekira 25.000 kendaraan per hari.

Tol Trans Jawa


-Jalan tol Trans Jawa merupakan jalan tol yang menghubungkan Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.
-Pembangunan tol trans Jawa dibagi dua tahap. Tahap pertama menghubungkan Jakarta hingga Surabaya. Tahap kedua menghubungkan Merak hingga Banyuwangi. -Pembangunan tahap pertama memprioritaskan 9 ruas tol sepanjang 615 kilometer dengan investasi Rp 51,41 triliun.
-Pada periode 1995 hinggu 1997 dilakukan upaya percepatan pembangunan jalan tol melalui tender 19 ruas jalan tol sepanjang 762 km termasuk Tol Trans Jawa.
-Namun krisis moneter mengakibatkan pemerintah harus menunda program pembangunan jalan tol dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 39/1997.
-Akibatnya pembangunan jalan tol mengalami stagnansi hanya hanya mampu membangun 13,3 km jalan tol selama periode 1997-2001
-Proses pembangunan jalan tol kembali memasuki fase percepatan mulai 2005.
-Pada 29 Juni 2005 dibentuk Badan Pengatur Jalan Tol sebagai regulator jalan tol di Indonesia.
-Penerusan terhadap 19 proyek jalan tol yang pembangunannya ditunda pada tahun 1997 kembali dilakukan.
-Pada 2011 pemerintah fokus pada pembangunan 24 ruas jalan tol Trans Jawa di 2011. -Waktu itu targetnya 2014 seluruh ruas tol yang akan menghubungkan Jakarta-Surabaya itu dapat diselesaikan.
-Namun hingga 2015 jalan Tol Trans Jawa belum rampung karena terganjal pembebasan lahan.
-Perkembangan pembebasan tol tersebut baru mencapai 55,73% per 15 Mei 2013.
-Pada pemerintahan Jokowi-JK, proyek Tol Trans Jawa ditargetkan tuntas 2019.

Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur 2015-2019

-Jalan baru 2.650 km -Jalan tol 1.000 km
-Pemeliharan Jalan 46.770 km
-Pembangunan 25 bandara baru
-Pengadaan 20 pesawat perintis
-Pengembangan bandara untuk
-pelayanan cargo udara di 6 lokasi
-Pembangunan 24 pelabuhan baru
-Pengadaan 26 kapal barang perintis
-Pengadaan 2 kapal ternak -Pengadaan 500 unit kapal rakyat
-Pembangunan jalur KA 3.258 km di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan terdiri dari KA antarkota 2.159 km, KA Perkotaan 1.099 km
-Pembangunan pelabuhan penyeberangan di 60 lokasi -Pengadaan kapal penyeberangan perintis sebanyak 50 unit -Pembangunan BRT di 29 kota
-Pembangunan angkutan massal cepat di kawasan perkotaan (6 kota metropolitan, 17 kota besar

Prioritas Pembangunan Infrastruktur Anggaran infrastruktur 2015

??Kementrian Pekerjaan Umum Rp81,3 triliun
??Kementrian Perhubungan Rp44,9 triliun
??Kementrian ESDM Rp10 triliun
??Kementrian Perumahan Rakyat Rp4,6 triliun

Infrastruktur prioritas Rp107 triliun Perhubungan dan maritim

(jalan raya dan jembatan, jalur KA, Bus Rapid Transid, Bandara, Revitalisasi 24 pelabuhan utama, membangun terminal penumpang dan peti kemas, memperkuat armada patrol).

Energi
(pembangkit di mulut tambang, kilang minyak baru, jaringan transmisi listrik, jaringan gas kota, peningkatan kapasitas gardu induk).

Pariwisata
(infrastruktur pendukung alam dan budaya, infrastruktur teknologi komunikasi, aksesibilitas (konektivitas, jumlah kursi, penerbangan langsung)

Kedaulatan pangan
(membangun 50 waduk baru dari 261 waduk yang ada saat ini, memperbaiki sarana irigasi

Rincian Tol Trans Jawa

Tol Cikopo-Palimanan (116,75 km) mulai beroperasi. Ruas ini merupakan bagian sangat penting dari megaproyek Tol Trans Jawa.

1. Cikampek-Palimanan:
PT Lintas Marga Sedaya (konsorsium patungan Indonesia- Malaysia, antara PT Utama Sedaya dan Plus Expressway).

2. Pejagan-Pemalang:
PT Pejagan Pemalang Toll Road (merupakan salah satu anak usaha dari PT Bakrie Toll Road).

3. Pemalang-Batang:
PT Pemalang Batang Toll Road (konsorsium PT Sumber Mitra Jaya, PT Langkah Hutama Perkasa, dan Countryside Investment Corporation).

4. Batang-Semarang:
PT Marga Setia Puritama (konsorsium PT Intsia Persada Permai, PT Bayuen Permatasari, dan PT Karya Trampil Mandiri).

5. Semarang-Solo:
PT Trans Marga Jateng (konsorsium PT Jasa Marga Tbk dengan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah dengan komposisi saham 60:40)

6. Solo-Ngawi:
PT Solo Ngawi Jaya (anak usaha PT Thies Contractors Indonesia, dari Australia).

7. Ngawi-Kertosono:
PT Ngawi Kertosono Jaya (anak usaha PT Thies Contractors Indonesia, dari Australia).

8. Kertosono-Mojokerto:
PT Marga Hanurata Intrinsic (sebagian besar sahamnya dimiliki anak usaha PT Astra International Tbk, PT Astratel Nusantara, setelah menandatangani dokumen pengalihan atas 95 persen saham di MHI dari PT Natpac Graha Arthamas).

9. Mojokerto-Surabaya

Foto-Foto: Istimewa/Grafis: Budhi Cristanto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0818 seconds (0.1#10.140)